4 Fenomena Antariksa yang Akan Hadir pada 2022
01 January 2022 |
14:30 WIB
3. Hujan meteor
Pada dasarnya, hujan meteor memiliki beberapa variasi berdasarkan asal konstelasinya. Tahun ini, akan ada tiga hujan meteor dari tiga konstelasi yang berbeda-beda dengan selisih waktu yang jauh.
Pertama, ada hujan meteor Quadrantid yang berasal dari konstelasi Quadrans Muralis. Hujan meteor yang memiliki intensitas maksimal 200 meteor per jam ini akan mengalami puncaknya pada 4 Januari 2022. Untuk melihat ini, Genhype bisa menyaksikannya dari arah timur laut mulai pukul 04.00 waktu setempat sampai 25 menit sebelum matahari terbit.
Kedua, hujan meteor Perseid yang berasal dari konstelasi Perseus. Dengan intensitas maksimum 100 meteor per jam, hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet 109P atau Swifts-Tuttle.
Untuk menyaksikannya, Genhype bisa menyaksikannya pada tanggal 13 Agustus 2022 di antara pukul 23.00 waktu setempat untuk daerah Sabang dan yang selintang hingga 14 Agustus 2022 pukul 01.00 waktu setempat untuk daerah Pulau Rote dan yang selintang.
Terakhir, ada hujan meteor Geminid yang asalnya dari konstelasi Gemini. Dengan intensitas maksimal 120 meteor per jam, hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaeton dan bisa disaksikan mulai pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Pertama, ada hujan meteor Quadrantid yang berasal dari konstelasi Quadrans Muralis. Hujan meteor yang memiliki intensitas maksimal 200 meteor per jam ini akan mengalami puncaknya pada 4 Januari 2022. Untuk melihat ini, Genhype bisa menyaksikannya dari arah timur laut mulai pukul 04.00 waktu setempat sampai 25 menit sebelum matahari terbit.
Kedua, hujan meteor Perseid yang berasal dari konstelasi Perseus. Dengan intensitas maksimum 100 meteor per jam, hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet 109P atau Swifts-Tuttle.
Untuk menyaksikannya, Genhype bisa menyaksikannya pada tanggal 13 Agustus 2022 di antara pukul 23.00 waktu setempat untuk daerah Sabang dan yang selintang hingga 14 Agustus 2022 pukul 01.00 waktu setempat untuk daerah Pulau Rote dan yang selintang.
Terakhir, ada hujan meteor Geminid yang asalnya dari konstelasi Gemini. Dengan intensitas maksimal 120 meteor per jam, hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaeton dan bisa disaksikan mulai pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
4. Konjungsi planet
Tidak hanya hujan meteor yang terjadi selama beberapa kali, ada juga konjungsi planet atau fenomena di mana planet superior berada sejajar di belakang Matahari. Tahun ini, akan ada tiga konjungsi antar planet yang terjadi dalam tiga waktu yang berbeda-beda.
Pertama, planet Mars dan Saturnus akan mengalami konjungsi pada 5 April 2022, di mana puncak konjungsi ini terjadi di arah timur pada pukul 03.00 waktu setempat sampai 25 menit sebelum Matahari terbit. Sebelumnya, fenomena ini hadir pada 3 April 2018 dan 1 April 2020 dengan jeda kurang lebih setiap empat tahun sekali.
Kedua, lima planet yang terdiri dari Saturnus, Mars, Venus, Jupiter, dan Bulan akan mengalami konjungsi beberapa pekan setelah konjungsi Mars dan Saturnus. Selama lima hari, mulai sari 24 April sampai 29 April 2022, lima planet ini akan mengalami konjungsi mulai pukul 04.00 waktu stempat dari arah timur memanjang hingga tenggara.
Ketiga, planet Venus dan Jupiter kemudian terjadi pada 1 Mei 2022 dengan waktu yang bertepatan menjelang perayaan Idul Fitri. Untuk melihat fenomena ini, Genhype bisa menyaksikannya mulai pukul 03.30 waktu setempat sampai 25 menit sebelum Matahari terbit.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.