Contoh sampah medis Covid-19 (dok. Pexels)

Waduh, 28.000 Ton Sampah Medis Covid-19 Terbuang Ke Laut

11 November 2021   |   13:27 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak terhadap kesehatan manusia tetapi juga lingkungan. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti di China baru-baru ini menyebut lebih dari 28.000 ton sampah plastik terkait pandemi, seperti masker dan sarung tangan berakhir ke laut.

“Pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan permintaan plastik sekali pakai yang meningkatkan tekanan pada masalah sampah plastik global yang sudah tidak terkendali,” kata Yiming Peng dan Peipei Wu dari Universitas Nanjing, penulis Magnitude and impact of pandemic-associated plastic waste, dikutip dari Live Science, Kamis (11/11/2021). 

Analisis tersebut menemukan bahwa 193 negara menghasilkan sekitar 9,2 juta ton (8,4 juta metrik ton) sampah plastik yang dikategorikan limbah medis ini dari awal pandemi hingga pertengahan Agustus 2021.

Sebagian besar plastik atau sekitar 87,4 persen berasal dari rumah sakit, sementara sampah dari individu sebesar 7,6 persen. Adapun sampai dari pengemasan dan alat tes Covid-19 masing-masing menyumbang sekitar 4,7 persen dan 0,3 persen.

“Ini menimbulkan masalah jangka panjang bagi lingkungan laut dan terutama terakumulasi di pantai dan sedimen pesisir,” kata penulis yang menerbitkan penelitian mereka di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu.

Mereka menemukan bahwa 46 persen sampah plastik dari pandemi Covid-19 ini berasal dari Asia, karena tingginya tingkat pemakaian masker, diikuti oleh Eropa 24 persen, dan Amerika Utara serta Selatan 22 persen.

Peng menyebut ribuan ton masker, sarung tangan, alat tes Covid-19, dan pelindung wajah yang tercecer ke lautan sejak awal pandemi hingga Agustus tahun ini, diangkut 369 sungai besar.

Salah satunya adalah Shatt al-Arab di Irak Tenggara yang membawa 5.200 ton limbah alat pelindung diri (APD) ke laut. Kemdian sungai Indus di Tibet Barat, membawa 4.000 ton dan sungai Yangtze di China mengalirkan 3.700 ton sampah medis ini ke laut. Di Eropa, Danube membawa sampah pandemi plastik paling banyak ke laut 1.700 ton.

“Kami menemukan dampak jangka panjang dari pelepasan limbah terkait pandemi di lautan global. Pada akhir abad ini, model tersebut menunjukkan bahwa hampir semua plastik terkait pandemi berakhir di dasar laut (28,8 persen) atau pantai (70,5 persen),” sebut Peng.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Film Transformers & Star Trek Ditunda Hingga 2023

BERIKUTNYA

3 Tips Memperkuat Hubungan dengan Diri Sendiri untuk Kesejahteraan Mental

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: