Ilustrasi gejala GERD (dok. Freepik)

Sempat Dikeluhkan Laura Anna, Waspadai Gejala dan Fakor Risiko GERD

15 December 2021   |   19:27 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Selebgram Edelenyi Laura Anna dikabarkan mengeluhkan sesak napas dan asam lambungnya naik sebelum menghembuskan napas terakhir pada Rabu (15/12/2021) pagi. Kondisi mantan pacar Gaga Muhammad itu sempat membaik ketika menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IDG), namun sesak datang kembali sepulangnya dari rumah sakit.

Bicara soal penyakit asam lambung, kondisi ini memang sering menimbulkan gejala sesak seperti asma. Istila medisnya dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD), kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah dr Hasan Maulahela menerangkan GERD terjadi ketika klep yang berada di antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik.

Kondisi ini biasanya dialami oleh mereka yang memiliki pola makan tidak teratur. “Terjadinya pun bisa kapan saja, baik siang maupun malam hari. Ketika perut kosong dalam waktu yang cukup lama, ketika itulah risiko terjadinya GERD menjadi besar,” ujarnya dikutip dari laman RSPI, Rabu (15/12/2021). 

Ketika GERD terjadi, ada beberapa gejala yang timbul. Selain merasa sesak seperti asma, ada sensasi terbakar di dada, nyeri dada, rasa tidak nyaman saat menelan makanan, rasa asam di mulut, rasa perih di perut, dan kadang menyebabkan sakit kepala. 

Kata Hasan bersikap tenang menjadi hal pertama yang perlu dilakukan ketika gejala tersebut muncul. Pasalnya stres akan meningkatkan produksi asam lambung. 

Untuk pertolongan sementara, dia menyarankan agar mengonsumsi obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran. Apabila gejala terus berlanjut, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gas­troenterologi hepatologi.

Hasan menuturkan bahwa GERD yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Misalnya, kejadian berulang yang bahkan lebih berat, batuk kronis, luka di kerongkongan akibat iritasi yang menyebabkan gangguan nafsu makan seperti mual dan muntah, peradangan di pita suara, dan perubahan lapisan di kerongkongan yang bisa mengarah ke lesi pra-kanker. 

Adapun faktor risiko terjadinya GERD selain pola makan yang tidak teratur antara lain merokok, mengonsumsi kafein dan makanan berle­mak secara berlebihan, obesitas, dan psikologis.

“Orang yang mudah mengalami cemas atau panic attack berisiko mengalami produksi asam lambung berlebihan atau bisa juga akibat stres,” sebut Hasan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ini Keuntungan Staycation di Green Hotel

BERIKUTNYA

Simak Cara Membersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: