Dampak Parah Kekerasan Seksual, Korban Alami Depresi Hingga Gangguan Kepribadian
11 November 2021 |
21:10 WIB
Kekerasan seksual memiliki dampak psikologis yang tidak bisa diabaikan. Ketakutan, kemarahan, frustasi, jijik, bertanya-tanya, bingung, ketika semua bercampur aduk, dapat menyebabkan depresi hingga gangguan kepribadian. Masalah psikologis tersebut harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut.
Psikolog Klinis dari Enlightmind Nirmala Ika mengatakan gangguan kepribadian banyak jenisnya. Namun yang pasti, korban kekerasan seksual yang memang memiliki potensi secara genetik, tidak mendapat support atau malah disalahkan dalam kasus pelecehan yang dialaminya, bisa menimbulkan gangguan kepribadian ini.
“Itu dampak kekerasan seksual yang paling parah,” tegasnya saat dihubungi Hypeabis.id, Kamis (11/11/2021).
Kekerasan seksual juga bisa menurunkan kualitas hidup korbannya. Pascakejadian, mereka mungkin mengalami penurunan nafsu makan, gelisah, mimpi buruk, bahkan tidak bisa melanjutkan aktivitas seperti sekolah ataupun bekerja.
Sepanjang hidup, efek traumatis kemungkinan akan dialami. Namun, tergantung pada ketahanan diri dari korban itu sendiri apakah dia mengatasinya atau tidak.
“Manusia daya ingatnya kuat, tinggal bagaimana dia bisa lebih adaptif. Oleh karena itu, persoalan kekerasan seksual sangat diperjuangkan oleh teman-teman (psikolog), karena dampaknya bisa lama,” tutur Nirmala.
Dia menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya memiliki resiliensi atau kemampuan untuk bangkit dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Pelan-pelan mereka akan menata kembali hidup dari kejadian traumatis yang dialami.
Kendati demikian, tidak sedikit pula orang yang sulit bangkit. “Kalau sampai 6 bulan dia tidak bisa beraktivitas kembali, itu bisa PTSD. Itu butuh bantuan lebih lanjut. Makanya kita usahakan sebelum itu. Sebeum 6 bulan kita bisa kembali ke sini. Kembali beraktivitas normal,” tutur Nirmala.
PTSD atau ganguan stres pascatrauma merupakan gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai reaksi emosional dan fisik yang intens.
Untuk itu, mereka yang belum bisa pulih 6 bulan pascaperistiwa kekerasan seksual, membutuhkan penanganan lebih lanjut dengan bantuan profesional.
Di sisi lain, Nirmala menyebut bagi korban yang baru mengalami kekerasan seksual, sebaiknya jangan ragu untuk mencari bantuan, terutama pada orang terdekat yang bisa dipercaya. Setidaknya korban bisa mendapatkan saran untuk melakukan langkah apa saja yang bisa dilakukan.
Nirmala menilai banyak kasus kekerasan seksual yang ditutupi dan masih banyak korban, terutama perempuan merasa jika bercerita mengalami kejadian tersebut, khawatir mendapat stigma negatif dari lingkungan sekitar.
“Kalau kurang nyaman cerita dengan orang sekitar, banyak komunitas yang bisa mendampingi atau menjadi teman curhat dari korban. Mendampingi korban pelecehan seksual ini enggak mudah,” sebutnya.
Beberapa korban ada yang bisa pulih kembali kesehatan mentalnya, tetapi tidak sedikit yang memang butuh bantuan psikolog untuk mengatasinya
Editor: Indyah Sutriningrum
Psikolog Klinis dari Enlightmind Nirmala Ika mengatakan gangguan kepribadian banyak jenisnya. Namun yang pasti, korban kekerasan seksual yang memang memiliki potensi secara genetik, tidak mendapat support atau malah disalahkan dalam kasus pelecehan yang dialaminya, bisa menimbulkan gangguan kepribadian ini.
“Itu dampak kekerasan seksual yang paling parah,” tegasnya saat dihubungi Hypeabis.id, Kamis (11/11/2021).
Kekerasan seksual juga bisa menurunkan kualitas hidup korbannya. Pascakejadian, mereka mungkin mengalami penurunan nafsu makan, gelisah, mimpi buruk, bahkan tidak bisa melanjutkan aktivitas seperti sekolah ataupun bekerja.
Sepanjang hidup, efek traumatis kemungkinan akan dialami. Namun, tergantung pada ketahanan diri dari korban itu sendiri apakah dia mengatasinya atau tidak.
“Manusia daya ingatnya kuat, tinggal bagaimana dia bisa lebih adaptif. Oleh karena itu, persoalan kekerasan seksual sangat diperjuangkan oleh teman-teman (psikolog), karena dampaknya bisa lama,” tutur Nirmala.
Dia menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya memiliki resiliensi atau kemampuan untuk bangkit dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Pelan-pelan mereka akan menata kembali hidup dari kejadian traumatis yang dialami.
Kendati demikian, tidak sedikit pula orang yang sulit bangkit. “Kalau sampai 6 bulan dia tidak bisa beraktivitas kembali, itu bisa PTSD. Itu butuh bantuan lebih lanjut. Makanya kita usahakan sebelum itu. Sebeum 6 bulan kita bisa kembali ke sini. Kembali beraktivitas normal,” tutur Nirmala.
PTSD atau ganguan stres pascatrauma merupakan gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai reaksi emosional dan fisik yang intens.
Untuk itu, mereka yang belum bisa pulih 6 bulan pascaperistiwa kekerasan seksual, membutuhkan penanganan lebih lanjut dengan bantuan profesional.
Di sisi lain, Nirmala menyebut bagi korban yang baru mengalami kekerasan seksual, sebaiknya jangan ragu untuk mencari bantuan, terutama pada orang terdekat yang bisa dipercaya. Setidaknya korban bisa mendapatkan saran untuk melakukan langkah apa saja yang bisa dilakukan.
Nirmala menilai banyak kasus kekerasan seksual yang ditutupi dan masih banyak korban, terutama perempuan merasa jika bercerita mengalami kejadian tersebut, khawatir mendapat stigma negatif dari lingkungan sekitar.
“Kalau kurang nyaman cerita dengan orang sekitar, banyak komunitas yang bisa mendampingi atau menjadi teman curhat dari korban. Mendampingi korban pelecehan seksual ini enggak mudah,” sebutnya.
Beberapa korban ada yang bisa pulih kembali kesehatan mentalnya, tetapi tidak sedikit yang memang butuh bantuan psikolog untuk mengatasinya
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.