Epidemiolog: Standar Vaksinasi Lengkap di Dunia Itu 3 Dosis
23 November 2021 |
16:56 WIB
Sempat diperdebatkan, pentingnya dosis ketiga vaksin kini kian jelas. Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga dinilai penting untuk segera dilakukan. Pasalnya, booster terbukti efektif memberikan perlindungan, mengurangi risiko rawat inap, dan angka kesakitan dari SARS-CoV-2.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan banyak negara maju akan memberikan booster khususnya pada kelompok rentan seperti lansia. Bahkan kecenderungan negara maju mendefinisikan vaksinasi Covid-19 lengkap bukan dua dosis melainkan tiga dosis.
“Semua negara saya prediksi mengarah ke situ. Dari kencenderungan karakter vaksin covid dan virus, membuat kita tetapkan definisi vaksinasi lengkap itu tiga dosis,” ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (23/11/2021).
(Baca juga: Stok Vaksin Kurang, Vaksinasi Anak Usia 6–11 Tahun Diprediksi Baru Jalan Awal 2022)
Dicky menyebut secara teori dan pengalaman di banyak negara, dosis ketiga juga harus dimulai di Indonesia, khususnya pada lansia. Mengapa lansia menjadi prioritas? Kata Dicky karena kelompok ini rawan terinfeksi, mengalami kesakitan, bahkan kematian akibat Covid-19.
Selain itu, imunitas tubuh yang terbentuk pasca vaksinasi pertama dan kedua pada lansia juga menurun lebih cepat. Oleh karena itu, Korea Selatan kita Dicky mulai menyuntikkan booster 4 bulan pascavaksiansi dosis kedua, tidak menunggu selama enam bulan.
Lagi pula dari sejumlah penelitian seperti di Chili, orang yang menerima dua dosis Sinovac ditambah Pfizer untuk dosis ketiga, hampir 90% terproteksi dari Covid-19.
“Dosis ketiga ini strategi yang membantu dan efektif cegah gelombang berikutnya, terbukti di Israel. Dia cakupan dosis vaksin ketiga bagus,” ungkap Dicky.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah segera membuat strategi untuk booster ini, terutama pada lansia. Apa pun jenis vaksinasinya, menurut Dicky bisa efektif walaupun tidak sama dengan dosis sebelumnya.
Editor: Avicenna
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan banyak negara maju akan memberikan booster khususnya pada kelompok rentan seperti lansia. Bahkan kecenderungan negara maju mendefinisikan vaksinasi Covid-19 lengkap bukan dua dosis melainkan tiga dosis.
“Semua negara saya prediksi mengarah ke situ. Dari kencenderungan karakter vaksin covid dan virus, membuat kita tetapkan definisi vaksinasi lengkap itu tiga dosis,” ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (23/11/2021).
(Baca juga: Stok Vaksin Kurang, Vaksinasi Anak Usia 6–11 Tahun Diprediksi Baru Jalan Awal 2022)
Dicky menyebut secara teori dan pengalaman di banyak negara, dosis ketiga juga harus dimulai di Indonesia, khususnya pada lansia. Mengapa lansia menjadi prioritas? Kata Dicky karena kelompok ini rawan terinfeksi, mengalami kesakitan, bahkan kematian akibat Covid-19.
Selain itu, imunitas tubuh yang terbentuk pasca vaksinasi pertama dan kedua pada lansia juga menurun lebih cepat. Oleh karena itu, Korea Selatan kita Dicky mulai menyuntikkan booster 4 bulan pascavaksiansi dosis kedua, tidak menunggu selama enam bulan.
Lagi pula dari sejumlah penelitian seperti di Chili, orang yang menerima dua dosis Sinovac ditambah Pfizer untuk dosis ketiga, hampir 90% terproteksi dari Covid-19.
“Dosis ketiga ini strategi yang membantu dan efektif cegah gelombang berikutnya, terbukti di Israel. Dia cakupan dosis vaksin ketiga bagus,” ungkap Dicky.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah segera membuat strategi untuk booster ini, terutama pada lansia. Apa pun jenis vaksinasinya, menurut Dicky bisa efektif walaupun tidak sama dengan dosis sebelumnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.