Menyongsong Momentum Esports Indonesia
01 December 2021 |
12:23 WIB
Tak bisa dimungkiri saat ini olahraga elektronik (esports) telah menjadi industri besar yang pamornya tak kalah dengan olahraga tradisional. Perkembangan digitalisasi yang kian pesat dan kondisi pandemi juga mendorong akselerasi pertumbuhan esports di dalam negeri.
Data dari laporan Tencent dan Newzoo bertajuk Games & Esports: Bona Fide Sports menyatakan bahwa pendapatan esports di kawasan Asia Tenggara pada 2021 mencapai US$39,2 miliar.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni pada 2020 yang mencatatkan nilai US$31,5 juta. Selain itu, pendapatan di kawasan juga diprediksi terus naik hingga mencapai US$72,5 juta pada 2024 mendatang.
Dari segi penonton/audiens, Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara dengan jumlah 17 juta orang. Jauh di atas Vietnam yang ada di peringkat kedua dengan 8,1 juta.
Momentum esports di dalam negeri juga kian cerah untuk masa mendatang. Salah satunya adalah dengan penunjukan resmi Indonesia sebagai tuan rumah IESF 14th Esports World Championships 2022.
Tak hanya itu, esports tahun depan juga memiliki beberapa ajang bergengsi termasuk pada gelaran Southeast Asian Games (SEA Games) yang akan digelar di Vietnam dan Asian Games 2022 yang akan berlangsung di China.
Data dari laporan Tencent dan Newzoo bertajuk Games & Esports: Bona Fide Sports menyatakan bahwa pendapatan esports di kawasan Asia Tenggara pada 2021 mencapai US$39,2 miliar.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni pada 2020 yang mencatatkan nilai US$31,5 juta. Selain itu, pendapatan di kawasan juga diprediksi terus naik hingga mencapai US$72,5 juta pada 2024 mendatang.
Dari segi penonton/audiens, Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara dengan jumlah 17 juta orang. Jauh di atas Vietnam yang ada di peringkat kedua dengan 8,1 juta.
Momentum esports di dalam negeri juga kian cerah untuk masa mendatang. Salah satunya adalah dengan penunjukan resmi Indonesia sebagai tuan rumah IESF 14th Esports World Championships 2022.
Tak hanya itu, esports tahun depan juga memiliki beberapa ajang bergengsi termasuk pada gelaran Southeast Asian Games (SEA Games) yang akan digelar di Vietnam dan Asian Games 2022 yang akan berlangsung di China.
(Baca juga: Indonesia jadi tuan rumah turnamen esports dunia tahun depan)
Dalam rangka menyambut sejumlah momentum di depan mata, pemerintah dan stakeholder terkait tengah bersiap semaksimal mungkin untuk mendorong insan esports agar bisa berkarya dan berprestasi.
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), TB Ade Lukman, mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan desain pembinaan dan pengembangan ekosistem dan atlet esports, supaya industri ini bisa terus mendulang prestasi dan membanggakan Indonesia di kancah internasional.
Dia menuturkan bahwa saat ini sudah banyak pemain profesional atau atlet esports yang memenangkan kejuaraan di tingkat regional dan dunia. Hal ini, katanya, merupakan modal penting bagi Indonesia dan harus terus ditingkatkan.
"Kami melihat esports ke depannya akan segera masuk Olimpiade juga. Jadi, esports ini harus kita persiapkan dengan baik, sehingga ketika dipertandingkan kita betul-betul sudah siap," katanya.
Ade Lukman menuturkan dalam hal pengembangan talenta, pihaknya bersama dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) akan menghadirkan sejumlah inisiatif pembinaan berjenjang dan kompetisi rutin.
Kabid Humas dan Komunikasi PBESI Ashadi Ang menjelaskan bahwa organisasi saat ini tengah gencar melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia esports dalam negeri.
Ini termasuk kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memasukkan esports ke dalam ekstrakurikuler pendidikan di tingkat SMP, SMA, dan SMK.
"Kami sedang jajaki kerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenpora untuk akademi esports juga. Intinya dari PB Esports, kami punya agenda besar untuk gimana membina calon atlet sejak dini," katanya.
Masih dalam hal pengembangan talenta, PBESI juga kini tengah mempersiapkan sistem kompetisi nasional yang akan terdiri dari Liga 1, Liga 2, dan Liga Amatir serta kejuaraan mayor dan minor lain di level komunitas.
Mereka juga sedang menyiapkan sistem poin esports nasional, yang bakal menjadi indikator atau tolok ukur guna menentukan atlet yang bisa masuk ke Pelatnas. Hal lain adalah membangun esports training centre di tingkat pusat dan daerah.
Ashadi menuturkan bahwa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan memang tak sedikit. Akan tetapi, katanya, Indonesia perlu mengembangkan dan menciptakan ekosistem esports yang adil, merata, terstruktur, dan berkesinambungan mengingat industrinya yang kian besar.
Dukungan terhadap industri dan ekosistem olahraga juga ditunjukkan oleh sektor privat atau swasta. President Director Synnex Metrodata Indonesia (SMI) Agus Honggo Widodo menyatakan bahwa perusahaan melihat industri gaming dan esports terus menunjukkan perkembangan pesat.
Ini termasuk pada periode pandemi di mana masyarakat banyak memanfaatkan waktu di rumah untuk menikmati konten hiburan seperti bermain gim, terlihat dari operasional bisnis perusahaan yang tumbuh sekitar 30% pada sepanjang tahun ini.
Agus menuturkan SMI sebagai distributor perangkat dan solusi teknologi, sangat berkomitmen mendorong perkembangan ekosistem gim dan olahraga elektronik dalam negeri misalnya dengan menghadirkan gelaran Build Your Gaming Empire (BYGE) 2021.
BYGE2021 merupakan eksibisi virtual menggunakan platform tiga dimensi (3D) yang memungkinkan masyarakat menjelajah gerai perangkat elektronik. Tahun ini, gelaran juga mengusung turnamen esports untuk judul Valorant dan Mobile Legends: Bang-Bang.
"Tujuan dari acara ini adalah untuk kami ikut serta mengembangkan industri gaming di Tanah Air, dari sisi penyediaan akses perangkat yang mumpuni dan turnamen esports," katanya.
(Baca juga : Synnex Metrodata Gelar Virtual BYGE 2021, Ada Turnamen Esports Valorant & MLBB)
Owner Boom Esports, Gary Ongko, mengatakan selain pentingnya turnamen yang mengikutsertakan masyarakat luas untuk menemukan dan meregenerasi talenta esports dalam negeri, penyediaan perlengkapan gim juga memiliki peranan penting dalam menciptakan kenyamanan dan prestasi atlet atau klub.
Gary bercerita bahwa sekitar 10 tahun lalu, dirinya pernah terlibat langsung sebagai pemain untuk olahraga elektronik kompetitif, tapi ketika itu peralatan dan perlengkapan penunjangnya masih minim sehingga tidak bisa optimal.
Oleh sebab itu, inisiatif dari perusahaan swasta untuk membawa perkembangan teknologi termutakhir ke dalam negeri memainkan peranan penting. Dia menyebut saat ini, player lokal sudah bisa memakai perlengkapan penunjang gim yang sama dengan yang dipakai pemain kelas dunia.
"Untuk level profesional, periferal itu impaknya lumayan besar. Sekarang kita sudah bisa pakai perlengkapan gaming yang world class player pakai juga. Jadi dari segi teknologi tidak ketinggalan dan itu tentunya membantu juga mengembangkan esports," katanya.
Editor: Avicenna
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), TB Ade Lukman, mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan desain pembinaan dan pengembangan ekosistem dan atlet esports, supaya industri ini bisa terus mendulang prestasi dan membanggakan Indonesia di kancah internasional.
Dia menuturkan bahwa saat ini sudah banyak pemain profesional atau atlet esports yang memenangkan kejuaraan di tingkat regional dan dunia. Hal ini, katanya, merupakan modal penting bagi Indonesia dan harus terus ditingkatkan.
"Kami melihat esports ke depannya akan segera masuk Olimpiade juga. Jadi, esports ini harus kita persiapkan dengan baik, sehingga ketika dipertandingkan kita betul-betul sudah siap," katanya.
Ade Lukman menuturkan dalam hal pengembangan talenta, pihaknya bersama dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) akan menghadirkan sejumlah inisiatif pembinaan berjenjang dan kompetisi rutin.
Kabid Humas dan Komunikasi PBESI Ashadi Ang menjelaskan bahwa organisasi saat ini tengah gencar melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia esports dalam negeri.
Ini termasuk kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memasukkan esports ke dalam ekstrakurikuler pendidikan di tingkat SMP, SMA, dan SMK.
"Kami sedang jajaki kerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenpora untuk akademi esports juga. Intinya dari PB Esports, kami punya agenda besar untuk gimana membina calon atlet sejak dini," katanya.
Masih dalam hal pengembangan talenta, PBESI juga kini tengah mempersiapkan sistem kompetisi nasional yang akan terdiri dari Liga 1, Liga 2, dan Liga Amatir serta kejuaraan mayor dan minor lain di level komunitas.
Mereka juga sedang menyiapkan sistem poin esports nasional, yang bakal menjadi indikator atau tolok ukur guna menentukan atlet yang bisa masuk ke Pelatnas. Hal lain adalah membangun esports training centre di tingkat pusat dan daerah.
Ashadi menuturkan bahwa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan memang tak sedikit. Akan tetapi, katanya, Indonesia perlu mengembangkan dan menciptakan ekosistem esports yang adil, merata, terstruktur, dan berkesinambungan mengingat industrinya yang kian besar.
Dukungan terhadap industri dan ekosistem olahraga juga ditunjukkan oleh sektor privat atau swasta. President Director Synnex Metrodata Indonesia (SMI) Agus Honggo Widodo menyatakan bahwa perusahaan melihat industri gaming dan esports terus menunjukkan perkembangan pesat.
Ini termasuk pada periode pandemi di mana masyarakat banyak memanfaatkan waktu di rumah untuk menikmati konten hiburan seperti bermain gim, terlihat dari operasional bisnis perusahaan yang tumbuh sekitar 30% pada sepanjang tahun ini.
Agus menuturkan SMI sebagai distributor perangkat dan solusi teknologi, sangat berkomitmen mendorong perkembangan ekosistem gim dan olahraga elektronik dalam negeri misalnya dengan menghadirkan gelaran Build Your Gaming Empire (BYGE) 2021.
BYGE2021 merupakan eksibisi virtual menggunakan platform tiga dimensi (3D) yang memungkinkan masyarakat menjelajah gerai perangkat elektronik. Tahun ini, gelaran juga mengusung turnamen esports untuk judul Valorant dan Mobile Legends: Bang-Bang.
"Tujuan dari acara ini adalah untuk kami ikut serta mengembangkan industri gaming di Tanah Air, dari sisi penyediaan akses perangkat yang mumpuni dan turnamen esports," katanya.
(Baca juga : Synnex Metrodata Gelar Virtual BYGE 2021, Ada Turnamen Esports Valorant & MLBB)
Owner Boom Esports, Gary Ongko, mengatakan selain pentingnya turnamen yang mengikutsertakan masyarakat luas untuk menemukan dan meregenerasi talenta esports dalam negeri, penyediaan perlengkapan gim juga memiliki peranan penting dalam menciptakan kenyamanan dan prestasi atlet atau klub.
Gary bercerita bahwa sekitar 10 tahun lalu, dirinya pernah terlibat langsung sebagai pemain untuk olahraga elektronik kompetitif, tapi ketika itu peralatan dan perlengkapan penunjangnya masih minim sehingga tidak bisa optimal.
Oleh sebab itu, inisiatif dari perusahaan swasta untuk membawa perkembangan teknologi termutakhir ke dalam negeri memainkan peranan penting. Dia menyebut saat ini, player lokal sudah bisa memakai perlengkapan penunjang gim yang sama dengan yang dipakai pemain kelas dunia.
"Untuk level profesional, periferal itu impaknya lumayan besar. Sekarang kita sudah bisa pakai perlengkapan gaming yang world class player pakai juga. Jadi dari segi teknologi tidak ketinggalan dan itu tentunya membantu juga mengembangkan esports," katanya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.