Vaksin Covid-19 yang membantu menangani virus corona. (Dok. Unsplash)

Johnson & Johnson Kembangkan Vaksin untuk Varian Omicron

30 November 2021   |   14:56 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Sejumlah produsen vaksin mengevaluasi terhadap efektivitas vaksin buatannya terhadap kemunculan varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron. Adapun varian ini disebut dapat mengelabui imunitas tubuh dan menurunkan efektivitas vaksin. 

Johnson & Johnson (J&J/Janssen) misalnya. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini bekerja sama dengan kelompok akademis di Afrika Selatan dan di seluruh dunia, mengevaluasi efektivitas vaksin Covid-19 terhadap seluruh varian, termasuk Omicron yang kini menyebar dengan cepat. 

“Kami tidak akan berpuas diri. Membangun kolaborasi jangka panjang kami dengan para ilmuwan di Afrika Selatan dan studi efektivitas yang sedang berlangsung dengan vaksin Johnson & Johnson, kami akan bekerja sama untuk menghasilkan data baru tentang Omicron,” kata Kepala Global Penelitian & Pengembangan Janssen LLC Mathai Mammen dikutip dalam laman resmi korporasi, Selasa (30/11/2021). 

Sejauh ini, Mammen yakin dengan respons imun humoral dan seluler yang  ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. Kata dia, vaksin yang ada saat ini masih efektif menimbulkan kekebalan dan perlindungan dari SARS-CoV-2. 

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Mammen menuturkan J&J sedang menguji serum darah dari peserta dalam studi booster yang baru saja rampung dan tengah mencari aktivitas penetralisir terhadap varian Omicron. Selain itu, mereka juga akan mengembangkan vaksin varian khusus Omicron.

“Kami mulai bekerja untuk merancang dan mengembangkan vaksin baru melawan Omicron dan akan dengan cepat mengembangkannya menjadi studi klinis jika diperlukan,” ungkap Mammen. 

Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS untuk Praktik Imunisasi (ACIP) telah merekomendasikan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson sebagai booster untuk semua individu yang memenuhi syarat. 

J&J pun katanya terus mengirimkan data yang relevan kepada regulator lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Nasional (NITAG) di seluruh dunia untuk menginformasikan pengambilan keputusan tentang strategi administrasi vaksin lokal, sesuai kebutuhan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Film The Flame Bagikan Kisah Perjuangan Melindungi Hutan Adat di Kalimantan

BERIKUTNYA

Selena Gomez Punya Platform Media Kesehatan Mental WonderMind

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: