Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Kenali 7 Jenis Gamelan Ini
16 December 2021 |
12:50 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Gamelan baru saja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Menurut UNESCO, Gamelan memiliki nilai filosofi sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta.
Selain itu, Gamelan yang dimainkan secara orkestra, menurut UNESCO, mengajarkan nilai-nilai harmoni, saling menghormati, mencintai dan peduli satu sama lain.
Gamelan sendiri merupakan bentuk ansambel musik yang merujuk pada kesatuan instrumen alat musik yang dibunyikan secara bersama-sama. Mengutip dari laman Gramedia, Kamis (16/12/2021), kata Gamelan berasal dari bahasa Jawa ‘gamel’ yang berarti menabuh atau memukul, yang kemudian diikuti akhiran ‘an’ sehingga bermakna kata benda.
Pertunjukan Gamelan banyak dijumpai pada tradisi di pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok dengan berbagai jenis dan ukuran ensemble gamelannya.
Fungsi Gamelan biasanya digunakan untuk mengiringi kesenian wayang kulit dan pertunjukan tari dalam sebuah acara tertentu. Namun, seiring waktu, Gamelan juga sudah bisa menjadi pertunjukan alat musik tersendiri yang diminati banyak orang bahkan hingga mancanegara. Biasanya, pertunjukan Gamelan juga dilengkapi dengan sinden sebagai penyanyi.
(Baca juga: Keren! Gamelan Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO)
Tak hanya terbatas pada satu bentuk, Gamelan juga memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan kegunaannya. Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/12/2021), berikut adalah beberapa jenis Gamelan.
1. Gamelan Gedhe
Gamelan gedhe adalah susunan gamelan yang lengkap. Istilah ini pada umumnya untuk menyebut gamelan yang dibuat dari perunggu. Terdiri dari dua laras, slendro, dan pelog, Gamelan Gedhe umumnya digunakan dalam pertunjukan karawitan atau uyon-uyon.
2. Gamelan Wayangan
Sesuai namanya, Gamelan Wayangan merupakan seperangkat Gamelan yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit purwa dan wayang gedhog. Untuk iringan wayang kulit purwa menggunakan gamelan laras slendro, sedangkan wayang gedhog menggunakan iringan gamelan pelog.
Selain itu, Gamelan yang dimainkan secara orkestra, menurut UNESCO, mengajarkan nilai-nilai harmoni, saling menghormati, mencintai dan peduli satu sama lain.
Gamelan sendiri merupakan bentuk ansambel musik yang merujuk pada kesatuan instrumen alat musik yang dibunyikan secara bersama-sama. Mengutip dari laman Gramedia, Kamis (16/12/2021), kata Gamelan berasal dari bahasa Jawa ‘gamel’ yang berarti menabuh atau memukul, yang kemudian diikuti akhiran ‘an’ sehingga bermakna kata benda.
Pertunjukan Gamelan banyak dijumpai pada tradisi di pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok dengan berbagai jenis dan ukuran ensemble gamelannya.
Fungsi Gamelan biasanya digunakan untuk mengiringi kesenian wayang kulit dan pertunjukan tari dalam sebuah acara tertentu. Namun, seiring waktu, Gamelan juga sudah bisa menjadi pertunjukan alat musik tersendiri yang diminati banyak orang bahkan hingga mancanegara. Biasanya, pertunjukan Gamelan juga dilengkapi dengan sinden sebagai penyanyi.
Gamelan Jawa (Dok. Indonesia Kaya)
Tak hanya terbatas pada satu bentuk, Gamelan juga memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan kegunaannya. Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/12/2021), berikut adalah beberapa jenis Gamelan.
1. Gamelan Gedhe
Gamelan gedhe adalah susunan gamelan yang lengkap. Istilah ini pada umumnya untuk menyebut gamelan yang dibuat dari perunggu. Terdiri dari dua laras, slendro, dan pelog, Gamelan Gedhe umumnya digunakan dalam pertunjukan karawitan atau uyon-uyon.
2. Gamelan Wayangan
Sesuai namanya, Gamelan Wayangan merupakan seperangkat Gamelan yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit purwa dan wayang gedhog. Untuk iringan wayang kulit purwa menggunakan gamelan laras slendro, sedangkan wayang gedhog menggunakan iringan gamelan pelog.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.