Kita Hebat mengolah minyak jelantah menjadi sabun batang organik (dok. @kitahebatid)

Kita Hebat Ubah Sampah Makanan Jadi Produk Ramah Lingkungan

31 May 2021   |   09:50 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Apa jadinya jika sisa minyak jelantah dan berbagai sisa makanan diolah menjadi sesuatu yang lebih berharga?

Nah, di tangan seorang wirausaha sosial bernama Sukendro Saputro, sampah yang sudah tidak berharga tersebut disulap menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Bahkan, berkat kejeliannya tersebut dia berhasil meraih dana hibah dari DBS Foundation.

Sukendro yang mengembangkan bisnisnya di bawah nama brand Kita Hebat ini memang berfokus pada gerakan pengolahan sampah makanan menjadi produk ramah lingkungan. Misalnya saja dengan mengolah sisa sayuran menjadi sanitizer dan pembersih cair organik.

Selain itu, mereka juga dapat mengolah sisa minyak jelantah menjadi sabun batang organik, serta kotoran hewan yang diolah menjadi kompos. Semua produk tersebut dikemas dengan baik sehingga lebih menarik untuk kemudian dipasarkan baik secara langsung maupun melalui digital marketing.

Menariknya, dalam proses pengolahan tersebut, dia juga memberdayakan para remaja putri, remaja berkebutuhan khusus dan keluarga berpenghasilan rendah sehingga dapat ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi kelompok marginal.

Sukendro Saputro mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen menyosialisasikan gerakan zero food waste kepada masyarakat luas dengan memberikan pelatihan kepada beberapa komunitas, sekolah, maupun usaha rumahan.

“Kami berkomitmen menginvestasikan kembali atau mendonasikan sedikitnya 50% keuntungan bersih yang kami dapatkan untuk mencapai misi sosial serta memberdayakan penerima manfaat dan mitra menjadi tenaga kerja profesional,” tuturnya.

Komitmen yang dikembangkan oleh Kita Hebat dengan konsep zero food waste tersebut diapresiasi dari DBS Foundation sehingga mereka pun berhasil mendapatkan dana hibah dalam DBS Foundation SE Grant Programme.

Karen Ngui Group Head DBS Strategic Marketing and Communications dan Board Member DBS Foundation mengatakan bahwa sampah makanan telah menjadi penyumbang besar emisi gas rumah kaca.

Untuk itu, DBS Foundation SE Grant Programme juga membuat program "Towards zero food waste" bagi wirausaha sosial yang bekerja dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menghentikan perubahan iklim dengan menangani masalah sampah makanan.

“Towards zero food waste yang diluncurkan pada tahun lalu, berupaya untuk mendukung bisnis berdampak sosial untuk mengatasi masalah terkait, seperti, sampah pangan dan kesenjangan dalam rantai pasokan pangan,” ujarnya.

Sukendro mengatakan dengan dukungan Bank DBS Indonesia, pihaknya merasa lebih percaya diri untuk menjalankan program-program dalam mendaur ulang sampah makanan di Medan dengan target pengurangan sampah sebanyak 120 ton pada tahun 2022 mendatang.

Menurutnya, pendanaan yang diberikan DBS Foundation dapat membantu mewujudkan misinya hingga berhasil menyentuh lebih banyak orang untuk diberdayakan.

“Kami juga akan meluncurkan produk inovasi ramah lingkungan setiap dua kali setahun, dan mendistribusikannya ke daerah-daerah baru yang belum menjadi jangkauan.Kami berharap, Kita Hebat dapat terus meluaskan dampak positif ke banyak orang melalui inovasi yang diciptakan,” ungkapnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ingin Ikut Kemitraan Es Teh yang lagi Viral? Ini Dia Perhitungan Usahanya

BERIKUTNYA

Dinilai Langsung oleh Isyana Sarasvati, Tim Paduan Suara ini Tampil Memukau di Ajang Virtual Choir Festival 2021

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: