Duh, Terlalu Banyak Tidur Ternyata Berisiko Stroke
14 November 2021 |
12:45 WIB
Genhype tentu sudah tahu bahwa orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 6 jam sampai 8 jam agar fungsi organ tubuh tetap sehat. Namun, jangan anggap bahwa terlalu banyak tidur itu sebuah keistimewaan loh. Pasalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko stroke.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis American Academy of Neurology menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari 8 jam setiap hari lebih mungkin untuk mengalami stroke, dibandingkan dengan orang yang tidur antara 6 sampai 8 jam.
Terlebih, bagi orang-orang yang berusia 25 tahun dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, memiliki risiko meninggal karena serangan jantung yang menyebabkan stroke.
Penyakit stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
Para peneliti mengevaluasi risiko stroke pada 32.000 orang yang menghubungkan antara tingkat stroke dengan pola tidur yang dilaporkan oleh para responden.
Hasilnya, orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam memiliki 23 persen peningkatan risiko stroke dibandingkan dengan orang yang tidur kurang dari 8 jam per malam.
Selain itu, orang yang tidur siang setidaknya 90 menit di tengah hari memiliki kemungkinan 25 persen lebih tinggi terkena stroke daripada mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit.
“Orang yang tidur lebih lama tetapi melaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk berisiko 82 persen lebih tinggi terkena stroke,” tulis para peneliti.
Meskipun penelitian itu belum menjelaskan bagaimana terlalu banyak tidur dikaitkan dengan stroke, tetapi telah diamati bahwa orang yang terlalu banyak tidur cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko stroke.
Editor: Fajar Sidik
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis American Academy of Neurology menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari 8 jam setiap hari lebih mungkin untuk mengalami stroke, dibandingkan dengan orang yang tidur antara 6 sampai 8 jam.
Terlebih, bagi orang-orang yang berusia 25 tahun dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, memiliki risiko meninggal karena serangan jantung yang menyebabkan stroke.
Ilustrasi (Dok. wayhomestudio/Freepik)
Para peneliti mengevaluasi risiko stroke pada 32.000 orang yang menghubungkan antara tingkat stroke dengan pola tidur yang dilaporkan oleh para responden.
Hasilnya, orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam memiliki 23 persen peningkatan risiko stroke dibandingkan dengan orang yang tidur kurang dari 8 jam per malam.
Selain itu, orang yang tidur siang setidaknya 90 menit di tengah hari memiliki kemungkinan 25 persen lebih tinggi terkena stroke daripada mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit.
“Orang yang tidur lebih lama tetapi melaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk berisiko 82 persen lebih tinggi terkena stroke,” tulis para peneliti.
Meskipun penelitian itu belum menjelaskan bagaimana terlalu banyak tidur dikaitkan dengan stroke, tetapi telah diamati bahwa orang yang terlalu banyak tidur cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko stroke.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.