Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10 Dorong Transformasi Emisi Nol Bersih
23 November 2021 |
20:09 WIB
Transformasi energi baru dan terbarukan kini sudah mulai didorong oleh pemerintah Indonesia seiring dengan adanya target emisi nol bersih yang dicanangkan pada 2060 atau lebih awal. Salah satu upayanya adalah membuka ruang edukasi melalui konferensi dan pameran Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10.
Penyelenggaraan pameran dan konferensi ini bersamaan dengan upaya rencana transisi energi yang lebih bersih dan terbarukan beserta dengan percepatan pemanfaatan energi terbarukan sehingga ekonomi hijau bisa terwujud.
Dalam acara pembukaan, Senin (22/11), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pihak pemerintah dan kementerian terkait telah membuat sejumlah strategi, mulai dari peralihan sumber energi listrik dari batu bara ke energi terbarukan, percepatan pembangunan infrastruktur energi terbarukan, hingga konservasi dan efisiensi energi.
Peralihan ini sendiri didasari atas potensi Indonesia yang besar dengan berbagai variasi energi terbarukan yang tersebar di berbagai lokasi di Nusantara.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk renewable energy. Di Indonesia ada potensi sebesar 418 giga watt baik dari panas bumi, air, bioenergi, energi matahari, energi angin, dan energi laut dan lain sebagainya. Contohnya Indonesia memiliki 4.400 sungai, baik yang besar maupun sedang yang dapat digunakan untuk hydropower," tuturnya.
(Baca juga: Cepat & Mudah, Berikut Proses Uji Emisi untuk Mobil)
Dia menambahkan bahwa meski Indonesia punya potensi besar, sayangnya ada kendala pada investasi yang besar sehingga melalui penyelenggaraan acara ini dia mendorong adanya perancangan strategi dan solusi yang lebih riil dan konkret agar rencana bisa berjalan sesuai dengan target.
Tidak hanya itu, acara ini juga mendorong adanya percepatan penggunaan energi terbarukan di seluruh lapisan masyarakat. Menurut Surya Darma selaku Ketua dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), dia berharap bahwa acara ini bisa menjadi sarana untuk menghadirkan inovasi dan belajar.
"Indonesia Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10 kembali hadir untuk memanfaatkan konferensi dan pameran sebagai sarana untuk menghadirkan berbagai inovasi di sektor energi, bertukar informasi, belajar serta mensosialisasikan berbagai kemajuan," jelasnya.
Dalam konferensi pers, dia juga menambahkan bahwa tujuan utama terselenggaranya acara ini adalah sebagai media promosi pentingnya pengembangan energi terbarukan yang nantinya mengarah pada target emisi nol bersih di tahun 2060 atau lebih awal.
Dengan tema Energy Transition Scenario Towards Net Zero Emission, acara Virtual Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10 berlangsung mulai Senin (22/11) hingga Sabtu (27/11) secara virtual atau daring melalui situs resmi di www.indoebtkeconex.com.
Editor: Avicenna
Penyelenggaraan pameran dan konferensi ini bersamaan dengan upaya rencana transisi energi yang lebih bersih dan terbarukan beserta dengan percepatan pemanfaatan energi terbarukan sehingga ekonomi hijau bisa terwujud.
Dalam acara pembukaan, Senin (22/11), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pihak pemerintah dan kementerian terkait telah membuat sejumlah strategi, mulai dari peralihan sumber energi listrik dari batu bara ke energi terbarukan, percepatan pembangunan infrastruktur energi terbarukan, hingga konservasi dan efisiensi energi.
Peralihan ini sendiri didasari atas potensi Indonesia yang besar dengan berbagai variasi energi terbarukan yang tersebar di berbagai lokasi di Nusantara.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk renewable energy. Di Indonesia ada potensi sebesar 418 giga watt baik dari panas bumi, air, bioenergi, energi matahari, energi angin, dan energi laut dan lain sebagainya. Contohnya Indonesia memiliki 4.400 sungai, baik yang besar maupun sedang yang dapat digunakan untuk hydropower," tuturnya.
(Baca juga: Cepat & Mudah, Berikut Proses Uji Emisi untuk Mobil)
Dia menambahkan bahwa meski Indonesia punya potensi besar, sayangnya ada kendala pada investasi yang besar sehingga melalui penyelenggaraan acara ini dia mendorong adanya perancangan strategi dan solusi yang lebih riil dan konkret agar rencana bisa berjalan sesuai dengan target.
Tidak hanya itu, acara ini juga mendorong adanya percepatan penggunaan energi terbarukan di seluruh lapisan masyarakat. Menurut Surya Darma selaku Ketua dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), dia berharap bahwa acara ini bisa menjadi sarana untuk menghadirkan inovasi dan belajar.
"Indonesia Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10 kembali hadir untuk memanfaatkan konferensi dan pameran sebagai sarana untuk menghadirkan berbagai inovasi di sektor energi, bertukar informasi, belajar serta mensosialisasikan berbagai kemajuan," jelasnya.
Dalam konferensi pers, dia juga menambahkan bahwa tujuan utama terselenggaranya acara ini adalah sebagai media promosi pentingnya pengembangan energi terbarukan yang nantinya mengarah pada target emisi nol bersih di tahun 2060 atau lebih awal.
Dengan tema Energy Transition Scenario Towards Net Zero Emission, acara Virtual Indonesia EBTKE Conference & Exhibition ke-10 berlangsung mulai Senin (22/11) hingga Sabtu (27/11) secara virtual atau daring melalui situs resmi di www.indoebtkeconex.com.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.