Tidur Satu Jam Lebih Awal Bisa Bantu Kurangi Risiko Ini, Cek Yuk!
29 May 2021 |
15:22 WIB
Guys, khususnya untuk kalian yang taubat dari kebiasaan rebahan terlalu lama atau mager, pernah enggak sih ketika waktunya bangun pagi tapi kalian malah merasa kesulitan? Nah, mungkin setelah kalian simak hasil satu studi ini kalian akan berpikir ulang untuk mulai rajin bangun lebih pagi nih.
Satu studi dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa bangun tidur satu jam lebih awal bisa mengurangi riisiko depresi lho!
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Colorado Boulder bersama dengan Broad Institute of MIT dan Harvard di Amerika Serikat, yang melibatkan 840.000 partisipan mengungkapkan bahwa kecenderungan seseorang untuk tidur pada jam-jam tertentu memberi pengaruh terhadap risiko depresi hingga 23%.
Penulis senior jurnal ilmiah sekaligus asisten profesor dari fisiologis integratif University of Colorado Boulder, Celine Vetter, mengatakan bahwa para peneliti tahu akan keterkaitan dengan waktu tidur dan suasana hati tapi pertanyaannya ada pada seberapa dini orang-orang untuk mengetahui efek dari dua hal tersebut.
"Kami menemukan bahwa tidur satu jam lebih awal berkaitan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah," tambahnya sebagaimana dikutip dari Science Daily.
Studi ini merupakan salah satu studi awal yang melihat seberapa besar atau kecil perubahan yang dibutuhkan untuk memengaruhi kesehatan mental. Ini dilakukan seiring adanya perubahan jadwal tidur di kalangan masyarakat yang bekerja dan sekolah secara jarak jauh sehingga perubahan ini bisa memiliki implikasi yang penting.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keterkaitan perubahan jam tidur dengan risiko depresi yang lebih rendah, Iyas Daghlas selaku penulis utama riset ini meneliti data dari perusahaan uji coba DNA 23 and Me dan database biomedis UK Biobank menggunakan metode randomisasi Mendelian.
Informasi ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari 850.000 individu termasuk 85.000 individu yang menggunakan alat pelacak tidur selama 7 hari dan 250.000 individu yang mengisi kuesioner preferensi tidur. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa rata-rata poin tengah tidur ada pada jam 3 pagi, artinya sebagian besar orang tidur dari jam 11 malam hingga jam 6 pagi.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa setiap rata-rata tengah tidur yang lebih awal bisa mengurangi 23% risiko penyakit mental mayor. Jadi, jika seseorang tidur yang biasa tidur jam 1 pagi lalu tidur pada tengah malam maka risikonya bisa berkurang sebesar 23%.
Meski punya manfaat baik untuk mereka yang suka tidur lebih larut, tapi studi ini belum melihat adanya manfaat bagi mereka yang terbiasa bangun pagi lebih awal.
Editor: Roni Yunianto
Satu studi dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa bangun tidur satu jam lebih awal bisa mengurangi riisiko depresi lho!
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Colorado Boulder bersama dengan Broad Institute of MIT dan Harvard di Amerika Serikat, yang melibatkan 840.000 partisipan mengungkapkan bahwa kecenderungan seseorang untuk tidur pada jam-jam tertentu memberi pengaruh terhadap risiko depresi hingga 23%.
Penulis senior jurnal ilmiah sekaligus asisten profesor dari fisiologis integratif University of Colorado Boulder, Celine Vetter, mengatakan bahwa para peneliti tahu akan keterkaitan dengan waktu tidur dan suasana hati tapi pertanyaannya ada pada seberapa dini orang-orang untuk mengetahui efek dari dua hal tersebut.
"Kami menemukan bahwa tidur satu jam lebih awal berkaitan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah," tambahnya sebagaimana dikutip dari Science Daily.
Studi ini merupakan salah satu studi awal yang melihat seberapa besar atau kecil perubahan yang dibutuhkan untuk memengaruhi kesehatan mental. Ini dilakukan seiring adanya perubahan jadwal tidur di kalangan masyarakat yang bekerja dan sekolah secara jarak jauh sehingga perubahan ini bisa memiliki implikasi yang penting.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keterkaitan perubahan jam tidur dengan risiko depresi yang lebih rendah, Iyas Daghlas selaku penulis utama riset ini meneliti data dari perusahaan uji coba DNA 23 and Me dan database biomedis UK Biobank menggunakan metode randomisasi Mendelian.
Informasi ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari 850.000 individu termasuk 85.000 individu yang menggunakan alat pelacak tidur selama 7 hari dan 250.000 individu yang mengisi kuesioner preferensi tidur. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa rata-rata poin tengah tidur ada pada jam 3 pagi, artinya sebagian besar orang tidur dari jam 11 malam hingga jam 6 pagi.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa setiap rata-rata tengah tidur yang lebih awal bisa mengurangi 23% risiko penyakit mental mayor. Jadi, jika seseorang tidur yang biasa tidur jam 1 pagi lalu tidur pada tengah malam maka risikonya bisa berkurang sebesar 23%.
Meski punya manfaat baik untuk mereka yang suka tidur lebih larut, tapi studi ini belum melihat adanya manfaat bagi mereka yang terbiasa bangun pagi lebih awal.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.