Penting Lho Punya Gaya Hidup Digital Minimalis, Ikuti Tips Ini Ya!
26 May 2021 |
17:15 WIB
Ibarat hukum alam, sesuatu yang berlebihan pastinya dapat memberikan dampak buruk. Prinsip itu berlaku juga ketika kita semua larut dalam keriuhan di dunia digital.
Contohnya, hampir setiap orang saat ini pasti tidak bisa lepas dari yang namanya ponsel. Bahkan, banyak dari kalian yang punya gadget lebih dari satu kan. Dengan ketergantungan kita terhadap gawai dengan berbagai aktivitas di dunia gadget, si satu sisi menjadi lingkungan tersendiri untuk menikmati berbagai kesenangan, hiburan, bermain game, hingga berbagai tugas dan pekerjaan tidak bisa lepas darinya.
Namun di sisi lain, era digital yang begitu riuh itu banyak membuat kita menjadi ketergantungan terhadap gadget dan menciptakan candu akan konten-konten tertentu. Bahkan tidak sedikit milenial dan genZ yang kecanduan bermain game.
Nah biar kita bisa lebih rasional dan memiliki gaya hidup yang sehat dengan gadget dan konten-konten digital yang tersaji di dalamnnya. Ada baiknya kita mengenal gaya hidup yang lagi hypeabis belakangan ini, yaitu menerapkan digital minimalism.
Psikolog associate Yayasan Pulih, Nirmala Ika Kusumaningrum menyebut kecanduan gawai atau media sosial dapat berdampak pada fisik maupun psikologis. Berlama-lama di depan perangkat elektronik secara tidak sadar akan membuat tubuh menjadi kurang bergerak, yang pada akhirnya membuat badan menjadi mudah merasa letih, pegal-pegal, capek dan pasti akan berpengaruh juga ke emosi.
Kondisi yang tidak fit secara fisik maupun psikologis itu pasti akan berpengaruh ke performa produktivitas kerja maupun etos kerja. So, mbak cantik ini menyarankan penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel dan gawai lainnya, termasuk aktivitas di dalamnya seperti bermedia sosial perlu diminimalisir. Bila perlu, konsep digital minimalism diterapkan untuk menunjang kesehatan mental dan menjaga produktivitas dalam bekerja.
Prinsipnya dasarnya, gaya hidup minimalis ialah praktik gaya hidup memanfaatkan apa yang dibutuhkan dan membatasi segala hal yang mencuri ketenangan maupun kedamaian hati. Termasuk, dalam hal penggunaan perangkat digital.
Buat menerapkan gaya hidup digital minimalis, ada beberapa tips nih dari Content Creator Mahdianto yang belakangan juga menerapkannya, cekidot ya.
1. Batasi penggunaan media sosial (medsos).
Pembatasn aktivitas bermedia sosial ini sangat penting, misalnya dengan hanya mengikuti pembaruan status orang-orang yang bisa memberikan nilai positif dalam hidup, memfilter jumlah pertemanan, grup atau komunitas di medsos. Pastinya menghindari status yang berisi ujaran kebencian, berita bohong, hingga pamer gaya hidup mewah. Lalu, beri ruang untuk memahami hal-hal yang bernilai bagi diri. Seperti melihat-lihat foto dari fotografer profesional. Hal itu bisa menambah ilmu lho.
2. Mengelola komputer.
Sebaiknya jumlah aplikasi di perangkat komputer diminimalisir. Seorang penganut digital minimalism perlu merapikan tampilan dekstop dan struktur folder. Dengan begitu bisa memudahkan pengguna dalam menemukan folder yang memang diperlukan dan mempercepat pekerjaan. Simpelnya, tempatkan folder dalam struktur kelompoknya, ganti wallpaper yang minimalis, dan jangan instal aplikasi yang tidak dibutuhkan.
3. Cermat menggunakan smartphone.
Disarankan untuk meminimalisir kontak, aplikasi dan data yang disimpan. Tidak perlu memperbaharui aplikasi apabila versi yang lama ternyata masih cukup mumpuni dalam menunjang aktivitas. Lalu, notifikasi di smartphone disetel terhadap hal-hal yang penting saja.
4. Hemat menggunakan internet.
ketika bekerja, lebih baik memutus koneksi internet jika tidak dibutuhkan. Hal itu, bisa membantu agar kita fokus terhadap pekerjaan dan menunjang produktivitas.
5. Tangani e-mail dengan baik.
Luangkan waktu rutin untuk membersihkan e-mail tidak penting yang sudah dibaca. Kemudian berhenti berlangganan e-mail yang tidak diinginkan. Matikan notifikasi yang masuk dari media sosial, kecuali untuk hal-hal yang terkait keamanan akun.
Kelima tips itu bisa mulai diterapkan lho kalau pengin mengubah gaya hidup digital kita jadi lebih baik. Saran dari praktisi digital ini juga enggak terlalu ekstrem, seperti beberapa orang yang memilih menutup akun media sosial dan melakukan puasa medsos dalam jangka panjang. Selamat mencoba.
