Mengenal Tanda-Tanda Depresi Agitatif
15 December 2021 |
16:59 WIB
Depresi tidak selalu murung, sedih, menangis, ataupun kehilangan semangat loh Genhype. Ada juga penderita gangguan kesehatan mental ini mengalami mood yang turun dan kegelisahan. Menurut Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Pondok Indah Zulvia Oktanida Syarif ini dinamakan depresi agitatif.
Perempuan yang akrab disapa Vivi ini menerangkan agitasi adalah sensasi tidak tenang atau kegelisahan yang melibatkan banyaknya bicara atau pergerakan tubuh seperti mondar-mandir atau meremas-remas tangan.
Ya, orang yang mengalami depresi ini menunjukkan tanda berupa sering mengepalkan tangan, marah yang meledak-ledak, mencabut rambut, mengupas kulit, atau menarik-narik baju. Kemudian sering menggoyangkan kaki, gerakan tanpa sadar, dan ketidaksenangan.
Sementara tanda agitasi meningkat ditunjukkan dengan perlilau merusak atau kekerasan, kegelisahan meningkat, sikap permusuhan, impulsif, tegang, dan ketidakberdayaan.
“Orang yang mengalami depresi agitatif mood ya depressed seperti sedih, tertekan, murung, tetapi bisa ada gejala rewel, marah-marah, gelisah, banak bicara, hingga muncul paranoia,” tutur Vivi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu (15/12/2021).
Lebih lanjut dia menerangkan ada beberapa orang yang berisiko mengalami depresi agitatif. Misalnya orang dengan gangguan bipolar, gangguan depresi, gangguan panik, orang dengan perilaku bunuh diri, dan riwayat keluarga besar bipolar. “Lebih sering pada wanita, terutama yang alami depresi sejak usia muda,” sebut Vivi.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa jangan asal mendiagnosis diri sendiri tengah mengalami depresi. Apabila gejala yang disebutkan di atas terjadi pada dirimu atau orang terdekatmu, konsultasikan ke dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater.
“Depresi agitatif adalah istilah klinis. Kriteria diagnosis tetap mengikuti kriteria diagnosis depresi pada ICD-10 atau DSM-5,” pugkas Vivi.
Editor: Fajar Sidik
Perempuan yang akrab disapa Vivi ini menerangkan agitasi adalah sensasi tidak tenang atau kegelisahan yang melibatkan banyaknya bicara atau pergerakan tubuh seperti mondar-mandir atau meremas-remas tangan.
Ya, orang yang mengalami depresi ini menunjukkan tanda berupa sering mengepalkan tangan, marah yang meledak-ledak, mencabut rambut, mengupas kulit, atau menarik-narik baju. Kemudian sering menggoyangkan kaki, gerakan tanpa sadar, dan ketidaksenangan.
Sementara tanda agitasi meningkat ditunjukkan dengan perlilau merusak atau kekerasan, kegelisahan meningkat, sikap permusuhan, impulsif, tegang, dan ketidakberdayaan.
“Orang yang mengalami depresi agitatif mood ya depressed seperti sedih, tertekan, murung, tetapi bisa ada gejala rewel, marah-marah, gelisah, banak bicara, hingga muncul paranoia,” tutur Vivi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu (15/12/2021).
Lebih lanjut dia menerangkan ada beberapa orang yang berisiko mengalami depresi agitatif. Misalnya orang dengan gangguan bipolar, gangguan depresi, gangguan panik, orang dengan perilaku bunuh diri, dan riwayat keluarga besar bipolar. “Lebih sering pada wanita, terutama yang alami depresi sejak usia muda,” sebut Vivi.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa jangan asal mendiagnosis diri sendiri tengah mengalami depresi. Apabila gejala yang disebutkan di atas terjadi pada dirimu atau orang terdekatmu, konsultasikan ke dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater.
“Depresi agitatif adalah istilah klinis. Kriteria diagnosis tetap mengikuti kriteria diagnosis depresi pada ICD-10 atau DSM-5,” pugkas Vivi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.