Studi Terbaru Sebut Omicron Kebal terhadap Vaksin AstraZeneca & Pfizer
13 December 2021 |
21:39 WIB
Vaksin virus corona Oxford-Astrazeneca dan Pfizer-Biontech disebut juga tidak bisa membendung varian Omicron. Dalam studi terbaru, level antibodi yang menetralkan virus Covid-19 ini terlihat menurun walau dua dosis vaksin sudah disuntikkan.
"Sementara tidak ada bukti untuk meningkatkan risiko penyakit parah atau kematian di antara populasi yang divaksinasi. Tetapi kita harus tetap berhati-hati, karena angka kasus yang tinggi akan menjadi beban yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan,” ujar Profesor Gavin Screati, kepala divisi ilmu kedokteran Universitas Oxford dikutip dari Medical Xpress, Senin (13/12/2021).
Penelitian yang terbit di jurnal pra-cetak Medrxiv tersebut menyelaraskan data Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Hasilnya menunjukkan adanya pengurangan efektivitas dua dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer varian Omicron dibandingkan dengan Delta. Kendati demikian, para peneliti menyebut dosis vaksin ketiga alias booster bisa meningkatkan kembali efektivitas vaksin.
"Data ini akan membantu mereka yang mengembangkan vaksin dan strategi vaksinasi. Take home message, mereka yang ditawari vaksinasi booster harus mengambilnya,” sebut Screati.
Sementara itu, Profesor Matthew Snape, vaksinolog di Universitas Oxford menjelaskan studi ini bisa menambah pengetahuan kita tentang bagaimana virus berubah.
"Data ini penting tetapi hanya melihat antibodi yang menetralkan setelah dosis kedua, tidak memberi tahu kami tentang kekebalan seluler. Ini akan diuji dengan menggunakan sampel yang tersimpan setelah pengujian tersedia,” sebutnya.
Namun yang penting menurutnya, booster secara signifikan meningkatkan konsentrasi antibodi, dan kemungkinan ini akan menyebabkan peningkatan potensi menghadapi varian Omicron.
Editor: Fajar Sidik
"Sementara tidak ada bukti untuk meningkatkan risiko penyakit parah atau kematian di antara populasi yang divaksinasi. Tetapi kita harus tetap berhati-hati, karena angka kasus yang tinggi akan menjadi beban yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan,” ujar Profesor Gavin Screati, kepala divisi ilmu kedokteran Universitas Oxford dikutip dari Medical Xpress, Senin (13/12/2021).
Penelitian yang terbit di jurnal pra-cetak Medrxiv tersebut menyelaraskan data Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Hasilnya menunjukkan adanya pengurangan efektivitas dua dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer varian Omicron dibandingkan dengan Delta. Kendati demikian, para peneliti menyebut dosis vaksin ketiga alias booster bisa meningkatkan kembali efektivitas vaksin.
"Data ini akan membantu mereka yang mengembangkan vaksin dan strategi vaksinasi. Take home message, mereka yang ditawari vaksinasi booster harus mengambilnya,” sebut Screati.
Sementara itu, Profesor Matthew Snape, vaksinolog di Universitas Oxford menjelaskan studi ini bisa menambah pengetahuan kita tentang bagaimana virus berubah.
"Data ini penting tetapi hanya melihat antibodi yang menetralkan setelah dosis kedua, tidak memberi tahu kami tentang kekebalan seluler. Ini akan diuji dengan menggunakan sampel yang tersimpan setelah pengujian tersedia,” sebutnya.
Namun yang penting menurutnya, booster secara signifikan meningkatkan konsentrasi antibodi, dan kemungkinan ini akan menyebabkan peningkatan potensi menghadapi varian Omicron.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.