Ilustrasi kaviar. (Dok. blackieshoot dari Unsplash)

3 Alasan Kenapa Kaviar Sangat Mahal

29 November 2021   |   19:59 WIB

Kaviar merupakan menu spesial yang dihidangkan juru masak Wolfgang Puck pada acara pernikahan sosialita Paris Hilton pada pertengahan November 2021. Kala itu, Puck membuat satu tempat khusus yang menghidangkan masakan dengan bahan utama kaviar karena Paris Hilton menyukai makanan tersebut.

Tidak hanya Paris Hilton, sejumlah figur publik juga menyukai hidangan yang diambil dari telur ikan dengan tekstur yang kenyal itu. Sebenarnya, apa itu kaviar dan mengapa harganya kini bisa melambung tinggi?

Kaviar sendiri merupakan makanan dari telur ikan, umumnya menggunakan ikan sturgeon, yang telah melalui pemrosesan dan pemberian garam. Makanan ini memang telah dikenal sebagai hidangan yang mahal dan mewah dan ditujukan sebagai pelengkap berupa garnish atau taburan pada makanan tertentu.

Baca juga: 5 Kurma Termahal di Dunia, Bisa Hampir Rp400 Ribu per Kilogram!

Ikan sturgeon yang menghasilkan kaviar memiliki 26 varietas dan biasanya penghasil kaviar ada pada ikan berjenis kelamin betina. 

Dengan berbagai jenis caviar yang diperjualbelikan, kaviar jenis Almas dari ikan Beluga asal Iran merupakan yang termahal hingga Guinness World Record mencatat kaviar tersebut dijual seharga US$$34.500 atau sekitar Rp494,73 juta.  Berikut adalah beberapa alasan kenapa kaviar sangat mahal.
 

1. Produksinya membutuhkan waktu lama.

Harga kaviar yang mahal ternyata disebabkan karena varietas ikan dan kualitas yang dihasilkan ditambah dengan durasi seekor ikan sturgeon betina selama 10-15 tahun untuk menghasilkan telur ikan yang berkualitas. Bahkan dalam beberapa kasus, ikan sturgeon varietas tertentu membutuhkan waktu hingga 20 tahun untuk menghasilkan telur.

Meski kini telur ikan untuk kaviar bisa didapat dengan cara yang lebih ramah hewan, dahulu pembunuhan terhadap ikan justru dilakukan agar bisa mendapatkannya.
 

2. Proses pengolahan yang sulit.

Faktor lain yang membuat kaviar memiliki harga tinggi adalah karena kualitas telur ikan yang dihasilkan dari proses produksinya. Jika peternak kaviar melakukannya sesuai dengan waktu dan prosedur yang ditentukan, maka kaviar yang dihasilkan berpotensi memiliki kualitas tinggi. Sebaliknya, jika peternak tidak mengikuti proses peternakan yang sesuai, kualitas kaviar yang dihasilkan menjadi rendah dan murah.
 

3. Jumlah terbatas permintaan tinggi.

Faktor terakhir dari mahalnya kaviar ada pada hasilnya. Setidaknya kaviar memiliki dua kategori, yaitu A-Grade atau Grade 1 yang memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar utama untuk penyajian makanan dan B-Grade atau Grade 2 yang lebih kecil, lembut, dan basah sehingga memiliki harga yang lebih murah.

Dengan terbatasnya kaviar tapi kebutuhannya yang tinggi ditambah dengan faktor durasi, varietas, hingga kualitas penggaraman, ini yang kemudian membuatnya memiliki harga yang meroket tinggi dibandingkan telur ikan salmon yang umum digunakan di dalam olahan makanan sushi atau makanan Jepang lainnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ini 3 Ciri-Ciri Kipas Radiator Mobil Bermasalah

BERIKUTNYA

Cebu Pacific Terima A330neo Pertama, Seperti Apa Pesawatnya?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: