Jadi Alat Deteksi Dini Omicron, Apa Itu SGTF?
28 December 2021 |
16:35 WIB
Metode pemeriksaan SGTF saat ini menjadi salah satu cara pemerintah untuk mendeteksi dini kasus positif Covid-19 varian Omicron secara cepat. Pemeriksaan ini utamanya diberlakukan terhadap pelaku perjalanan luar negeri dan belakangan dipakai untuk pelacakan kontak erat transmisi lokal varian baru tersebut.
Namun apa yang dimaksud SGTF? Mengutip jurnal online BMJ, SGTF merupakan singkatan dari S-gene Target Failure alias kegagalan target gen S dalam pemeriksaan tes PCR.
Para ahli menyebut ada beberapa gen yang ditargetkan untuk mendeteksi garis keturunan atau mutasi pada pemeriksaan tes Covid-19. Jenisnya termasuk gen S, ORF, N, dan beberapa gen lainnya yang membentuk struktur virus corona.
Pada varian Omicron, gen S tidak dapat terbaca pada alat tes PCR. Hal ini terjadi karena Gen S merupakan salah satu elemen virus yang tidak ada pada varian Omicron akibat mutasi yang dialami.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menerangkan metode pemeriksaan SGTF bisa dilakukan ketika ada kecurigaan kuat dari seseorang yang dites positif Covid-19. Kriterianya termasuk CT Value yang terlalu rendah atau terlalu tinggi namun tidak cocok dengan gejala klinis yang dialami.
“Pada kasus yang dicurigai bisa dilakukan pemeriksaan SGTF kalau fasilitas ada, atau pemeriksaan PCR dilanjutkan WGS,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (26/12/2021).
Nadia menerangkan pemeriksaan SGTF ini diutamakan pada pelaku perjalanan luar negeri yang dites positif Covid-19 sebelumnya. “Untuk transmisi lokal masih berbasis kasus yang dicurigai berdasarkan sampling 5-10 persen dari spesimen yang ada di puskesmas atau rumah sakit,” sebutnya.
Sementara itu dia menuturkan pemeriksaan SGTF memang belum tersedia secara luas. Kurang lebih hanya 30 fasilitas laboratorium yang bisa menguji sampel dicurigai Omicron tersebut dan tersebar di beberapa provinsi. “Kita dalam proses penambahan. Tetapi menemukan varian ini bukan bagian dari diagnosis,” tegas Nadia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan ini pun mengingatkan bahwa pemeriksaan SGTF ini bukan sebagai alat diagnosis. Namun lebih kepada deteksi awal agar pemerintah bisa melakukan upaya pembatasan potensi klaster yang ada, tidak terkecuali pada penemuan transmisi lokal.
Adapun setelah pemeriksaan SGTF, akan dilanjutkan pengurutan seluruh genom atau whole genom sequencing (WGS)
“Kalau sudah ketemu transmisi lokal kita bisa petakan daerah mana yang sudah punya risiko. Kemudian kita tau intervensinya, memperkuat 3M 3T. Bukti transmisi lokal sudah ada dengan pemeriksaan SGTF,” jelas Nadia.
Editor: Fajar Sidik
Namun apa yang dimaksud SGTF? Mengutip jurnal online BMJ, SGTF merupakan singkatan dari S-gene Target Failure alias kegagalan target gen S dalam pemeriksaan tes PCR.
Para ahli menyebut ada beberapa gen yang ditargetkan untuk mendeteksi garis keturunan atau mutasi pada pemeriksaan tes Covid-19. Jenisnya termasuk gen S, ORF, N, dan beberapa gen lainnya yang membentuk struktur virus corona.
Pada varian Omicron, gen S tidak dapat terbaca pada alat tes PCR. Hal ini terjadi karena Gen S merupakan salah satu elemen virus yang tidak ada pada varian Omicron akibat mutasi yang dialami.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menerangkan metode pemeriksaan SGTF bisa dilakukan ketika ada kecurigaan kuat dari seseorang yang dites positif Covid-19. Kriterianya termasuk CT Value yang terlalu rendah atau terlalu tinggi namun tidak cocok dengan gejala klinis yang dialami.
“Pada kasus yang dicurigai bisa dilakukan pemeriksaan SGTF kalau fasilitas ada, atau pemeriksaan PCR dilanjutkan WGS,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (26/12/2021).
Nadia menerangkan pemeriksaan SGTF ini diutamakan pada pelaku perjalanan luar negeri yang dites positif Covid-19 sebelumnya. “Untuk transmisi lokal masih berbasis kasus yang dicurigai berdasarkan sampling 5-10 persen dari spesimen yang ada di puskesmas atau rumah sakit,” sebutnya.
Sementara itu dia menuturkan pemeriksaan SGTF memang belum tersedia secara luas. Kurang lebih hanya 30 fasilitas laboratorium yang bisa menguji sampel dicurigai Omicron tersebut dan tersebar di beberapa provinsi. “Kita dalam proses penambahan. Tetapi menemukan varian ini bukan bagian dari diagnosis,” tegas Nadia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan ini pun mengingatkan bahwa pemeriksaan SGTF ini bukan sebagai alat diagnosis. Namun lebih kepada deteksi awal agar pemerintah bisa melakukan upaya pembatasan potensi klaster yang ada, tidak terkecuali pada penemuan transmisi lokal.
Adapun setelah pemeriksaan SGTF, akan dilanjutkan pengurutan seluruh genom atau whole genom sequencing (WGS)
“Kalau sudah ketemu transmisi lokal kita bisa petakan daerah mana yang sudah punya risiko. Kemudian kita tau intervensinya, memperkuat 3M 3T. Bukti transmisi lokal sudah ada dengan pemeriksaan SGTF,” jelas Nadia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.