Ini Keuntungan Staycation di Green Hotel
15 December 2021 |
19:53 WIB
Jika kalian hendak staycation di hotel, cobalah sekali-kali menginap di green hotel. Penginapan jenis ini berbeda dibandingkan dengan hotel pada umumnya, karena didesain dengan konsep ramah lingkungan, mulai dari fasilitas hingga layanannya. Sekilas informasi, munculnya green hotel didasari atas persoalan lingkungan yang muncul dari industri hotel.
Menurut catatan United Nation World Tourism Organisation (UNWTO), hotel adalah salah satu pendorong utama dalam pembukaan lapangan kerja dan ekonomi, tetapi pada saat yang sama hotel juga paling boros soal energi.
Hotel dan tipe akomodasi lainnya diperkirakan menyumbang 2% hingga 5% emisi CO2 yang dihasilkan sektor pariwisata global.
Umpamanya, kampanye berisikan tentang usaha efisiensi energi. Kemudian kita juga bakal mendapatkan fasilitas yang mendukung penghematan energi. Selain itu, di green hotel kita akan mendapatkan kunci pintu magnetic yang otomatis mengatur penggunaan listrik dan kran air dengan sistem timer. Hal ini diperlukan agar hemat penggunaan air.
Sudah bisa dipastikan, kemungkinan besar kita jarang mendapatkan terpaan pendingin udara (AC) di green hotel. Sebaliknya, kita akan lebih sering memperoleh hembusan angin alami.
Di sisi lain, konsep green hotel ini tampaknya sejalan dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang mulai meningkat. Terutama di tengah pandemi Covid-19, di mana pemahaman terkait wisata berkelanjutan mulai tumbuh.
Dalam survei kepada 29.000 pelancong dari 30 negara dalam Sustainable Travel Report (Booking.com) 2020 menunjukkan, 61?ri para pelancong menyatakan bahwa pandemi telah membuat mereka ingin mempraktikkan liburan ramah lingkungan.
Penghargaan ini didapat karena penginapan ini menerapkan Alila Zero Waste to Landfill, yaitu konsep pengelolaan limbah agar tidak merusak lingkungan sekitar hotel. Bukan hanya itu, resor ini juga memaksimalkan pencahayaan dan ventilasi alami demi efisiensi energi.
Fasilitas lainnya, resor ini sudah dilengkapi dengan kolam renang pribadi dengan pemandangan menghadap ke laut lepas.Bukan hanya itu, kita juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar hotel untuk melakukan berbagai aktivitas.
Editor: Fajar Sidik
Menurut catatan United Nation World Tourism Organisation (UNWTO), hotel adalah salah satu pendorong utama dalam pembukaan lapangan kerja dan ekonomi, tetapi pada saat yang sama hotel juga paling boros soal energi.
Hotel dan tipe akomodasi lainnya diperkirakan menyumbang 2% hingga 5% emisi CO2 yang dihasilkan sektor pariwisata global.
Fasilitas & Layanan
Merujuk pada Buku Panduan dan Pedomen Pelaksanaan Green Hotel di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada beberapa layanan yang didapatkan oleh tamu ketika menginap di green hotel.Umpamanya, kampanye berisikan tentang usaha efisiensi energi. Kemudian kita juga bakal mendapatkan fasilitas yang mendukung penghematan energi. Selain itu, di green hotel kita akan mendapatkan kunci pintu magnetic yang otomatis mengatur penggunaan listrik dan kran air dengan sistem timer. Hal ini diperlukan agar hemat penggunaan air.
Penuh Pencahayaan Alami
Dari desain bangunan, green hotel dimaksimalkan untuk penggunaan cahaya alami dalam sistem tata cahaya bangunan gedung. Selain itu, terdapat alat bantu untuk pemanfaatan dan memasukkan cahaya alami untuk kebutuhan penerangan di ruang-ruangan strategis.Sudah bisa dipastikan, kemungkinan besar kita jarang mendapatkan terpaan pendingin udara (AC) di green hotel. Sebaliknya, kita akan lebih sering memperoleh hembusan angin alami.
Kriteria
Secara umum ada beberapa ketentuan terkait penerapan konsep green hotel ini. Merujuk pada panduan Asean Green Hotel Standard ada 11 syarat yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan konsep green hotel.- Kebijakan dan praktik lingkungan dalam operasional hotel.
- Penggunaan produk hijau (ramah lingkungan)
- Kolaborasi dengan masyarakat dan organisasi lokal
- Pengembangan sumber daya manusia untuk manajemen lingkungan
- Pengelolaan sampah
- Efisiensi energi
- Efisiensi air dan kualitas air
- 8. Manajemen kualitas udara (dalam ruangan dan
- luar ruangan)
- Pengendalian polusi suara
- Pengolahan dan pengelolaan air limbah (kualitas air)
- Pengelolaan pembuangan bahan beracun dan kimia.
Di sisi lain, konsep green hotel ini tampaknya sejalan dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang mulai meningkat. Terutama di tengah pandemi Covid-19, di mana pemahaman terkait wisata berkelanjutan mulai tumbuh.
Dalam survei kepada 29.000 pelancong dari 30 negara dalam Sustainable Travel Report (Booking.com) 2020 menunjukkan, 61?ri para pelancong menyatakan bahwa pandemi telah membuat mereka ingin mempraktikkan liburan ramah lingkungan.
Rekomendasi Green Hotel di Indonesia
Sementara itu, beruntungnya di Indonesia ada sejumlah hotel yang telah menyandang status green hotel alias ramah lingkungan. Hotel-hotel ini pun bisa menjadi pilihan bagi kita yang hendak staycation, seperti dikutip dari laman indonesia.travel.id:1. Hyatt Regency Yogyakarta
Hotel ini tercatat berhasil memenangkan penghargaan Asean Green Hotal Standard Award pada 2018, sehingga penerapan prinsip ramah lingkungannya tak perlu diragukan lagi. Hotel bintang lima ini memiliki suasana asri, dengan fasilitas lapangan golf dan kebun seluas 22 hektare. Salah satu yang bikin menarik, hotel ini memiliki latar belakang Gunung Merapi.2. Soori, Bali
Ada dua view yang ditawarkan oleh sanggraloka (resort) ini. Pertama, pemandangan sawah. Kedua, pemandangan Pantai Kelanting. Kedua hal tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi hotel yang terletak di barat daya pulau Bali tersebut.3. Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta
Selaras dengan naamanya yang mengusung gren, hotel ini juga mengusung konsep pembangunan yang mengutamakan kelestarian lingkungan. Hal itu bisa dilihat salah satunya dari beragam tanaman hidroponik yang didesain secara vertikal. Sejauh mata memandang, kita bakal disuguhkan oleh tanaman-tanaman yang menjuntai.4. Alila Villa Uluwatu, Bali
Ketika kalian hendak staycation ala ecotourism di Bali, hotel ini perlu masuk list. Alila Villas Uluwatu adalah sanggraloka Indonesia pertama yang memperoleh sertifikat dari Green Globle untuk kategori Enviromentally Sustainable Design.Penghargaan ini didapat karena penginapan ini menerapkan Alila Zero Waste to Landfill, yaitu konsep pengelolaan limbah agar tidak merusak lingkungan sekitar hotel. Bukan hanya itu, resor ini juga memaksimalkan pencahayaan dan ventilasi alami demi efisiensi energi.
5. Kila Senggigi Beach, Lombok
Kita bergeser ke Lombok, di sana ada Kila Senggigi Beach. Hotel ini masuk dalam nominasi Green Hotel Award pada 2017 dari Kemenpar (sekarang Kemenparekraf). Tidak seperti hotel pada umumnya yang memiliki bentuk bangunan bertingkat, hotel ini hanya berbentuk bungalow. Meski begitu, kelebihan hotel ini ada pemandangan yang ditawarkan berupa taman dan lautan lepas.6. Alila Solo, Jawa Tengah
Salah satu keunikan hotel ini adalah atap yang dijejali oleh tanaman (green roof). Dari sisi desain, hotel ini mengusung desain modern miminalis, serta penggunaan fasilitas elektronik hemat energi.7. Mercure Resort Sanur, Bali
Lantaran menerapkan konsep ramah lingkungan, maka ketika berada di hotel ini kita akan sering menemukan ruang-ruang terbuka hijau. Keunikan lainnya, atap sanggraloka ini dibuat dari alang-alang. Hal ini membuat ruang di dalamnya terasa lebih sejuk, dan hangat ketika malam hari.8. Nihi Sumba, Nusa Tenggara Timur
Resor mewah ini terletak di tanah seluas 530 hektare, berisi 33 villa. Ketika menginap di sana kita bakal merasakan suasana alam. Hal ini tak lepas karena resor ini dibangun di atas tebing, dengan villa tiga kamar berbentuk rumah pohon.Fasilitas lainnya, resor ini sudah dilengkapi dengan kolam renang pribadi dengan pemandangan menghadap ke laut lepas.Bukan hanya itu, kita juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar hotel untuk melakukan berbagai aktivitas.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.