Ilustrasi terapi cedera tulang belakang (dok. Pexels)

8 Masalah Komplikasi Akibat Cedera Tulang Belakang

15 December 2021   |   18:20 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Spinal cord injuries atau cedera tulang belakang dapat berdampak buruk bagi kesehatan sekaligus menurunkan kualitas hidup penderitanya. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri punggung yang ekstrem hingga kelumpuhan.  

Penyebab utama cedera tulang belakang biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Selain itu, sekitar 12 persen kondisi ini disebabkan benturan keras, luka tembak, dan luka tertusuk. 

Bisa juga karena jatuh terutama bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas,  cedera olahraga dan rekreasi, hingga dampak dari penyakit seperti kanker, radang sendi, osteoporosis, serta radang sumsum tulang belakang.

Sementara itu, cedera tulang belakang bisa menyebabkan beragam komplikasi seperti atrofi otot (jaringan otot mengecil), luka pada punggung atau bokong akibat tidak bisa bergerak, pneumonia akibat gerak napas yang tidak optimal, pembengkakan kaki, konstipasi atau sembelit, berat badan bertambah karena aktivitas sangat terbatas, hingga penggumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah kaki.

Adapun komplikasi lainnya menurut Mayo Clinic, antara lain.

1. Gangguan berkemih.

Kandung kemih berfungsi menyimpan urine hingga waktunya dikeluarkan oleh tubuh. Namun ketika kamu mengalami cedera tulang belakang, fungsinya bisa terganggu akibat rusaknya syaraf yang bertugas menyampaikan sinyal dari otak maupun sebaliknya. 

Gangguan kemih meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, dan batu ginjal. Oleh karenanya, selama rehabilitasi, penderita cedera saraf tulang belakang akan mempelajari cara untuk membantu mengosongkan kandung kemihnya.
 

2. Masalah peredaran darah

Cedera tulang belakang dapat menyebabkan masalah peredaran darah mulai dari tekanan darah rendah, risiko pembekuan darah seperti deep vein thrombosis atau embolus paru, dan peningkatan tekanan darah yang berpotensi mengancam jiwa (disrefleksia otonom).
 

3. Sulit bernapas

Cedera membuat kita sulit bernapas dan nyeri saat batuk. Tingkat cedera neurologis akan menentukan jenis masalah pernapasan yang akan dialami. Jika mengalami cedera tulang belakang leher dan dada, ada peningkatan risiko pneumonia atau masalah paru-paru lainnya. 
 

4. Kelainan otot

Beberapa orang dengan cedera tulang belakang memiliki salah satu dari dua jenis masalah tonus otot. Pertama spastisitas pengencangan atau gerakan otot yang tidak terkontrol. Kedua, flaccidity atau otot lunak dan lemas yang kekurangan tonus otot.  Adapun tonus otot adalah jumlah ketegangan atau resistensi terhadap gerakan pada otot. 
 

5. Nyeri 

Beberapa orang mengalami nyeri seperti nyeri otot atau persendian, karena terlalu sering menggunakan kelompok otot tertentu. Nyeri saraf dapat terjadi setelah cedera tulang belakang, terutama pada seseorang dengan cedera tidak lengkap.
 

6. Masalah kebugaran dan kesehatan

Penurunan berat badan dan atrofi otot sering terjadi segera setelah cedera tulang belakang. Mobilitas yang terbatas dapat menyebabkan gaya hidup yang lebih menetap, menempatkan mereka yang mengalami cedera tulang belakang pada risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes.
 

7. Kesehatan seksual

Pria yang mengalami cedera tulang belakang berisiko mengalami masalah ereksi dan ejakulasi, sementara wanita mungkin mengalami perubahan pelumasan setelah cedera tulang belakang.
 

8. Depresi 

Mengatasi perubahan dan terapi akibat cedera tulang belakang bukan hanya menimbulkan rasa sakit pada fisik namun juga kesehatan mental. Tidak jarang penderitanya mengalami depresi.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Warung Pecel Lele Jadi Media Iklan Promo Belanja Owners

BERIKUTNYA

Asyik, Twitter Punya Fitur Caption Video Otomatis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: