Punya Berbagai Kelebihan, Kalian Patut Mencoba Olahraga Jalan Nordik
26 October 2021 |
17:31 WIB
Jalan nordik adalah olahraga berjalan kaki yang menggunakan dua tongkat ski. Olahraga satu ini menawarkan pengalaman berjalan kaki yang bisa memberi stimulasi efektif terhadap struktur tubuh agar lebih sehat. Namun, penggunaan tongkat dalam latihan fisik ini menimbulkan semacam stigma di masyarakat bahwa para pejalan nordik adalah orang sakit yang membutuhkan alat bantu untuk berjalan.
Padahal, tongkat nordik yang digunakan adalah alat fitness yang terbuat dari composite carbon atau aluminium dan sifatnya telescopic atau bisa diatur panjang-pendeknya. Di ujung bawah tongkat biasanya terdapat pangkal karet yang bisa diganti-ganti menyesuaikan medan (tempat) berjalan, dan terdapat antishock atau pegas di dalamnya.
Fungsi tongkat nordik sendiri yaitu menggerakkan otot lebih dari 85 persen, sehingga meski sederhana, olahraga berjalan dengan tongkat ini bisa menggerakkan otot kaki sekaligus tangan.
“Sampai sekarang itu konotasinya orang jalan pakai tongkat itu dianggap orang sakit dan akhirnya itu yang membuat kita sulit untuk mengajak banyak orang. Padahal anak-anak muda juga bisa ikut,” kata Sumartoyo, Ketua Pembina Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI), di Gedung PPM, Menteng, Jakarta, Minggu (24/10).
(Baca juga: Serunya Jalan Nordik dengan Dua Tongkat Ski)
Dia menjelaskan, ada tiga kelebihan jalan nordik dari olahraga lainnya yakni praktis karena bisa dilakukan di mana dan kapan saja, murah karena tongkat yang digunakan bisa dibeli dengan harga mulai dari RP 90.000 untuk sepasang, serta bermanfaat karena melibatkan 90 persen otot tubuh sehingga sangat efektif untuk menjaga kebugaran.
“Itulah kenapa menurut saya jalan nordik ini penting dan sangat menganjurkan orang-orang untuk ikut mencoba nordik,” imbuhnya.
Ketua Umum Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI), Andi Ilham Said, mengatakan KJNI memiliki visi yakni sehat, bugar dan selaras. Menurutnya, dengan rutin melakukan olahraga nordik, tubuh akan menjadi sehat sekaligus bugar.
“Manfaatnya itu ya sehat bugar dan selaras. Jadi kalau kita rutin setiap hari 30 menit saja berjalan nordik, itu rasanya tubuh segar terus sepanjang hari,” ujarnya.
Uniknya, KJNI selalu mengadakan latihan nordik di tempat-tempat yang memiliki unsur budayanya seperti Monas, Taman Ismail Marzuki, Kebun Raya Bogor, bahkan Candi Borobudur. Hal itu dilakukan sejalan dengan salah satu visi KJNI yakni selaras dengan lingkungan.
“KJNI berharap olahraga jalan nordik ini cepat menyebar ke seluruh Tanah Air. Bila selama ini lebih dari separuh peserta adalah warga senior, di masa mendatang diharapkan dapat menarik minat kalangan usia muda,” imbuhnya.
Editor: Dika Irawan
Padahal, tongkat nordik yang digunakan adalah alat fitness yang terbuat dari composite carbon atau aluminium dan sifatnya telescopic atau bisa diatur panjang-pendeknya. Di ujung bawah tongkat biasanya terdapat pangkal karet yang bisa diganti-ganti menyesuaikan medan (tempat) berjalan, dan terdapat antishock atau pegas di dalamnya.
Fungsi tongkat nordik sendiri yaitu menggerakkan otot lebih dari 85 persen, sehingga meski sederhana, olahraga berjalan dengan tongkat ini bisa menggerakkan otot kaki sekaligus tangan.
“Sampai sekarang itu konotasinya orang jalan pakai tongkat itu dianggap orang sakit dan akhirnya itu yang membuat kita sulit untuk mengajak banyak orang. Padahal anak-anak muda juga bisa ikut,” kata Sumartoyo, Ketua Pembina Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI), di Gedung PPM, Menteng, Jakarta, Minggu (24/10).
Komunitas Jalan Nordik Indonesia berkumpul dan mendapat pengarahan di kawasan Tugu Tani-Metropole, Jakarta, Minggu (24/10)- Dok. Bisnis Indonesia/Arief Hermawan P.
Dia menjelaskan, ada tiga kelebihan jalan nordik dari olahraga lainnya yakni praktis karena bisa dilakukan di mana dan kapan saja, murah karena tongkat yang digunakan bisa dibeli dengan harga mulai dari RP 90.000 untuk sepasang, serta bermanfaat karena melibatkan 90 persen otot tubuh sehingga sangat efektif untuk menjaga kebugaran.
“Itulah kenapa menurut saya jalan nordik ini penting dan sangat menganjurkan orang-orang untuk ikut mencoba nordik,” imbuhnya.
Ketua Umum Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI), Andi Ilham Said, mengatakan KJNI memiliki visi yakni sehat, bugar dan selaras. Menurutnya, dengan rutin melakukan olahraga nordik, tubuh akan menjadi sehat sekaligus bugar.
“Manfaatnya itu ya sehat bugar dan selaras. Jadi kalau kita rutin setiap hari 30 menit saja berjalan nordik, itu rasanya tubuh segar terus sepanjang hari,” ujarnya.
Uniknya, KJNI selalu mengadakan latihan nordik di tempat-tempat yang memiliki unsur budayanya seperti Monas, Taman Ismail Marzuki, Kebun Raya Bogor, bahkan Candi Borobudur. Hal itu dilakukan sejalan dengan salah satu visi KJNI yakni selaras dengan lingkungan.
“KJNI berharap olahraga jalan nordik ini cepat menyebar ke seluruh Tanah Air. Bila selama ini lebih dari separuh peserta adalah warga senior, di masa mendatang diharapkan dapat menarik minat kalangan usia muda,” imbuhnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.