sumber gambar ilustasi : cottonbro dari Pexels

Podcast Jadi Alternatif Platform Hiburan

29 December 2021   |   14:53 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Podcast, salah satu konten hiburan dalam bentuk audio, makin berkembang dinamis seiring kemajuan teknologi. Konten hiburan inipun dinilai dapat menjadi hiburan alternatif di tengah perkembangan konten audio visual dalam berbagai platform digital. 

Podcast merupakan siaran audio on-demand yang bisa didengarkan kapan pun dan di mana pun. Konten dalam format audio ini bahkan memungkinkan para pendengar bisa tetap melakukan berbagai aktivitas lain. 

Dalam siaran audio on-demand podcast, para pendengar dapat menikmati berbagai macam, dari obrolan ringan yang menghibur, inspiratif, sampai diskusi yang bisa bikin melek isu terkini lho.  Podcast juga kerap membawa format dan topik-topik yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat, khususnya milenia. 

CEO NOICE Rado Ardian menuturkan tidak hanya dari pendengar yang diajak untuk berimajinasi dalam menikmati konten audio podcast, hiburan serta konten yang hanya dibawakan dalam format audio ini pada akhirnya memancing kreativitas para konten kreator dalam melakukan storytelling dan memilih topik-topik menarik untuk diangkat.

"Melihat tren pertumbuhan industri konten audio yang meningkat signifikan, platform yang menghadirkan konten audio non-musik berkualitas di Indonesia justru masih sangat terbatas, dibandingkan potensi yang ada saat ini," katanya dalam siaran pers.

Dia menuturkan laporan Digital 2021 dari We Are Social & Hootsuite menunjukkan lebih dari 58% pengguna internet Indonesia usia produktif mendengarkan podcast setiap bulan lho Genhype.

NOICE juga mencatat, rata-rata pengguna menghabiskan waktu untuk mendengarkan konten audio di aplikasi NOICE mencapai lebih dari 60 menit setiap hari. 

Beberapa konten podcast NOICE yang cukup populer dan digemari saat ini adalah konten dengan genre ringan atau komedi seperti Ha Ha Land, Onad Danang Meet Everybody, hingga genre religi seperti Berbeda tapi Bersama.

Masih dalam rilis yang sama, akibat hiburan konten visual daring, masyarakat disebutkan kini menghadapi masalah baru yakni screen fatigue atau eye strain, yakni kelelahan mata akibat membaca atau melihat layar elektronik seperti handphone, komputer, atau TV terlalu lama.

Peningkatan kegiatan online sangat berdampak bagi kesehatan mata. Mata yang kering, pandangan kabur, sulit berkonsentrasi, dan terkadang sakit kepala adalah beberapa gejala dari screen fatigue tersebut.

Selain mengatur jarak dengan layar komputer, mengatur brightness maupun waktu istirahat, penggunaan format lain seperti audio yang sedang menjadi tren dapat menjadi alternatif.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kreator Squid Game Ungkap Plot Season 2 & Potensi Season 3

BERIKUTNYA

Lyodra Ginting hingga Lisa BLACKPINK, Ini 10 Besar Wanita Tercantik di Dunia Versi TC Candler

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: