Contoh orang yang mengalami saraf terjepit (dok. Pexels)

Yuk Kenali 3 Jenis Saraf Terjepit dan Cara Penanganannya

19 December 2021   |   16:15 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Istilah saraf terjepit cukup dikenal masyarakat Indonesia. Biasanya sensasi yang ditimbulkan berupa sakit yang menjalar dari bokong hingga ke tungkai bawah. Kondisi ini kerap kali mengganggu aktivitas karena sakit yang ditimbulkan.

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang RS Pondok Indah Didik Librianto mengatakan istilah medis saraf terjepit adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP). Dia menerangkan di antara ruas-ruas tulang belakang terdapat sendi yang disebut dengan facet joint, sementara yang di depan dikenal dengan sebutan diskus intervertebral. 

Normalnya, diskus terdiri dari dinding (annulus) dan inti yang berupa seperti jel. Annulus merupakan bagian yang sangat kuat karena berfungsi sebagai penahan beban saat kita beraktivitas. Namun dalam keadaan tertentu, annulus dapat pecah ataupun robek. 

“Robekan annulus menjadi jalur keluarnya saraf yang berada di belakang annulus dan menimbulkan rasa sakit yang menjalar dari bokong hingga ke tungkai bawah. Kondisi inilah yang disebut dengan HNP atau saraf terjepit,” jelasnya seperit dikutip dari laman RSPI, Minggu (19/12/2021).

Sementara itu dia menjelaskan penyakit saraf terjepit ini kerap dialami oleh orang-orang usia produktif dan biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya aktivitas ekstrem seperti loncat dan angkat besi, faktor genetik berupa jaringan kolagen yang lemah, ras dimana orang Kaukasia lebih berisiko dibandingkan orang Asia, berat badan berlebih, jenis kelamin yakni pria lebih berisiko dibandingkan wanita, dan usia.

“Selain itu, makanan, polusi, serta aktivitas sehari-hari juga dapat menjadi faktor penunjang terjadinya HNP,” ujar Didik. 

Adapun kata Didik ada 3 jenis saraf terjepit, berikut diantaranya.

1. Protrusion

Pada jenis ini, akan terlihat tonjolan pada tulang belakang tetapi belum mengganggu saraf. Dalam penanganannya, bisa dengan terapi obat atau dibantu dengan fisioterapi serta perubahan perilaku. Misalnya, perubahan jenis aktivitas yang dilakukan, serta modifikasi cara duduk yang baik. 
 

2. Extrusion 

Didik menyebut extrusion berupa inti diskus keluar dari dinding annulus dan menekan saraf. Untuk mengatasinya, dokter akan melakukan tindakan pembedahan, salah satunya dengan Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD).

Tindakan invasif minimal ini dilakukan dengan memasukkan alat berdiameter 6 milimeter melalui kulit menuju bantalan yang pecah atau sakit. Alat tersebut kemudian dihubungkan dengan kamera, sehingga kondisi bantalan dapat dilihat oleh dokter melalui monitor. Tindakan ini hanya memerlukan pembiusan lokal di area sekitar kulit tempat alat tersebut dimasukkan.

Saat tindakan berlangsung, Didik menyebut dokter akan meminta pasien menggerakkan kakinya untuk memastikan tidak adanya gangguan pada saraf. Melalui tindakan ini, inti diskus yang keluar akan diambil, sementara, annulus yang pecah akan merapat secara alami. 
 

3. Sequestration

Jenis ini terjadi ketika inti diskus yang keluar dari dinding annulus terlepas dari ruasnya, lalu masuk ke rongga tulang belakang, serta sangat menekan saraf. Penanganan sequestration sama seperti extrusion, yakni melalui tindakan pembedahan PELD.

Karena tindakan ini invasifnya sangat minimal, tidak banyak jaringan yang cedera dan nyeri. Maka dari itu, pemakaian obat pengurang rasa sakit yang kuat dapat dihindari dan proses pemulihan juga bisa lebih cepat dibanding dengan operasi terbuka.

Oleh karena itu, menurut Didik tidak perlu lagi ada kekhawatiran bahwa operasi pada tulang belakang, khususnya dengan PELD, dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Dia menambahkan, HNP dapat terjadi secara berulang apabila kita tidak mengubah pola aktivitas yang buruk ataupun berlebihan. Jadi, usahakan ubah pola aktivitasmu ya, Genhype.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

10 Aktivitas Seru untuk Mengisi Waktu Liburan Bersama Anak

BERIKUTNYA

DKJ Umumkan Pemenang Sayembara Manuskrip Puisi 2021, Ini Hasilnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: