Cloud Kitchen (Sumber gambar: Freepik)

Melirik Konsep Bisnis Cloud Kitchen, Bisa Ekspansi dengan Modal Minim

27 December 2022   |   16:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Bisnis kuliner memang tidak ada matinya. Selain karena makanan dan minuman selalu jadi kebutuhan banyak orang, para pelaku bisnis ini juga terus berinovasi dan menciptakan hal-hal baru. Inovasi bukan hanya tentang produk, melainkan juga konsep berbisnis.

Belakangan bisnis kuliner sedang diramaikan dengan konsep cloud kitchen. Konsep ini bahkan jadi andalan pelaku bisnis kuliner saat dalam 3 tahun terakhir.

Pada dasarnya, cloud kitchen ini adalah sebuah dapur kolektif yang terdiri dari berbagai restoran. Konsep ini memungkinkan para pemilik bisnis membuat produk buatannya di satu dapur yang sama dengan pemilik bisnis lain sehingga bisa menekan biaya sewa gedung, peralatan dapur, karyawan, dan sebagainya.

Baca jugaBegini Pengalaman Pengusaha tentang Bisnis Cloud Kitchen

Co-Founder Foodizz Academy Sarita Sutedja mengatakan konsep cloud kitchen memang sangat menarik bagi para pelaku bisnis industri kuliner. Konsep cloud kitchen banyak dipakai oleh pelaku usaha untuk ekspansi ke luar kota, tetapi dengan biaya yang minim.

Jadi, pelaku usaha bisa melebarkan sayap bisnisnya ke luar daerah, tetapi modalnya relatif lebih kecil dibanding dengan membangun outlet atau restoran baru di daerah tersebut. Dengan cloud kitchen, pelaku usaha bisa menggaet target pasar di suatu daerah tanpa adanya restoran fisik.

Namun, pada perkembangannya cloud kitchen juga mulai dipakai dengan berbagai tujuan, misalnya, pelaku usaha baru yang belum punya modal untuk membuat outlet sendiri hingga pelaku usaha yang hanya ingin menjaring pasar online semata sehingga tak membutuhkan bangunan fisik.
 

Cloud kitchen (Sumber gambar: Freepik)

Cloud kitchen (Sumber gambar: Freepik)


Sarita melihat cloud kitchen juga sangat cocok bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan cepat. Mereka bisa langsung membangun cabang-cabang baru di berbagai daerah tanpa perlu terlalu banyak mengeluarkan modal.

Dengan cara ini, brand atau bisnis yang sedang dibangun juga lebih mudah dikenal masyarakat bahkan investor. Konsep ini sangat mungkin mendatangkan investor karena sebuah brand bisa terlihat cepat berkembang. Meski modal yang dikeluarkan terbilang lebih kecil, bisnis dengan cloud kitchen justru penetrasi pasarnya lebih cepat.

“Potensi revenue-nya bagus, terutama jika berhasil membangun market dan brand,” ujar Sarita kepada Hypeabis.id.

Ya, dengan menempatkan dapur produksi di suatu daerah, pelaku bisnis memang akan lebih mudah bermanuver di suatu daerah. Jadi, modal membangun outlet di luar daerah bisa dialihkan ke bidang pemasaran dan fokus pada pembentukan market serta brand.

Namun, Sarita melihat cloud kitchen juga memiliki kekurangan. Misalnya, bisnisnya jadi sangat bergantung dengan pesanan online semata. Solusi yang bisa dibangun ialah dengan membuat multi channel sales, seperti melakukan penjualan di marketplace, WhatsApp order, reseller, dan sebagainya).

Dalam membangun bisnis makanan, pengiriman bahan baku terkadang menjadi sebuah tantangan tersendiri. Ada beberapa bahan atau resep khusus yang tidak ditemukan di suatu daerah dan harus dikirimkan dari kantor pusat. Tentu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sarita menyarankan bisnis cloud kitchen sebaiknya menjual produk-produk yang perputarannya cepat dan banyak. Selain itu, produk tersebut juga mesti memiliki wow faktor yang bisa membuat konsumen lebih cepat mengetahui keberadaan brand kita dan terdorong untuk membelinya.

Baca jugaIni 4 Keunggulan Bisnis Kuliner lewat Cloud Kitchen

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Makanan Lokal Jadi Primadona Bisnis dengan Cuan Melimpah

BERIKUTNYA

Cara Cek Steam Replay 2022, Rangkuman Aktivitas Games yang Dimainkan dalam Setahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: