sumber gambar: akun twitter babibutafilm

Nonton & Diskusikan Film Yuni & Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas di Acara Ini

13 December 2021   |   13:27 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Palari Films, Fourcolours Films, dan Kolektif Film berkolaborasi mengadakan acara nonton bareng pemutaran back to back film Yuni dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Kedua film itu adalah pemenang festival film internasional; Yuni menang di Toronto, sementara Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas di Locarno.

Dikabarkan oleh Edwin melalui akun Twitter @babibutafilm, acara ini akan terselenggara pada Selasa, 14 Desember 2021 di Plaza Senayan XXI, Jakarta, pada pukul 13.00 WIB - 19.00 WIB. 

Untuk menonton film-film tersebut, Genhype dapat membeli tiket seharga Rp150.000, dan mengambil tiket yang telah dibeli saat registrasi. Pembayaran dilakukan dengan melakukan transfer. 

Selain menonton film Yuni dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Genhype juga dapat menyaksikan diskusi dengan sutradara Yuni, yakni Kamila Andini dan Edwin, sutradara Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Film pertama yang diputar dalam acara tersebut adalah film Yuni yang akan dimulai pada pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB. Kemudian dilanjut dengan memutar film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas pada pukul 15.00 WIB - 17.00 WIB. 

(Baca juga: Keren! Film Yuni Terpilih Mewakili Indonesia dalam Piala Oscar 2022)

Acara nonton bareng ini disebutkan akan tetap menjaga protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker saat masuk ke dalam bioskop, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Tidak hanya itu, para peserta juga harus menginstal aplikasi Pedulilindungi. Disebutkan pula bahwa keamanan dan kerahasiaan data akan dipergunakan sebagaimana mestinya. 

Untuk diketahui, film Yuni berbicara tentang mimpi dan batasan yang dialami perempuan di Indonesia, sementara Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bercerita tentang toxic masculinity dan budaya pop.

Edwin, dalam rilis yang pernah diterima oleh Hypeabis.id, menuturkan selalu mempertanyakan di mana tempat bagi para manusia sensitif di Indonesia, yang mengagungkan machismo dan kerap menggunakan bahasa kekerasan sebagai ekspresi kesehariannya. 

Masih dalam rilis yang sama yang pernah diterima Hypeabis.id, Kamila Andini menuturkan film Yuni terinspirasi dari salah satu puisi terkenal karya Sapardi Djoko Damono berjudul Hujan di Bulan Juni. Hujan yang jatuh di musim yang tidak tepat. 

"Saya membangun karakter Yuni sebagai seorang remaja yang dipaksa untuk dewasa tidak pada waktunya," katanya.

Yuni adalah seorang remaja yang penuh mimpi, dengan media sosial saat ini yang menunjukkan dunia ada di genggamannya, tetapi yang harus dipikirkannya adalah menghadapi lamaran dan menikah. 

Dia mendengar begitu banyak cerita tentang gadis remaja yang punya potensi dan prestasi tapi harus gagal karena pernikahan, dan merasa perlu untuk membicarakan isu ini.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Gantikan Konsep Industrial, 5 Desain Interior Ini Bakal Populer pada 2022

BERIKUTNYA

Makin Agresif Buat Konten Eksklusif, Sony Akuisisi Pengembang Game God of War

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: