Batik Afrika. (Dok. African Fabric UK)

Tak Hanya di Indonesia, Batik Juga Ada di Afrika

27 December 2021   |   13:11 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Wastra batik ternyata tidak hanya digemari di Indonesia loh, Genhype. Meskipun kain batik merupakan bagian dari sejarah kain tradisional Indonesia, sejak abad ke-19 ternyata kain yang dihiasi corak dan warna itu juga memikat perhatian masyarakat di Benua Afrika.

Catatan sejarah memperkirakan bahwa tentara Afrika, atau yang disebut dengan Black Dutchman, membawa batik ke Afrika Barat pada pertengahan abad ke-19 dari Indonesia setelah bertugas sebagai tentara untuk Belanda.

Cendekiawan Belanda, Ineke van Kessel, turut menggambarkan kemungkinan bahwa kain itu dibawa dari India ke Afrika Barat melalui darat, bukan laut, melalui rute trans-Sahara kuno.

Seperti dilansir website Global Mamas, penduduk lokal seperti Yoruba di Nigeria memasukkan aspek-aspek batik ke dalam tekstil tradisi mereka, dan sedikit demi sedikit tren tersebut menjadi populer. 

Ketika Belanda dan Inggris mulai menguasai pantai Afrika Barat pada abad ke-17, mereka membawa kain untuk produksi batik malam dan non-lilin (cetak rol), menargetkan penduduk lokal.

Tidak sedikit pula perajin batik di Afrika yang bisa kita temui, khususnya di Afrika Barat, di mana mereka juga menggunakan malam sebagai media tradisional untuk membuat motif pada kain.

(Baca juga: Ini Dia Sosok Kolektor Batik Kuno, Antik & Bersejarah)

Beberapa suku Afrika, termasuk Yoruba dari Nigeria, Wolof dan Soninke dari Senegal, serta Bamana dari Mali, mulai bereksperimen dengan desain mereka sendiri menggunakan lumpur, tepung singkong, dan pasta beras sebagai pengganti lilin untuk menahan pewarna.

Meskipun sejarah modern akan menunjukkan bahwa batik diperkenalkan ke Afrika oleh Belanda (terutama di Afrika Selatan), proses pembuatan batik telah dipraktikkan di Afrika jauh sebelum kedatangan koloni.

Salah satu bukti pertama dapat ditemukan di Mesir, di mana bahan mirip batik digunakan dalam pembalseman mumi.

Popularitas batik di Afrika tidak terlepas dari Nelson Mandela yang dikenal gemar menggunakan berbagai model wastra tersebut sepanjang hidupnya.

Mandela sering kali mengenakan kemeja batik dengan beragam motif saat menghadiri pertemuan bisnis dan politik selama tahun 1994-1999 dan setelah masa jabatannya sebagai Presiden Afrika Selatan.

Kemeja yang mengadaptasi konsep batik Indonesia ini juga disebut dengan baju Madiba, berdasarkan nama klan Xhosa Mandela.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Daftar Pemenang Game of the Year 2021 PlayStation

BERIKUTNYA

BTS hingga Rizky Febian, Ini Deretan Penyanyi Paling Hit di Joox Sepanjang 2021

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: