Ilustrasi timbangan (dok: Unsplash/Graphic Node)

Diet Tak Melulu soal Mengurangi Makan, Simak Penjelasan Ini

30 December 2021   |   09:55 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Memiliki tubuh sehat dengan bentuk ideal (body goal) menjadi salah satu resolusi tahun baru yang banyak ditargetkan oleh banyak orang. Ada yang berhasil mencapainya, akan tetapi tak sedikit pula yang akhirnya gagal mewujudkannya.

Sebagian besar gagal karena tidak konsisten melakukannya. Namun, ada juga yang sudah mati-matian berusaha agar targetnya tercapai tetapi hasilnya tak sesuai ekspektasi.

Mengatur pola makan atau diet tentu saja menjadi hal yang tak boleh dilewatkan untuk mewujudkan tubuh sehat dengan bentuk ideal. Tentu saja, harus diimbangi dengan latihan  fisik atau olahraga yang disesuaikan juga dengan kemampuan masing-masing individu.

Namun, sampai saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa diet harus dilakukan dengan mengurangi atau membatasi makanan. Padahal, faktanya tidak demikian.

Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Dr. Mirza HST Penggalih mengatakan pada dasarnya diet  tidak melulu identik dengan mengurangi atau membatasi makanan.

Bisa jadi penyesuaiannya justru harus lebih banyak asupan, misalnya untuk orang-orang yang mempunyai aktivitas fisik lebih banyak termasuk pada golongan atlet, penyesuaian pola dietnya justru harus mendapatkan asupan yang lebih.

“Jadi, keseimbangan energi adalah kalau kita mau menambah berat badan, yang masuk diperbanyak, yang keluar dikurangi. Namun, jika kita ingin menurunkan berat badan, yang masuk itu dikurangi, yang keluar ditambahkan. Kalau mau lebih banyak lagi yang keluar, ditambahkan dengan olahraga. Kita juga mengurangi apa yang kita konsumsi dengan standar angka kecukupan gizi (AKG)," ujarnya.

Mirza mencontohkan apabila kebutuhan kalori harian berdasarkan AKG ada di angka 2.000 kkal, Anda bisa menguranginya sedikit di angka 1.800 kkal. Tentunya, pengurangan ini harus dikonsultasikan. "Jangan sampai menerapkan pola diet yang terlalu ketat,” tegasnya.

Lalu mengenai porsi, Mirza menjelaskan panduannya. Kalau karbohidrat kita bisa mengambil 3-4 porsi sehari tergantung keadaan masing-masing. 3-4 kali sehari dibagi menjadi masing-masing satu porsi makan pagi, siang dan malam. Kelebihan 1 porsi karbohidrat bisa digunakan untuk memakan snack yang mengandung karbohidrat. Mudahnya, satu centong nasi dihitung satu porsi.

Setali tiga uang dengan Mirza, dokter Spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia dr. Cut Hafiah M.Gizi SpGK, AIFOK, FINEM menyebut keberhasilan diet tak semata-mata dilihat dari angka atau berat badan yang berhasil diturunkan atau sebaliknya. Karena sebenarnya tujuan utama dari diet bukanlah soal angka yang berhasil dicapai, tetapi perubahan gaya hidup mereka yang menjalankannya.

Hafiah menegaskan diet, khususnya untuk mereka yang sedang menurunkan berat badan bukan semata soal defisit kalori. Oleh karena itu, perbaikan pola hidup seperti makan teratur, makan makanan sehat, dibantu dengan berbagai aktivitas pendukung hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan diet ekstrem yang tujuannya menurunkan berat badan dengan cepat atau sebaliknya.

"Penurunan berat badan sukses bukan sebanyak-banyaknya tetapi mengubah gaya hidup yang tadinya sedentary lifestyle sekarang jadi berolahraga terus. yang tadinya snacking berlebihan sekarang jadi lebih terarah," tuturnya.

Adapun, khusus untuk mereka yang sedang berupaya menurunkan berat badannya Hafiah menyebutkan beberapa hal penting. Meliputi mengurangi camilan manis dan mengandung minyak berlebih, tingkatkan asupan buah dan sayur, olahraga ringan secara rutin, dan tidak melewatkan sarapan.

Kemudian yang tak kalah penting adalah menghindari stres. Sebab stres dapat mengubah asupan makanan secara keseluruhan yang membuat seseorang akhirnya tidak mampu mengendalikan keinginannya untuk terus makan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Dior Tunda Peluncuran Koleksi Kolaborasi x Travis Scott Gara-gara Tragedi Astroworld

BERIKUTNYA

7 Ide Menu Barbeque untuk Merayakan Tahun Baru 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: