Ilustrasi Covid-19 (dok. Pexels)

Lebih Menular, Varian Baru Covid-19 B.1.1.529 Terdeteksi di 3 Negara

25 November 2021   |   09:31 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Virus corona terus bermutasi menciptakan varian-varian baru. Sebagai contoh varian Delta Plus AY.4.2 yang memunculkan gelombang keempat di negara-negara Eropa dan Inggris. Kini, para ilmuan kembali menemukan varian Covid-19 yang jauh lebih menular. Varian B.1.1.529 namanya.

Varian ini memiliki 32 mutasi pada protein lonjakan, bagian dari virus yang digunakan sebagian besar vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kita melawan Covid-19. Mutasi pada protein lonjakan ini dapat mempengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menyebar, tetapi juga mempersulit sel kekebalan untuk menyerang patogen.

Berdasarkan pengurutan genom, kasus pertama dari varian ini terdeteksi di Botswana pada 11 November. Ada tiga orang yang terinfeksi B.1.1.529. Tiga hari berikutnya, enam kasus dikonfirmasi di Afrika Selatan dan satu lagi di Hong Kong. 

Kasus yang ditemukan di Hong Kong adalah seorang pria berusia 36 tahun yang baru pulang dari Afrika Selatan. Sebelumnya hasil tes PCR pria tersebut negatif, tetapi berubah menjadi positif pada 13 November setelah menjalani karantina. Pria tersebut diketahui melancong ke Afrika Selatan mulai dari 22 Oktober hingga 11 November.

“Jumlah mutasi lonjakan yang sangat tinggi. Sangat banyak yang harus dipantau karena profil lonjakan yang mengerikan itu,” ujar Dr Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College London, dikutip dari Guardian, Kamis (25/11/2021). 

Dr Meera Chand, direktur insiden Covid-19 di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, mengatakan karena sifat virus sering bermutasi dan secara acak, tidak jarang sejumlah kecil kasus muncul dengan serangkaian mutasi baru. Inggris katanya akan memantau perkembangan varian baru ini.

Inggris tidak lagi memiliki daftar merah untuk memberlakukan pembatasan pada pelancong yang datang dari luar negeri. Orang yang tidak sepenuhnya divaksinasi harus dites negatif sebelum terbang dan mengatur dua tes PCR pada saat kedatangan. Mereka yang divaksinasi lengkap harus menjalani tes Covid dalam dua hari setelah mendarat.

Tidak hanya Inggris, ilmuan di negara lainnya juga mengamati varian baru ini untuk mencari tanda-tanda apakah ada potensi penyebaran yang lebih luas. Beberapa ahli virologi di Afrika Selatan sudah khawatir, mengingat peningkatan kasus baru-baru ini di Gauteng, daerah perkotaan di mana kasus B.1.1.529 terdeteksi.

Ravi Gupta, seorang profesor mikrobiologi klinis di Universitas Cambridge, mengatakan penelitian di labnya menemukan bahwa dua mutasi pada B.1.1.529 meningkatkan infektivitas dan mengurangi pengenalan antibodi. 

“Properti utama dari virus yang tidak diketahui adalah daya menularnya, menghindari kekebalan hanyalah bagian dari gambaran tentang apa yang mungkin terjadi,” tuturnya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Simak 10 Pelanggaran Pengendara Sepeda Motor yang Bisa Dideteksi Kamera ETLE

BERIKUTNYA

Ini Cara Mengerem yang Baik Saat Berkendara Sepeda Motor

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: