Pasien Positif Omicron Transmisi Lokal Sempat Menolak Dievakuasi dari Apartemen
28 December 2021 |
13:46 WIB
Pasien positif Covid-19 varian Omicron yang pertama kali terdeteksi sebagai transmisi lokal ternyata sempat menolak dievakuasi ke tempat isolasi terpusat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Adapun pasien tersebut merupakan warga asal Medan, Sumatra Utara, yang melakukan perjalanan bisnis ke Ibu Kota dan tinggal sementara di apartemen di bilangan Jakarta Utara.
“Awalnya yang bersangkutan menolak untuk dilakukan evakuasi ke RSPI Sulianti Saroso,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menggelar konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Untung saja, pasien akhirnya mau kooperatif setelah diberi penjelasan komperehensif oleh Dinas Kesehatan DKI bahwa karantina di RSPI penting guna mencegah penyebaran varian Omicron secara luas.
“Akhirnya setuju walaupun saat advokasi atau penjemputan itu petugas Puskesmas dibantu oleh teman dari Polres dan Koramil,” tutur Nada.
Pasien positif Omicron itu juga sudah mau melakukan tes swab PCR lanjutan. Hingga kini, pasien yang merupakan lelaki berusia 37 tahun itu dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19 alias tanpa gejala.
Adapun pemilihan isolasi di RSPI Sulianti Saroso kata Nadia karena ini kasus pertama transmisi lokal. Pemerintah ingin melokalisasi kemungkinan penularan yang terjadi. Lagi pula, fasilitas di RS dinilai jauh lebih baik ketimbang isolasi mandiri maupun RS darurat Wisma Atlet dalam memantau transmisi lokal ini.
“Sambil kita mempelajari pola klinis dari Omicron yang tertular dari transmisi lokal. Pengendalian infeksi di rumah sakit lebih baik dan ketat pengawasannya,” terang Nadia.
Sementara itu, pemerintah akan melakukan pelacakan kontak selama 14 hari ke belakang, sejak pasien transmisi lokal tersebut dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.
Editor: Fajar Sidik
“Awalnya yang bersangkutan menolak untuk dilakukan evakuasi ke RSPI Sulianti Saroso,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menggelar konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Untung saja, pasien akhirnya mau kooperatif setelah diberi penjelasan komperehensif oleh Dinas Kesehatan DKI bahwa karantina di RSPI penting guna mencegah penyebaran varian Omicron secara luas.
“Akhirnya setuju walaupun saat advokasi atau penjemputan itu petugas Puskesmas dibantu oleh teman dari Polres dan Koramil,” tutur Nada.
Pasien positif Omicron itu juga sudah mau melakukan tes swab PCR lanjutan. Hingga kini, pasien yang merupakan lelaki berusia 37 tahun itu dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19 alias tanpa gejala.
Adapun pemilihan isolasi di RSPI Sulianti Saroso kata Nadia karena ini kasus pertama transmisi lokal. Pemerintah ingin melokalisasi kemungkinan penularan yang terjadi. Lagi pula, fasilitas di RS dinilai jauh lebih baik ketimbang isolasi mandiri maupun RS darurat Wisma Atlet dalam memantau transmisi lokal ini.
“Sambil kita mempelajari pola klinis dari Omicron yang tertular dari transmisi lokal. Pengendalian infeksi di rumah sakit lebih baik dan ketat pengawasannya,” terang Nadia.
Sementara itu, pemerintah akan melakukan pelacakan kontak selama 14 hari ke belakang, sejak pasien transmisi lokal tersebut dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.