Foto oleh CDC dari Pexels

Omicron Transmisi Lokal Bertambah, Tertular Usai Berlibur ke Bali

02 January 2022   |   21:55 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Genhype harus waspada dan jangan sampai lengah ya, sebab kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kini terus meningkat. Nggak hanya dari luar negeri, penularan Omicron transmisi lokal pun kini makin bertambah, sehingga total penderita Covid-19 Omicron mencapai 138 orang.

Seperti yang dilaporkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi bahwa telah ada penambahan dua kasus transmisi lokal di Surabaya, Jawa Timur.

"Yang terbaru adalah dua orang warga Surabaya, diketahui keduanya habis berlibur ke Pulau Bali bersama keluarga besar," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (2/1/2022).

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi Omicron di Indonesia hingga Minggu (2/1/2022) tercatat telah mencapai 138 kasus, yaitu 135 merupakan kasus impor dan 3 kasus transmisi lokal.

"Kondisi dua pasien saat ini sudah tertangani dengan baik. Keduanya sudah dievakuasi dan dilakukan isolasi di rumah sakit dan kondisi kedua pasien tanpa gejala," tuturnya.
 

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron


Dengan ditemukannya lagi kasus transmisi lokal ini, Nadia mengingatkan dan meminta masyaratkat untuk mengurangi mobilitas. Pasalnya, varian Omicron memiliki transmisi yang cukup tinggi.

Selain itu, Nadia juga menghimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri," tegasnya.

Data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapat hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.

Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.

Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Yuk Cobain Truffle Burger dan Australian Beef dengan Harga Terjangkau di Senayan

BERIKUTNYA

Ingin Investasi Aset Kripto? Ini Prediksi Nilai Bitcoin dan Etherium Pada 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: