Bahaya Microsleep saat Berkendara & Tips Mencegahnya
09 November 2021 |
15:20 WIB
Salah satu dampak dari kekurangan tidur adalah rasa lelah dan mengantuk saat beraktivitas. Hal ini terjadi karena otak yang merasa kelelahan namun tetap bertahan agar tetap terjaga. Akibatnya, bukan tidak mungkin kamu bisa mengalami microsleep atau tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
Melansir dari Sleep Foundation, Selasa (9/11), microsleep merupakan tidur singkat yang hanya terjadi selama lima sampai sepuluh detik. Ketika mengalami microsleep, seseorang akan kehilangan kendali atas diri dan kinerja mereka. Hal ini ditandai dengan perilaku seseorang memejamkan mata sebentar atau mengalami penurunan.
Seseorang yang mengalami microsleep juga tidak menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur, sehingga kondisi ini juga bisa terjadi dengan mata terbuka dengan pandangan kosong. Oleh sebab itu, microsleep kerap menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal di jalan saat berkendara.
(Baca juga: Supaya Kalian Cepat Tidur, Coba Makanan dan Minuman Ini)
Melansir dari Medical News Today, microsleep terjadi ketika tubuh sangat kurang tidur. Saat kelelahan meningkat, risiko mengalami microsleep juga meningkat.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan microsleep yaitu kerja shift malam, memiliki gangguan tidur karena jadwal kerja yang tidak terduga, mengalami sleep apnea, insomnia parah, dan mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi tidur.
Beberapa gejala yang terlihat pada mereka yang mengalami microsleep seperti di antaranya tiba-tiba kehilangan perhatian, tiba-tiba tidak ingat apa yang mereka lakukan, kebingungan selama tugas-tugas kompleks seperti mengemudi, dan melupakan beberapa momen terakhir sebelum merasa microsleep.
Editor: Avicenna
Melansir dari Sleep Foundation, Selasa (9/11), microsleep merupakan tidur singkat yang hanya terjadi selama lima sampai sepuluh detik. Ketika mengalami microsleep, seseorang akan kehilangan kendali atas diri dan kinerja mereka. Hal ini ditandai dengan perilaku seseorang memejamkan mata sebentar atau mengalami penurunan.
Seseorang yang mengalami microsleep juga tidak menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur, sehingga kondisi ini juga bisa terjadi dengan mata terbuka dengan pandangan kosong. Oleh sebab itu, microsleep kerap menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal di jalan saat berkendara.
(Baca juga: Supaya Kalian Cepat Tidur, Coba Makanan dan Minuman Ini)
Melansir dari Medical News Today, microsleep terjadi ketika tubuh sangat kurang tidur. Saat kelelahan meningkat, risiko mengalami microsleep juga meningkat.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan microsleep yaitu kerja shift malam, memiliki gangguan tidur karena jadwal kerja yang tidak terduga, mengalami sleep apnea, insomnia parah, dan mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi tidur.
Beberapa gejala yang terlihat pada mereka yang mengalami microsleep seperti di antaranya tiba-tiba kehilangan perhatian, tiba-tiba tidak ingat apa yang mereka lakukan, kebingungan selama tugas-tugas kompleks seperti mengemudi, dan melupakan beberapa momen terakhir sebelum merasa microsleep.
Ilustrasi (Dok. Towfiqu barbhuiya/Unsplash)
Cara mencegah microsleep
Meskipun microsleep adalah kondisi yang sangat membahayakan bagi keselamatan berkendara, tetapi situasi ini masih bisa dihindari dengan beberapa cara seperti berikut ini.- Selalu penuhi kebutuhan tidur. Orang dewasa memerlukan tidur setidaknya 7-9 jam dalam satu hari. Jika memang kamu merasa kurang tidur, sebaiknya jangan mengemudi terlebih dahulu.
- Sebelum berkendara, lakukan stretching atau peregangan ringan agar badan tidak merasa lelah saat mengemudi.
- Ambil jeda istirahat saat perjalanan jauh. Manfaatkan fasilitas rest area yang ada di sepanjang jalan untuk beristirahat. Pejamkan mata atau tidur singkat selama 20 sampai 30 menit.
- Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi. Namun, beri jeda waktu antara mengonsumsi kafein dan berkendara. Minuman berkafein seperti kopi biasanya baru menimbulkan efek sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.
- Cobalah untuk mendengarkan lagu favorit atau siaran radio saat berkendara. Kamu juga bisa mengobrol dengan teman atau keluarga di mobil untuk mengurangi kantuk.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.