Bunda, Yuk Kenali Jenis-Jenis Alergi & Efeknya pada Tumbuh Kembang Anak
08 December 2021 |
11:56 WIB
Bunda tentu sering mendengar kasus alergi pada anak. Nah, ternyata alergi pada anak sejak usia dini dapat berdampak serius untuk pertumbuhan loh moms. Jika tidak ditangani dengan baik, faktanya alergi bisa menyebabkan berat badan anak menjadi susah naik.
Sebelum lebih jauh, yuk pahami dulu makna dari alergi seperti disampaikan oleh dokter spesialis anak Herbowo Agung Soetomenggolo.
Menurutya, alergi adalah suatu reaksi imun tubuh terhadap suatu hal yang seharusnya tidak menimbulkan masalah untuk orang lain, tetapi menimbulkan reaksi berlebihan pada seseorang yang memiliki alergi.
Sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang alergi merespons alergen ini dengan mencoba melawannya seperti kuman atau virus, sehingga menimbulkan reaksi alergi. Adapun reaksi alergi sangat variatif yang terbagi menjadi dua.
Pertama, reaksi alergi ringan (hanya pada kulit, letaknya terbatas, dan muncul di satu tempat) yaitu gatal ketika bersentuhan dengan benda tertentu, bersin di pagi hari, biduran, ruam merah, dan lain-lain.
Kedua, reaksi alergi berat yang melibatkan berbagai organ dan bisa menyebabkan kematian seperti sesak napas, gejala meluas di kulit, mata bengkak, bibir bengkak, muntah-muntah ekstrem, hingga anafilaksis.
Pada anak-anak, umumnya reaksi alergi yang bisa orang tua amati seperti munculnya ruam di pipi, badan, di balik kuping, lipatan leher, lipatan siku, serta dermatitis seboroik. Ada pula reaksi alergi yang istimewa, seperti BAB berdarah karena alergi susu sapi atau sering muntah Sembelit.
“Alergi pada anak bisa muncul dalam bentuk yang tidak samar seperti berat badan tidak naik,” tuturnya.
Merujuk pada definisi alergi yang bisa dipicu oleh apa saja, maka seorang anak bisa saja alergi terhadap apa saja dan bentuknya tidak sama dengan alergi yang dimiliki oleh orang tua atau saudara kandungnya.
Namun pada umumnya, ada beberapa zat yang umumnya menjadi penyebab alergi yaitu dari udara seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau (kutu kasur), dan kecoa. Alergi bisa juga berasal dari makanan seperti seafood, telur, kacang tanah, kacang kedelai, susu sapi, dan gandum.
“Di sinilah alergi bisa menjadi hambatan untuk proses pertumbuhan anak. Pasalnya, pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan nutrisi. Sementara, beberapa alergen makanan yang paling umum adalah makanan yang merupakan asupan yang menyediakan nutrisi penting, sehingga membuat pilihan makanan menjadi terbatas,” jelasnya.
Di samping itu, sebagian besar anak mengalami alergi makanan dalam 2 tahun pertama kehidupan, yang merupakan periode penting pertumbuhan dan perkembangan.
Untuk itu, Herbowo menegaskan pentingnya mengamati, mencatat, dan mengeliminasi asupan makanan yang dicurigai sebagai alergen untuk anak. “Jika sudah tahu anak sering ada ruam merah dan susah naik berat badan ayo dipastikan alerginya apa,” ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Sebelum lebih jauh, yuk pahami dulu makna dari alergi seperti disampaikan oleh dokter spesialis anak Herbowo Agung Soetomenggolo.
Menurutya, alergi adalah suatu reaksi imun tubuh terhadap suatu hal yang seharusnya tidak menimbulkan masalah untuk orang lain, tetapi menimbulkan reaksi berlebihan pada seseorang yang memiliki alergi.
Sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang alergi merespons alergen ini dengan mencoba melawannya seperti kuman atau virus, sehingga menimbulkan reaksi alergi. Adapun reaksi alergi sangat variatif yang terbagi menjadi dua.
Pertama, reaksi alergi ringan (hanya pada kulit, letaknya terbatas, dan muncul di satu tempat) yaitu gatal ketika bersentuhan dengan benda tertentu, bersin di pagi hari, biduran, ruam merah, dan lain-lain.
Kedua, reaksi alergi berat yang melibatkan berbagai organ dan bisa menyebabkan kematian seperti sesak napas, gejala meluas di kulit, mata bengkak, bibir bengkak, muntah-muntah ekstrem, hingga anafilaksis.
Pada anak-anak, umumnya reaksi alergi yang bisa orang tua amati seperti munculnya ruam di pipi, badan, di balik kuping, lipatan leher, lipatan siku, serta dermatitis seboroik. Ada pula reaksi alergi yang istimewa, seperti BAB berdarah karena alergi susu sapi atau sering muntah Sembelit.
“Alergi pada anak bisa muncul dalam bentuk yang tidak samar seperti berat badan tidak naik,” tuturnya.
Merujuk pada definisi alergi yang bisa dipicu oleh apa saja, maka seorang anak bisa saja alergi terhadap apa saja dan bentuknya tidak sama dengan alergi yang dimiliki oleh orang tua atau saudara kandungnya.
Namun pada umumnya, ada beberapa zat yang umumnya menjadi penyebab alergi yaitu dari udara seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau (kutu kasur), dan kecoa. Alergi bisa juga berasal dari makanan seperti seafood, telur, kacang tanah, kacang kedelai, susu sapi, dan gandum.
“Di sinilah alergi bisa menjadi hambatan untuk proses pertumbuhan anak. Pasalnya, pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan nutrisi. Sementara, beberapa alergen makanan yang paling umum adalah makanan yang merupakan asupan yang menyediakan nutrisi penting, sehingga membuat pilihan makanan menjadi terbatas,” jelasnya.
Di samping itu, sebagian besar anak mengalami alergi makanan dalam 2 tahun pertama kehidupan, yang merupakan periode penting pertumbuhan dan perkembangan.
Untuk itu, Herbowo menegaskan pentingnya mengamati, mencatat, dan mengeliminasi asupan makanan yang dicurigai sebagai alergen untuk anak. “Jika sudah tahu anak sering ada ruam merah dan susah naik berat badan ayo dipastikan alerginya apa,” ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.