Ilustrasi mobil mewah/supercar (dok. Unsplash/Media Studio)

Cerita Pengalaman Touring dengan Supercar

29 November 2021   |   13:42 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Mobil-mobil premium atau supercar barangkali lebih sering ditemukan di jalanan ibu kota atau di kawasan dengan sirkuit khusus. Menjadi unik jika kemudian kendaraan bermerek seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche, dan premium brand lainnya mengaspal di jalanan jarak jauh lintas kota/provinsi dalam rangka melakoni touring.

Klub-klub supercar yang ada di dalam negeri tercatat telah menggelar sejumlah tur sebelum periode pandemi atau sebelum adanya pembatasan aktivitas atau mobilitas orang dan kendaraan di banyak wilayah, yang berdampak terhadap kegiatan tur.

Misalnya Lamborghini Club Indonesia yang menggelar tur ke Bali pada 2019. McLaren Club Indonesia juga menggelar tur Tol Trans Jawa pada tahun yang sama. Begitu juga dengan Ferrari Owner Club Indonesia dan Porsche Club Indonesia.

Ketua Umum Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI), Stanley Atmadja, mengatakan pada dasarnya menggelar kegiatan touring supercar memiliki persiapan yang serupa dengan tur mobil lainnya.

Semua perizinan dengan pihak berwenang di lokasi-lokasi yang dikunjungi harus dilaksanakan dan dikoordinasikan dengan baik, agar tidak menjadi penyebab hal-hal yang tidak diinginkan seperti kemacetan jalan.

Adapun, hal yang perlu diperhatikan secara lebih mendetail adalah pemilihan rute yang memadai. Ini, katanya, merupakan perihal penting untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan para pengemudi.

Akan tetapi, dia melanjutkan bahwa saat ini infrastruktur jalan di dalam negeri khususnya di kota-kota besar sudah sangat memadai. Alhasil, bisa dengan mudah dilewati bahkan hingga jalan-jalan ke lokasi atau destinasi wisata.

Menurutnya, skenario terburuk yang bisa terjadi dalam hal ini adalah mobil yang terlalu panas dan tidak bisa melanjutkan perjalanan karena alasan teknis. Namun hal itu umumnya sudah diantisipasi dengan menghadirkan tim khusus yang ikut serta melakukan perjalanan tur. 

"Sebetulnya touring mobil-mobil seperti Ferrari ya sama saja dengan touring yang lain. Hanya karena brand saja dianggap 'wah'. Kami sih fun-fun aja jalannya," katanya kepada Hypeabis.id

(Baca juga: Menyalurkan Hobi dan Berbagi Lewat Touring Harley Davidson)

Stanley menuturkan bahwa persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan tur tentunya melakukan pengecekan menyeluruh terhadap mobil yang akan digunakan. Hal tersebut penting dilakukan karena umumnya supercar tidak digunakan untuk kegiatan harian, sehingga bukan tidak mungkin mengalami beberapa persoalan. 

Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, kegiatan tur yang digelar FOCI biasanya melibatkan kerja sama dengan perusahaan yang akan mengecek kondisi mobil member. Selain itu, klub juga akan mengadakan briefing terkait rute dan teknis perjalanan.

Stanley yang juga merupakan Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) menyebut bahwa setiap aktivitas tur atau perjalanan jauh yang dilakukan memakai mobil premium meninggalkan kesan menyenangkan. Pasalnya, member FOCI memang sedang berkendara dan berkumpul.

Hal-hal menarik yang bisa didapatkan ketika tur adalah berkendara di jalan atau tempat yang belum pernah sebelumnya hingga berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di berbagai wilayah.

"Hampir semuanya berkesan. Karena selain jalan [berkendara], sering juga ketika touring itu kami [FOCI] mengadakan charity atau berkunjung ke destinasi wisata. Selebihnya kumpul dan kebersamaan itu pasti sangat berkesan juga," tuturnya.

FOCI terakhir menggelar acara touring sebelum periode pandemi, bertajuk FOCI Trans Java Tour 2019 melintas dari Jakarta hingga Surabaya. Ketika itu, ada sekitar 35 unit Ferrari dengan berbagai model yang ikut dalam kegiatan touring.

Stanley mengatakan periode pandemi tidak memungkinkan klub yang untuk melakukan tur jarak jauh. Alasan utamanya adalah pembatasan mobilitas yang diterapkan. Demikian juga dengan jumlah atau minat yang berkurang jika dipaksakan digelar. Jadi, menurutnya, tidak bijak menggelar kegiatan besar seperti touring pada periode ini.

Kendati begitu, dia berharap kondisi akan terus membaik sehingga pada tahun depan FOCI bisa melakukan tur. Dia mengatakan bahwa pihaknya tengah menggodok rencana untuk menggelar tur dengan rute yang lebih jauh, hingga ke Pulau Dewata, Bali.

Adapun, untuk tetap menjalin kedekatan, FOCI dalam beberapa waktu terakhir sudah melakukan kegiatan berkendara dan berkumpul bersama, yang dikenal dengan sebutan sunday morning ride (sunmori) atau dalam konteks ini FOCI Breakfast Ride.

"Breakfast Ride ini juga dilakukan dengan pembatasan, jadi tidak terlalu banyak yang ikut, paling antara 20 sampai 25 orang dari normalnya bisa sampai 50an. Selain itu kita adakan tempatnya juga di outdoor," katanya.

Presiden Direktur Prestige Motocars, Rudy Salim, berbagi pengalamannya melakukan perjalanan jauh menggunakan sejumlah supercar yang dimilikinya.

Dia menyebut pernah melintasi beberapa rute panjang seperti Semarang-Yogyakarta hingga Surabaya-Bali menggunakan mobil premium Lamborghini Aventador dan Lamborghini Urus.

Rudy yang juga merupakan bagian dari Lamborghini Club Indonesia mengatakan persiapan yang dilakukan sebelum berkendara touring adalah mengecek kondisi mobil. Hal ini biasanya dilakukan bersama tim dari agen tunggual pemegang merek (ATPM).

Ketika dalam perjalanan tur, lanjutnya, ada juga tim teknisi yang ikut serta dan siap siaga selama acara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, perjalanan jauh menggungkan mobil premium tentu bukan tanpa masalah.

Dia bercerita kendala yang dihadapi saat perjalanan jarak jauh dengan supercar adalah harus cukup sering mengisi bahan bakar lantaran konsumsinya yang tinggi sehingga cepat habis.

Selain itu, mobil juga harus melakukan beberapa kali pemberhentian agar mesin tidak terlalu panas. Hal ini, tentunya sudah dikalkulasikan oleh penyelenggara di titik-titik tertentu sekaligus sebagai tempat peristirahatan pengendara.

"[Pengalaman paling berkesan] pada saat rombongan Lamborghini ke Bali. Waktu itu saya naik Urus ke Pura Ulun Danu Baratanan, itu jalannya menantang ditambah hujan saat itu jadi pengalaman yang menarik buat kami. Untungnya waktu sampai lokasi hujan berhenti, sehingga bisa menikmati pemandangan yang indah," katanya. 

Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Hellbound Musim Kedua Akan Hadir dalam Versi Animasi Tahun Depan

BERIKUTNYA

Ini Ragam Soto khas Daerah dari Coto Makassar hingga Soto Betawi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: