Ini 4 Keunggulan Bisnis Kuliner lewat Cloud Kitchen
22 November 2021 |
13:45 WIB
Genhype tentu sudah enggak asing lagi dengan istilah cloud kitchen kan? Apalagi di masa pandemi ini. Ya, perkembangan teknologi yang pesat diiringi pertumbuhan layanan pesan-antar makanan online memang ikut mendongkrak tren bisnis kuliner berbasis cloud kitchen atau ghost kitchen.
Dalam konsep bisnis ini, restoran atau usaha kuliner tidak menyediakan layanan makan di tempat atau dine in. Sebab seluruh menu makanan yang ada di dalamnya hanya dijual secara online seperti GoFood, GrabFood, maupun ShopeeFood.
Bisnis cloud kitchen yang saat ini tengah booming dan mulai banyak diminati pelaku usaha kuliner ini tentu saja memiliki sejumlah keunggulan.
Baca juga: Begini Keuntungan Jika Bergabung di Cloud Kitchen
Sarita Sutedja, GM Corporate Communication Foodiz menyebutkan sejumlah kelebihan bisnis cloud kitchen ini lebih menarik dan membuat banyak pelaku usaha beralih ke bisnis ini.
Jika pun harus menyewa tempat sebagai dapur atau kitchen maka biayanya akan lebih rendah karena tidak perlu terlalu luas dan tidak harus di tempat yang strategis. “Untuk memulai sebagai tempat produksi, maka lokasinya bisa dimana saja dan bahkan bisa dimulai dari dapur atau garasi rumah sendiri,” ujarnya.
“Karena berbentuk cloud kitchen maka konsumen tidak datang ke tempat sehingga tidak perlu tempat yang besar atau lokasi strategis. Untuk ekspansi akan lebih mudah karena hanya perlu setup dapur saja dan lokasi bisa dimana saja,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu yang membuat investor menyukai konsep bisnis ini karena modal kerja yang dibutuhkan cenderung kecil dan bisa dengan cepat ekspansi ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
“Investor bisa saja masuk sejak awal bisnis akan kembangkankan atau setelah usaha berjalan dan melihat potensi bisnisnya yang lebih cepat berkembang,” ujarnya.
Namun tentu saja sebagai bisnis yang mengandalkan penjualan secara online melalui layanan pesan antar makanan, maka pelaku usaha harus memiliki keahlian yang kuat di bidang marketing dan branding. Sebab, karena pelanggan tidak datang langsung ke lokasi maka satu-satunya cara pelaku usaha berkomunikasi dengan pelanggan ialah melalui visual.
“Cloud kitchen sangat mengandalkan delivery online, pelaku usaha harus memiliki ilmu di bidang marketing dan branding karena mereka ‘bertempurnya" di media sosial dan online delivery,” ujarnya.
Selain harus memiliki cita rasa menu yang lezat, pelaku usaha juga perlu membuat visual produk yang menarik, termasuk packaging yang unik sehingga membuat konsumen tertarik membuatkan konten video review atau unboxing yang di-share melalui media sosial masing-masing sekaligus membantu proses marketing secara gratis.
Editor: Fajar Sidik
Dalam konsep bisnis ini, restoran atau usaha kuliner tidak menyediakan layanan makan di tempat atau dine in. Sebab seluruh menu makanan yang ada di dalamnya hanya dijual secara online seperti GoFood, GrabFood, maupun ShopeeFood.
Bisnis cloud kitchen yang saat ini tengah booming dan mulai banyak diminati pelaku usaha kuliner ini tentu saja memiliki sejumlah keunggulan.
Baca juga: Begini Keuntungan Jika Bergabung di Cloud Kitchen
Sarita Sutedja, GM Corporate Communication Foodiz menyebutkan sejumlah kelebihan bisnis cloud kitchen ini lebih menarik dan membuat banyak pelaku usaha beralih ke bisnis ini.
1. Bisa Dimulai dari Rumah
Tipe bisnis ini memiliki karakteristik rendah modal sehingga sangat cocok dijalankan oleh para pelaku usaha yang baru memulai dan tidak memiliki banyak modal. Sebab, pelaku usaha tidak perlu menyewa tempat bahkan bisa dimulai hanya dari rumah.Jika pun harus menyewa tempat sebagai dapur atau kitchen maka biayanya akan lebih rendah karena tidak perlu terlalu luas dan tidak harus di tempat yang strategis. “Untuk memulai sebagai tempat produksi, maka lokasinya bisa dimana saja dan bahkan bisa dimulai dari dapur atau garasi rumah sendiri,” ujarnya.
2. Biaya Operasional Rendah
Biaya operasionalnya jelas lebih rendah dibandingkan dengan konsep bisnis restoran konvensional yang ada tempat duduk karena tidak membutuhkan banyak SDM atau menyewa tempat yang mahal.3. Mudah Ekspansi
Dengan konsep bisnis cloud kitchen yang hanya berupa dapur maka pelaku usaha bisa mengembangkannya ke banyak lokasi dengan hanya menyewa tempat yang tidak besar atau bergabung di cloud kitchen dari perusahaan agregator seperti grab kitchen.“Karena berbentuk cloud kitchen maka konsumen tidak datang ke tempat sehingga tidak perlu tempat yang besar atau lokasi strategis. Untuk ekspansi akan lebih mudah karena hanya perlu setup dapur saja dan lokasi bisa dimana saja,” tuturnya.
4. Berpotensi Dapat Suntikan Modal
Bisnis cloud kitchen saat ini memiliki potensi untuk mendapatkan investasi hingga miliaran rupiah oleh investor jika pelaku usaha benar-benar serius membangun brand-nya. Ini dibuktikan oleh dua brand kuliner cloud kitchen yakni Yummy Kitchen dan Hangry.Menurutnya, salah satu yang membuat investor menyukai konsep bisnis ini karena modal kerja yang dibutuhkan cenderung kecil dan bisa dengan cepat ekspansi ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
“Investor bisa saja masuk sejak awal bisnis akan kembangkankan atau setelah usaha berjalan dan melihat potensi bisnisnya yang lebih cepat berkembang,” ujarnya.
Namun tentu saja sebagai bisnis yang mengandalkan penjualan secara online melalui layanan pesan antar makanan, maka pelaku usaha harus memiliki keahlian yang kuat di bidang marketing dan branding. Sebab, karena pelanggan tidak datang langsung ke lokasi maka satu-satunya cara pelaku usaha berkomunikasi dengan pelanggan ialah melalui visual.
“Cloud kitchen sangat mengandalkan delivery online, pelaku usaha harus memiliki ilmu di bidang marketing dan branding karena mereka ‘bertempurnya" di media sosial dan online delivery,” ujarnya.
Selain harus memiliki cita rasa menu yang lezat, pelaku usaha juga perlu membuat visual produk yang menarik, termasuk packaging yang unik sehingga membuat konsumen tertarik membuatkan konten video review atau unboxing yang di-share melalui media sosial masing-masing sekaligus membantu proses marketing secara gratis.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.