Mau Kunjungi Galeri Nasional Indonesia? Ini Pameran yang Bisa Dinikmati
27 October 2021 |
20:54 WIB
Galeri Nasional Indonesia telah bisa dikunjungi lagi mulai Kamis, 28 Oktober 2021. Pengelola tela merancang dan menyesuaikan prosedur kunjungan dengan tetap memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Genhype pun dapat menikmati pameran tetap koleksi Galeri Nasional Indonesia dan Pameran B. Resobowo secara luring.
Dalam rilis yang Hypeabis.id terima, Genhype dapat menikmati pameran tetap koleksi Galeri Nasional Indonesia di Gedung B, lantai 2 pada Selasa-Minggu dengn kuota 50 orang per sesi kunjungan.
Pameran ini menampilkan 201 karya seni rupa modern dan kontemporer koleksi GNI/koleksi negara dari era 1800-an sampai era masa kini.
Dalam pameran ini ada karya para perupa kenamaan Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Agus Djaja, Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono.
Kemudian, perupa Widayat, Djoko Pekik, Eddie Hara, Heri Dono, Jim Supangkat, Dede Eri Supria, Krisna Murti, Anusapati, Mella Jaarsma, Victor Vasarely, Wassily Kandinsky, Hans Arp, Zao Wou-Ki, Hans Hartung, Sonia Delaunay, dan sebagainya.
Pameran ini dikurasi oleh Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono melalui tiga pendekatan kuratorial.
Pertama, Monumen Ingatan yang menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional.
Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995 yang menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.
(Baca juga: Galeri Nasional Indonesia Adakan Bicara Rupa Bertema Mengungkap Seni Grafis Jakarta Era 60-an dan 70-an)
Sementara pameran B. Resobowo dapat Genhype nikmati di Gedung B lantai 1 yang buka setiap hari sampai dengan 5 November 2021 dengan kuota 15 orang per sesi kunjungan.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda.
Dikuratori oleh Umi Lestari, pameran ini menampilkan satu lukisan yang penetapannya sebagai koleksi negara melibatkan Basuki Resobowo sebagai bagian tim akuisisi karya yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia pada 1947.
Lukisan tersebut berjudul Gadis yang saat ini menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia. Selain itu, ditampilkan pula sejumlah arsip Basuki Resobowo yang dikoleksi beberapa institusi publik dan museum pribadi.
Museum pribadi dan institusi publik tersebut seperti Dewan Kesenian Jakarta, OHD Museum, Museum EZ Halim, arsip Dolorosa Sinaga, arsip keluarga Sanento Yuliman, serta arsip yang didapatkan Umi Lestari dari lembaga arsip dan kawan dekat Basuki Resobowo.
Arsip-arsip tersebut berupa lukisan, sketsa, foto, artikel di surat kabar, otobiografi, ilustrasi cover buku, serta surat-menyurat dengan seniman lain.
Karya tersebut dipresentasikan dalam bentuk reproduksi berupa foto, video, dan cetak. Selain itu, tersaji pula infografis berupa lini masa hidup dan karya Basuki Resobowo.
Editor: Avicenna
Dalam rilis yang Hypeabis.id terima, Genhype dapat menikmati pameran tetap koleksi Galeri Nasional Indonesia di Gedung B, lantai 2 pada Selasa-Minggu dengn kuota 50 orang per sesi kunjungan.
Pameran ini menampilkan 201 karya seni rupa modern dan kontemporer koleksi GNI/koleksi negara dari era 1800-an sampai era masa kini.
Dalam pameran ini ada karya para perupa kenamaan Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Agus Djaja, Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono.
Kemudian, perupa Widayat, Djoko Pekik, Eddie Hara, Heri Dono, Jim Supangkat, Dede Eri Supria, Krisna Murti, Anusapati, Mella Jaarsma, Victor Vasarely, Wassily Kandinsky, Hans Arp, Zao Wou-Ki, Hans Hartung, Sonia Delaunay, dan sebagainya.
Pameran ini dikurasi oleh Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono melalui tiga pendekatan kuratorial.
Pertama, Monumen Ingatan yang menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional.
Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995 yang menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.
(Baca juga: Galeri Nasional Indonesia Adakan Bicara Rupa Bertema Mengungkap Seni Grafis Jakarta Era 60-an dan 70-an)
Sementara pameran B. Resobowo dapat Genhype nikmati di Gedung B lantai 1 yang buka setiap hari sampai dengan 5 November 2021 dengan kuota 15 orang per sesi kunjungan.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda.
Dikuratori oleh Umi Lestari, pameran ini menampilkan satu lukisan yang penetapannya sebagai koleksi negara melibatkan Basuki Resobowo sebagai bagian tim akuisisi karya yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia pada 1947.
Lukisan tersebut berjudul Gadis yang saat ini menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia. Selain itu, ditampilkan pula sejumlah arsip Basuki Resobowo yang dikoleksi beberapa institusi publik dan museum pribadi.
Museum pribadi dan institusi publik tersebut seperti Dewan Kesenian Jakarta, OHD Museum, Museum EZ Halim, arsip Dolorosa Sinaga, arsip keluarga Sanento Yuliman, serta arsip yang didapatkan Umi Lestari dari lembaga arsip dan kawan dekat Basuki Resobowo.
Arsip-arsip tersebut berupa lukisan, sketsa, foto, artikel di surat kabar, otobiografi, ilustrasi cover buku, serta surat-menyurat dengan seniman lain.
Karya tersebut dipresentasikan dalam bentuk reproduksi berupa foto, video, dan cetak. Selain itu, tersaji pula infografis berupa lini masa hidup dan karya Basuki Resobowo.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.