Mau Pakai Cairan Antibocor Buat Ban Kendaraan Kalian? Simak Dulu Penjelasan Ini
12 December 2021 |
19:28 WIB
Kalian mungkin pernah atau malah sudah pernah menyuntikan cairan atau gel anti-bocor dalam ban tubeless di kendaraan kalian. Sesuai dengan namanya, cairan anti-bocor berguna untuk menambal secara otomatis saat ban bocor karena tertusuk paku atau beda tajam lainnya.
Cara kerjanya, saat ban mengalami kebocoran karena tusukan benda tajam, secara otomatis cairan anti-bocor ini akan meresap dalam lubang tersebut dan mengeras. Dengan cara ini, Anda bisa tetap berkendara dengan nyaman, tanpa khawatir terganggu dengan ban yang bocor.
Tetapi tunggu dulu, apakah memang benarkah fungsinya sebagus itu? Ternyata tidak seperti yang dibayangkan atau dipromosikan oleh produsen dari produk tersebut.
Mengutip Suzuki Indonesia, secara kerja memang cairan anti-bocor ini bisa membantu untuk melakukan penambalan secara otomatis. Tetapi itu hanya sementara, terlebih untuk cairan anti-bocor berkualitas rendah.
Saat ban tubeless tertusuk paku atau benda tajam lainnya, cairan anti-bocor terkadang meninggalkan lubang kecil yang membuat ban kempis secara perlahan. Solusinya, tetap harus dilakukan penambalan.
Selain itu, untuk lubang ban yang cukup besar, atau kualitas kekentalan cairan anti-bocor yang buruk, terkadang cairan akan merembes ke luar ban hingga menyebabkan ban dan garasi jadi kotor. Untuk masalah ini, tetap solusinya adalah melakukan penambalan.
Lebih lanjut lagi, Surya menjelaskan jika cairan anti-bocor justru berpotensi merusak pentil ban. Alih-alih ban tetap sehat tanpa bocor, justru ban malah kempis secara perlahan akibat udara yang keluar dari sela-sela pentil tersebut.
Cairan antibocor berpotensi menyumbat pentil ban sehingga akan menyulitkan saat proses tambah angin. Jika sudah begini, mau tidak mau kalian harus membeli pentil baru. Selain itu, cairan anti-bocor tidak disarankan karena bisa menyebabkan korosi pada velg.
Selain itu, adanya cairan asing yang mengisi bagian dalam ban, berpotensi mengganggu keseimbangan laju kendaraan, meskipun dampaknya sangat kecil. Makanya, kalian disarankan untuk tidak menggunakan cairan antibocor lagi.
Editor: M R Purboyo
Cara kerjanya, saat ban mengalami kebocoran karena tusukan benda tajam, secara otomatis cairan anti-bocor ini akan meresap dalam lubang tersebut dan mengeras. Dengan cara ini, Anda bisa tetap berkendara dengan nyaman, tanpa khawatir terganggu dengan ban yang bocor.
Tetapi tunggu dulu, apakah memang benarkah fungsinya sebagus itu? Ternyata tidak seperti yang dibayangkan atau dipromosikan oleh produsen dari produk tersebut.
Mengutip Suzuki Indonesia, secara kerja memang cairan anti-bocor ini bisa membantu untuk melakukan penambalan secara otomatis. Tetapi itu hanya sementara, terlebih untuk cairan anti-bocor berkualitas rendah.
Saat ban tubeless tertusuk paku atau benda tajam lainnya, cairan anti-bocor terkadang meninggalkan lubang kecil yang membuat ban kempis secara perlahan. Solusinya, tetap harus dilakukan penambalan.
Selain itu, untuk lubang ban yang cukup besar, atau kualitas kekentalan cairan anti-bocor yang buruk, terkadang cairan akan merembes ke luar ban hingga menyebabkan ban dan garasi jadi kotor. Untuk masalah ini, tetap solusinya adalah melakukan penambalan.
Lebih lanjut lagi, Surya menjelaskan jika cairan anti-bocor justru berpotensi merusak pentil ban. Alih-alih ban tetap sehat tanpa bocor, justru ban malah kempis secara perlahan akibat udara yang keluar dari sela-sela pentil tersebut.
Cairan antibocor berpotensi menyumbat pentil ban sehingga akan menyulitkan saat proses tambah angin. Jika sudah begini, mau tidak mau kalian harus membeli pentil baru. Selain itu, cairan anti-bocor tidak disarankan karena bisa menyebabkan korosi pada velg.
Selain itu, adanya cairan asing yang mengisi bagian dalam ban, berpotensi mengganggu keseimbangan laju kendaraan, meskipun dampaknya sangat kecil. Makanya, kalian disarankan untuk tidak menggunakan cairan antibocor lagi.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.