Kelamaan Main Gawai, Awas Kena Trigger Thumb
20 May 2021 |
19:16 WIB
Pernah enggak sih kamu merasakan nyeri pada jari tangan terutama jempol saat terlalu lama bermain gawai? Atau, ketika kamu berkutat seharian mengetik menggunakan komputer? Jangan-jangan kamu terkena trigger thumb dan trigger finger.
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Eka Hospital Cibubur dr. Roy Dwi Indra mengatakan trigger thumb merupakan sebuah kondisi ketika ibu jari alias jempol mengalami peradangan. Sementara itu, trigger finger terjadi ketika lebih banyak jari mengalami peradangan.
Adapun peradangan tepatnya terjadi pada selaput sendi dan tendon otot. Ini diakibatkan gerakan berulang dan dalam waktu lama.
Dokter Roy mengibaratkan terowongan adalah selaput sendi dan kereta adalah tendon. Apabila terowongannya sempit, gerak kereta menjadi tidak lancar hingga membuat kerusakan.
Begitulah jika terjadi peradangan pada selaput sendi. Oleh karena gerakan tendon tidak lancar akibat selaput sendi yang meradang, akhirnya tendon tersebut juga mengalami peradangan.
"Ini sering disertai benjolan pada tendon dan memperparah kekakuan sendi serta pergerakan tendon," ujar Dokter Roy.
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Eka Hospital Cibubur dr. Roy Dwi Indra mengatakan trigger thumb merupakan sebuah kondisi ketika ibu jari alias jempol mengalami peradangan. Sementara itu, trigger finger terjadi ketika lebih banyak jari mengalami peradangan.
Adapun peradangan tepatnya terjadi pada selaput sendi dan tendon otot. Ini diakibatkan gerakan berulang dan dalam waktu lama.
Dokter Roy mengibaratkan terowongan adalah selaput sendi dan kereta adalah tendon. Apabila terowongannya sempit, gerak kereta menjadi tidak lancar hingga membuat kerusakan.
Begitulah jika terjadi peradangan pada selaput sendi. Oleh karena gerakan tendon tidak lancar akibat selaput sendi yang meradang, akhirnya tendon tersebut juga mengalami peradangan.
"Ini sering disertai benjolan pada tendon dan memperparah kekakuan sendi serta pergerakan tendon," ujar Dokter Roy.
Kata dia, ada 3 gejala yang bisa dirasakan jika kamu mengalami trigger thumb ini. Pertama, rasa nyeri terutama saat menggerakkan sendi jempol. Kedua, rasa kekakuan terutama pada posisi menekuk jari jempol dan sulit meluruskannya kembali. Ketiga, terdapat benjolan pada permukaan sendi ibu jari.
Oiya, trigger thumb dan trigger finger ini selain berisiko pada orang yang aktif dengan gawai maupun perangkat ketik, juga lebih sering terjadi pada wanita usia 40-60 tahun. Hal ini karena wanita lebih sering melakukan pekerjaan rumah tangga dan memerlukan gerakan jari-jari tangan dalam waktu lama. Pasien dengan riwayat rematik artritis pada jari tangan juga berisiko tinggi terkena kondisi ini.
Walaupun tidak berbahaya, trigger thumb maupun trigger finger sangat mempengaruhi kualitas hidup kita akibat nyeri dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Oiya, trigger thumb dan trigger finger ini selain berisiko pada orang yang aktif dengan gawai maupun perangkat ketik, juga lebih sering terjadi pada wanita usia 40-60 tahun. Hal ini karena wanita lebih sering melakukan pekerjaan rumah tangga dan memerlukan gerakan jari-jari tangan dalam waktu lama. Pasien dengan riwayat rematik artritis pada jari tangan juga berisiko tinggi terkena kondisi ini.
Walaupun tidak berbahaya, trigger thumb maupun trigger finger sangat mempengaruhi kualitas hidup kita akibat nyeri dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, bagi kalian yang masih berusia muda, sebaiknya membatasi penggunaan gawai kamu ya. Untuk yang kamu yang kerjanya tidak bisa lepas dari gawai maupun perangkat elektronik lainnya seperti komputer, kamu bisa kok melakukan pencegahan.
Dokter Roy menyarankan selain membatasi penggunaan, kamu harus sering menyeimbangkan penggunaan antara tangan satu dan tangan lainnya. Atau, taruh gawai di atas meja saat menggunakannya.
Coba juga untuk mengetik dengan banyak jari tidak mengandalkan satu jari saja. Kemudian lakukan peregangan pada pergelangan tangan dan buku-buku jari tangan.
Sementara itu, Dokter Roy menyebut apabila kamu sudah mengalami kondisi peradangan ini, terapi paling sederhana adalah mengistirahatkan tangan sekitar 4-6 minggu.
Selanjutnya, bisa memakai splint atau berat untuk memposisikan jari tangan dalam posisi netral, terutama saat malam hari. Lakukan kompres air hangat pada sendi jari tangan.
Terapi berikutnya dengan obat-obatan anti inflamasi atau anti radang dan masih banyak terapi yang bisa kamu coba, tetapi disesuaikan dengan derajat keparahan peradangan jari kamu ya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.