dok. i yunmai on Unsplash

Jangan Asal, Perhatikan Hal Ini Agar Diet Kalian Sukses

25 November 2021   |   18:21 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Genhype ingin menurunkan berat badan? Ada beberapa jenis diet yang bisa kalian ikuti untuk mencapai berat badan ideal mulai dari diet keto, diet paleo, diet mayo, dan lainnya. Namun, sebelum mengikuti beberapa metode tersebut ada beberapa hal yang harus dipahami supaya program diet yang dijalankan tidak gagal.

Alvin Hartanto, Lifestyle Nutrition Expert mengatakan selain konsisten dan disiplin, kunci utama agar diet yang dijalankan sukses adalah dengan memahami ilmunya terlebih dahulu.

Misalnya saja, ketika kalian ingin menjalankan diet keto yang tinggi protein, tinggi lemak, dan rendah karbo. Perlu diketahui bahwa saat menjalankan diet ini memang memungkinkan kalian untuk lebih cepat turun berat badan.

Pasalnya, saat menjalankan diet ini, tubuh dapat mencapai fase ketosis yaitu ketika tubuh cenderung menggunakan lemak sebagai sumber energy dibandingkan karbo. Hal ini berpengaruh pada penurunan kadar glikogen dan berat air yang banyak di keluarkan dari dalam tubuh sehingga membuat berat badan mudah turun.

Namun diet ini belum tentu baik dijalankan oleh setiap orang loh. Buat orang yang kolesterolnya tinggi, diet ini berbahaya karena justru akan semakin meningkatkan kadar lemak di dalam darah, lemak baik maupun lemak jahat.

Diet rendah karbo juga akan bahaya untuk seseorang yang pada dasarnya memiliki gula darah yang rendah karena justru akan semakin lemas dan pusing. Hal lain yang juga bisa menjadi masalah adalah timbulnya jerawat karena banyak mengonsumsi lemak.

“Terkadang ada diet yang cocok diterapkan pada seseorang tetapi tidak cocok untuk orang lain karena kondisi setiap orang berbeda-beda, karena itulah diet ini butuh ilmunya juga,” tuturnya.

Selain diet keto, ada pula diet Paleo yang mulai ramai diperbincangkan atau diet manusia gua di zaman paleolitikum. Diet ini hanya memperbolehkan untuk makan daging, buah, dan sayur. Tidak boleh makan roti, minum susu, tanpa gula, garam, dan makanan olahan.

“Paleo bagus karena banyak protein dan kaya akan serat tetapi karena ini diet zaman purba, lama-lama akan sulit juga dijalankan pada masa modern. Kalau mau jalanan diet ini sebetulnya tidak apa tetapi kalau terlalu ketat susah juga, lebih baik dimodifikasi,” terangnya.

Menurut Alvin, apapun diet yang dijalankan harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi makro, mikro, dan kalori di dalam tubuh. Makro nutrisi terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat, sedangkan mikro nutrisi adalah vitamin dan mineral.

“Diet itu harus ada ilmunya juga dan tidak usah terlalu terpatok pada stau gaya, fleksibel aja. Yang penting sudah sesuai dengan kesehatan, nutrisi makro, mikro, dan kalorinya tercukupi. Sebab, sering kali ketika diet seseorang hanya melihat dari segi kalori, padahal makro dan mikro nutrisinya justru tidak terpenuhi, ini yang bisa membuat diet menjadi gagal,” tuturnya.

Alvin juga menuturkan bahwa kegagalan seseorang dalam menjalankan diet karena sifatnya yang hanya sesaat.  Misalnya, ketika seseorang ingin menurunkan atau menaikkan berat badan pada target tertentu dengan cara diet yang cukup rumit, maka ketika sudah mencapai target, dietnya berhenti. Hal yang terjadi kemudian adalah berat badan akan kembali naik sehingga di berat badannya hanya akan naik turun.

Berbeda jika seseorang menjadikan diet sebagai gaya hidup dengan mengatur pola makan, memenuhi kebutuhan makro, mikro nutrisi, serta kecukupan kalori, ditambah dengan rutin berolahraga, berat badannya akan turun secara alami hingga mencapai posisi ideal.

“Ketika diet dengan gizi seimbang dan olahraga yang cukup menjadi gaya hidup maka akan bertahan secara jangka panjang,” ujarnya.

Menurutnya, diet dengan gizi seimbang perlu dilakukan dengan tetap mengonsumsi makanan secara teratur bukan malah mengurangi jam makan atau menghilangkan salah satu komponen makanan.

Hal paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung jumlah kalori. Biasanya kebutuhan harian kalori rata-rata orang dewasa adalah 2.000 kalori. Dari kebutuhan tersebut dibagi menjadi sarapan, makan siang, makan malam dan diselingi dengan snack pada pagi dan sore hari.


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Speech Delay Ternyata Berdampak pada Psikologis Anak loh Moms

BERIKUTNYA

Dicari! 15 Brand Kecantikan Untuk Dapat Pendanaan Hingga Rp50 Miliar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: