Pengguna Twitter Ternyata Savvy & Affluent Soal Keuangan

Genhype, laporan Twitter Trends terbaru menyatakan bahwa pengguna pada layanan jejaring sosial tersebut di Indonesia digolongkan ke dalam kategori financial savvy dan affluent alias dinilai mengerti dan paham terhadap isu-isu keuangan dan bisnis.

Laporan yang menganalisis tweet selama 3 tahun terakhir pada periode Juli 2018 hingga Juni 2021 tersebut menunjukkan adanya peningkatan percakapan terkait dengan keuangan dan bisnis di Twitter hingga 133 persen dari tahun ke tahun, khususnya selama pandemi. 

Pada laporan tersebut, diketahui juga bahwa pembicaraan terkait keuangan meningkat 38 persen di Twitter. Topik ini membahas sektor keuangan dari berbagai macam spektrum termasuk menabung, produk investasi, hingga informasi tentang dompet digital.

Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah mengatakan bahwa topik tentang keuangan banyak didiskusikan di Twitter. "Masyarakat bisa mendapatkan referensi tentang topik seputar keuangan dari para ahli serta diskusi dengan komunitas yang memiliki ketertarikan pada topik ini," tuturnya.
 
Berikut ini adalah beberapa insight dari Twitter Trends dengan topik keuangan dan bisnis :

1. Percakapan tentang teknologi dan keuangan makin populer

Twitter menjadi tempat bagi banyak pengguna membicarakan perihal keuangan baik terkait keuangan pribadi, sebagai hobi, maupun diskusi antara para profesional. Terlihat dari peningkatan percakapan tentang keuangan dan teknologi yang naik 257 persen.

2. Pengguna makin sadar pentingnya pengelolaan keuangan untuk masa depan

Laporan menyatakan sebanyak 50,4 persen pengguna Twitter tertarik dengna investasi dan 72,6 persen sudah memiliki tabungan serta investasi mereka. Data juga menunjukkan pengguna telah menggunakan platform digital seperti perbankan daring dan sistem pembayaran virtual.

3. Topik-topik lain seputar keuangan

Pengguna yang paham dengan topik keuangan di Twitter memiliki minat yang sangat beragam. Ini termasuk teknologi (82,6 persen), musik (80 persen), film (77,1 persen), dan gawai (75,8 persen). Insight ini bisa menjadi modal untuk brand membangun relevansi dengan audiens di platform.





Editor : Roni Yunianto