5 Tips Atasi Remaja Labil
06 January 2022 |
20:20 WIB
Kehidupan remaja penuh dengan drama karena mereka baru mengenal gelombang emosi yang datang dengan perubahan hormon selama masa pubertas. Tentu, kondisi ini menjadi tantangan bagi orang tua untuk membantu anaknya yang masih labil dan dalam tahap mencari jati diri itu tetap berada pada jalur yang benar.
Jangan sampai salah langkah yang bisa membuat anak remaja kamu tidak bisa mengendalikan diri hingga mencoba sesuatu yang tidak lazim, dan akhirnya ikatanmu sebagai ibu dan dia sebagai anak semakin merenggang.
Buat kamu yang masih bingung mengendalikan emosi anak yang masih remaja, simak tips dari Very Well Family berikut ini :
1. Kenali apa yang terjadi pada anak remajamu
Ada suatu masa remaja berperilaku buruk, dan ini wajar. Pasti ada penyebab mengapa dia bertingkah seperti itu, namun yang pasti ini disumbang atas perasaan sedih dan marah, atau ada sesuatu yang salah.
Sebelum bertindak tegas seperti memarahinya, sebaiknya tanyakan apa yang dia rasakan. Ajari anak untuk mengenali emosi itu dan cari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya.
2. Bicarakan
Dorong anak remaja kamu untuk mengidentifikasi perasaan yang dialami. Bantu dia mengenali tanda-tanda suasana hati yang buruk, sehingga mereka tahu apa yang terjadi. Apabila mereka tidak tahu mengapa mereka sedih atau marah, katakan tidak apa-apa dan perasaan itu yakinkan akan berlalu. Biarkan mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, dan ini terjadi pada kebanyakan orang.
3. Ajari untuk bisa mengatasi sendiri
Setiap orang perlu belajar bagaimana mengatasi emosi. Selama bertahun-tahun, kita mempelajari apa yang memicu kemarahan atau kesedihan, serta mencari cara untuk mengendalikannya agar kita tidak diperalat oleh emosi itu sendiri. Remaja belum tahu bagaimana melakukannya, oleh karena itu, ajarilah.
Saat situasi tenang, tunjukkan pada mereka bagaimana mengelola emosi dengan berbagai cara. Misalnya melakukan teknik napas hingga mendengarkan musik. Kamu sepatutnya memberi contoh tersebut.
4. Beri mereka ruang
Ada saat-saat dalam hidup ketika kita semua membutuhkan sedikit ruang, termasuk ketika anak remaja kamu sedang dalam suasana hati ayng buruk. Jika mereka membutuhkan tangisan atau untuk mondar-mandir di kamar dengan pintu tertutup, beri mereka privasi untuk melakukannya. Tawarkan kenyamanan dan beri tahu anak remaja kamu bahwa kamu akan selalu ada untuk diajak bicara atau sekadar memeluknya.
5. Alihkan
Dorong anak remaja kamu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan melalui kreativitas atau kegiatan yang menarik minat mereka. Kegiatan ini sangat bagus untuk mengalihkan pikiran mereka dari kesedihan dan stres.
Hobi dapat membantu menjaga suasana hati anak remaja tetap stabil. Mengerjakan hobi akan mengajari mereka keterampilan mengatasi dan ketahanan, serta menyalurkan energi negatif menjadi sesuatu yang positif. Apa pun bisa menjadi hobi dan mungkin menjadi sesuatu yang mereka nikmati seumur hidup.
Editor: M R Purboyo
Jangan sampai salah langkah yang bisa membuat anak remaja kamu tidak bisa mengendalikan diri hingga mencoba sesuatu yang tidak lazim, dan akhirnya ikatanmu sebagai ibu dan dia sebagai anak semakin merenggang.
Buat kamu yang masih bingung mengendalikan emosi anak yang masih remaja, simak tips dari Very Well Family berikut ini :
1. Kenali apa yang terjadi pada anak remajamu
Ada suatu masa remaja berperilaku buruk, dan ini wajar. Pasti ada penyebab mengapa dia bertingkah seperti itu, namun yang pasti ini disumbang atas perasaan sedih dan marah, atau ada sesuatu yang salah.
Sebelum bertindak tegas seperti memarahinya, sebaiknya tanyakan apa yang dia rasakan. Ajari anak untuk mengenali emosi itu dan cari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya.
2. Bicarakan
Dorong anak remaja kamu untuk mengidentifikasi perasaan yang dialami. Bantu dia mengenali tanda-tanda suasana hati yang buruk, sehingga mereka tahu apa yang terjadi. Apabila mereka tidak tahu mengapa mereka sedih atau marah, katakan tidak apa-apa dan perasaan itu yakinkan akan berlalu. Biarkan mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, dan ini terjadi pada kebanyakan orang.
Ilustrasi emosi remaja/freepik
3. Ajari untuk bisa mengatasi sendiri
Setiap orang perlu belajar bagaimana mengatasi emosi. Selama bertahun-tahun, kita mempelajari apa yang memicu kemarahan atau kesedihan, serta mencari cara untuk mengendalikannya agar kita tidak diperalat oleh emosi itu sendiri. Remaja belum tahu bagaimana melakukannya, oleh karena itu, ajarilah.
Saat situasi tenang, tunjukkan pada mereka bagaimana mengelola emosi dengan berbagai cara. Misalnya melakukan teknik napas hingga mendengarkan musik. Kamu sepatutnya memberi contoh tersebut.
4. Beri mereka ruang
Ada saat-saat dalam hidup ketika kita semua membutuhkan sedikit ruang, termasuk ketika anak remaja kamu sedang dalam suasana hati ayng buruk. Jika mereka membutuhkan tangisan atau untuk mondar-mandir di kamar dengan pintu tertutup, beri mereka privasi untuk melakukannya. Tawarkan kenyamanan dan beri tahu anak remaja kamu bahwa kamu akan selalu ada untuk diajak bicara atau sekadar memeluknya.
5. Alihkan
Dorong anak remaja kamu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan melalui kreativitas atau kegiatan yang menarik minat mereka. Kegiatan ini sangat bagus untuk mengalihkan pikiran mereka dari kesedihan dan stres.
Hobi dapat membantu menjaga suasana hati anak remaja tetap stabil. Mengerjakan hobi akan mengajari mereka keterampilan mengatasi dan ketahanan, serta menyalurkan energi negatif menjadi sesuatu yang positif. Apa pun bisa menjadi hobi dan mungkin menjadi sesuatu yang mereka nikmati seumur hidup.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.