Editor: Fajar Sidik
Contohnya, hampir setiap orang saat ini pasti tidak bisa lepas dari yang namanya ponsel. Bahkan, banyak dari kalian yang punya gadget lebih dari satu kan. Dengan ketergantungan kita terhadap gawai dengan berbagai aktivitas di dunia gadget, si satu sisi menjadi lingkungan tersendiri untuk menikmati berbagai kesenangan, hiburan, bermain game, hingga berbagai tugas dan pekerjaan tidak bisa lepas darinya.
Namun di sisi lain, era digital yang begitu riuh itu banyak membuat kita menjadi ketergantungan terhadap gadget dan menciptakan candu akan konten-konten tertentu. Bahkan tidak sedikit milenial dan genZ yang kecanduan bermain game.
Nah biar kita bisa lebih rasional dan memiliki gaya hidup yang sehat dengan gadget dan konten-konten digital yang tersaji di dalamnnya. Ada baiknya kita mengenal gaya hidup yang lagi hypeabis belakangan ini, yaitu menerapkan digital minimalism.
Psikolog associate Yayasan Pulih, Nirmala Ika Kusumaningrum menyebut kecanduan gawai atau media sosial dapat berdampak pada fisik maupun psikologis. Berlama-lama di depan perangkat elektronik secara tidak sadar akan membuat tubuh menjadi kurang bergerak, yang pada akhirnya membuat badan menjadi mudah merasa letih, pegal-pegal, capek dan pasti akan berpengaruh juga ke emosi.
"Belum lagi ketika kita baca sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat kita jadi merasa ketakutan, cemas, minder, iri, dan hal negatif lainnya. Pasti ini akan membuat psikologis kita terdampak," Nirmala Ika Kusumaningrum, Psikolog associate Yayasan Pulih.
Kondisi yang tidak fit secara fisik maupun psikologis itu pasti akan berpengaruh ke performa produktivitas kerja maupun etos kerja. So, mbak cantik ini menyarankan penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel dan gawai lainnya, termasuk aktivitas di dalamnya seperti bermedia sosial perlu diminimalisir. Bila perlu, konsep digital minimalism diterapkan untuk menunjang kesehatan mental dan menjaga produktivitas dalam bekerja.
Prinsipnya dasarnya, gaya hidup minimalis ialah praktik gaya hidup memanfaatkan apa yang dibutuhkan dan membatasi segala hal yang mencuri ketenangan maupun kedamaian hati. Termasuk, dalam hal penggunaan perangkat digital.
Buat menerapkan gaya hidup digital minimalis, ada beberapa tips nih dari Content Creator Mahdianto yang belakangan juga menerapkannya, cekidot ya.
1. Batasi penggunaan media sosial (medsos).
Pembatasn aktivitas bermedia sosial ini sangat penting, misalnya dengan hanya mengikuti pembaruan status orang-orang yang bisa memberikan nilai positif dalam hidup, memfilter jumlah pertemanan, grup atau komunitas di medsos. Pastinya menghindari status yang berisi ujaran kebencian, berita bohong, hingga pamer gaya hidup mewah. Lalu, beri ruang untuk memahami hal-hal yang bernilai bagi diri. Seperti melihat-lihat foto dari fotografer profesional. Hal itu bisa menambah ilmu lho.
2. Mengelola komputer.
Sebaiknya jumlah aplikasi di perangkat komputer diminimalisir. Seorang penganut digital minimalism perlu merapikan tampilan dekstop dan struktur folder. Dengan begitu bisa memudahkan pengguna dalam menemukan folder yang memang diperlukan dan mempercepat pekerjaan. Simpelnya, tempatkan folder dalam struktur kelompoknya, ganti wallpaper yang minimalis, dan jangan instal aplikasi yang tidak dibutuhkan.
3. Cermat menggunakan smartphone.
Disarankan untuk meminimalisir kontak, aplikasi dan data yang disimpan. Tidak perlu memperbaharui aplikasi apabila versi yang lama ternyata masih cukup mumpuni dalam menunjang aktivitas. Lalu, notifikasi di smartphone disetel terhadap hal-hal yang penting saja.
4. Hemat menggunakan internet.
ketika bekerja, lebih baik memutus koneksi internet jika tidak dibutuhkan. Hal itu, bisa membantu agar kita fokus terhadap pekerjaan dan menunjang produktivitas.
5. Tangani e-mail dengan baik.
Luangkan waktu rutin untuk membersihkan e-mail tidak penting yang sudah dibaca. Kemudian berhenti berlangganan e-mail yang tidak diinginkan. Matikan notifikasi yang masuk dari media sosial, kecuali untuk hal-hal yang terkait keamanan akun.
Kelima tips itu bisa mulai diterapkan lho kalau pengin mengubah gaya hidup digital kita jadi lebih baik. Saran dari praktisi digital ini juga enggak terlalu ekstrem, seperti beberapa orang yang memilih menutup akun media sosial dan melakukan puasa medsos dalam jangka panjang. Selamat mencoba.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.