Ilustrasi aquaplanning (dok: Intersport.nl)

Awas, Ngebut saat Hujan Bisa Celaka Akibat Aquaplanning

25 October 2021   |   09:43 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Musim hujan sudah tiba. Kita kerap mendengar kabar mobil yang mengalami kecelakaan hingga terbalik ketika melaju di jalan tol dalam kondisi jalan saat atau sehabis hujan. Aquaplaning adalah dugaan awal mobil tersebut mengalami lepas kendali hingga terbalik.

Saking lebatnya hujan, atau karena sistem drainase jalan yang tidak optimal dan perbedaan kontur jalan, muncul genangan di atas permukaan jalan sehingga menutupi marka jalan. Mobil pun terpaksa melewati genangan air hujan dan berisiko mengalami aquaplaning.

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan aquaplaning atau hydroplaning tersebut?

Mengutip Auto2000, aquaplaning adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan atau traksi pada permukaan jalan saat melintasi genangan air hujan di permukaan jalan.

Genangan air hujan yang terbentuk tidak perlu terlalu tinggi untuk menyebabkan aquaplaning. Setidaknya, ada lapisan pemisah antara jalan dan ban sehingga mobil kehilangan kontak sesaat.

Pada dasarnya, permukaan ban mobil selalu dapat menapak permukaan jalan karena adanya bobot mobil. Namun begitu, setiap mobil memiliki bagian kolong yang dialiri oleh angin saat bergerak maju.

Ibarat pesawat terbang, angin yang mengalir di kolong mobil itu akan menimbulkan daya angkat seiring bertambahnya kecepatan kendaraan.

Tidak sampai membuat mobil kalian ‘terbang’ tapi cukup untuk membuat ban kesulitan menapak jalan dan terasa seperti melayang. Kondisi ini lebih terasa di mobil besar seperti MPV dan SUV.

Di lain sisi, air memiliki nilai viskositas kekentalan sehingga membutuhkan waktu untuk mengalir atau berpindah tempat sekalipun mendapatkan tekanan dari bobot mobil yang sedang melaju.

Jika mobil kalian sedang berlari dengan kecepatan tertentu, sebagian air yang tidak sempat dipindahkan oleh alur yang dibentuk oleh telapak ban akan tetap tertahan di bawah ban sehingga membentuk lapisan tipis.

Walau tipis, kondisi itu cukup untuk menahan telapak ban mobil untuk tidak menyentuh permukaan jalan. Saat inilah ban mobil kalian mudah terangkat sehingga kehilangan traksi.

Nah, seringkali pengemudi tidak waspada hingga timbul kecelakaan lantaran kejadiannya hanya sepersekian detik saja. Analogi sederhananya seperti saat kalian terpeleset ubin licin.

Pernahkah kalian sadar bahwa ubin itu licin sampai akhirnya terpeleset? Hampir pasti Anda tidak menyadarinya.

Kondisi serupa berlaku ketika mobil kalian terkena aquaplaning. Tipisnya lapisan air membuat kalian tidak sadar akan potensi bahaya sehingga relatif kurang berhati-hati. Apalagi saat itu mobil sedang dipacu kencang.

Beda ketika kalian melihat ada genangan air cukup tinggi di jalan. kalian pasti berupaya melakukan antisipasi, entah dengan kurangi kecepatan atau melakukan manuver menghindar.

Aquaplaning terjadi begitu cepat sehingga kalian tidak sadar dan salah melakukan antisipasi. Bila sudah terjadi, nyawa kalian, penumpang, dan pengguna jalan lain jadi taruhannya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Jangan Panik, Begini Tips Mengemudi yang Aman di antara Kendaraan Besar

BERIKUTNYA

Ed Sheeran Dikabarkan Positif Covid-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: