Beberapa anggota KJNI sedang jalan nordik bersama mulai dari Tugu Tani-Metropole, Jakarta, Minggu (24/10)- Dok. Bisnis Indonesia/Arief Hermawan P

Begini Asal Mula Olahraga Jalan Nordik Dikenal di Indonesia

26 October 2021   |   17:32 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Kalau Genhype gemar dengan olahraga berjalan kaki, tidak ada salahnya untuk mencoba nordic walking atau jalan nordik. Perbedaannya kamu perlu menggunakan dua tongkat ski selama berjalan. Meskipun olahraga ini cenderung populer di Skandinavia dan bagian lain Eropa, jalan nordik juga sudah mulai digemari oleh masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, olahraga jalan nordik awalnya diperkenalkan oleh Sumartoyo yang memang sudah memiliki hobi berjalan kaki sebagai aktivitas olahraga rutinnya sejak 2017. Pria yang saat itu masih menjadi dosen Sekolah Tinggi Manajemen PPM itu suatu hari bertemu dengan temannya yang baru saja pulang dari Texas, Amerika Serikat, dan menawarkan dirinya untuk berjalan kaki menggunakan tongkat.

“Saya jawab tongkat kan untuk orang cacat. Namun kemudian teman saya menjelaskan kalau di Amerika itu sudah banyak,” katanya di sela-sela kegiatan latihan rutin Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) Jakarta di Gegung PPM, Jakarta, Minggu (24/10).
 

f

Sumartoyo (kiri), Nova Daryanto (tengah), Andi Ilham Said (kanan) di sela-sela kegiatan jalan nordik bersama mulai dari Tugu Tani-Metropole, Jakarta, Minggu (24/10)- Dok. Bisnis Indonesia/Arief Hermawan P

Setelah mendapatkan penjelasan, akhirnya dia tertarik untuk mencoba membeli tongkat nordik dan menjajal olahraga yang baru dikenalnya itu. Meskipun dia mengaku masih dianggap aneh oleh orang-orang saat itu, dia tetap menekuninya sambil mengajak beberapa keluarga dan kerabat terdekatnya.

“Begitu melihat saya, akhirnya teman saya itu jadi enggak malu untuk jalan nordik. Akhirnya itu pun menular ke teman-teman yang lain,” katanya.

Sejak saat itu, Sumartoyo rutin berjalan nordik di pagi hari bersama beberapa dosen dan karyawan PPM di sekitar Jalan Menteng Raya. Namun, sampai akhir 2018, peminat olahraga jalan nordik baru berjumlah sekitar 30 orang yang semuanya didominasi oleh sivitas akademik PPM. 

Meskipun begitu, tekad Sumartoyo untuk memperkenalkan olahraga  jalan nordik kepada masyarakat luas di Indonesia tak urung. Dia bersama rekannya, Andi Ilham Said, akhirnya mendirikan Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) yang telah diresmikan pada 23 April 2019. 

“Saya mikir awalnya itu hanya olahraga, tapi begitu mengajak teman lain dan banyak yang tertarik, saya baru sadar kalau ada unsur lain yang tak kalah seru yaitu rekreasi. Karena teman-teman anggota menikmati perjalanan di tempat-tempat yang ada unsur budayanya,” imbuhnya.

Berkat kegigihannya itu, KJNI akhirnya sampai saat ini memiliki jumlah anggota sekitar 700 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Cepu. Beberapa kegiatan juga telah sukses dilakukan di beberapa tempat seperti Monas, Taman Ismail Marzuki (TIM), Istora Senayan, dan Kebun Raya Bogor.

Bahkan, di Yogyakarta, kegiatan jalan nordik yang digelar KJNI pada tahun 2020 berhasil mendatangkan lebih dari 200 orang peserta dengan menjelajah beberapa daerah seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Malioboro, Puncak Pinus Becici, serta Hutan Pinus Mangunan dan Kali Kuning.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

5 Kesalahan dalam Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

BERIKUTNYA

Waspada, Penyakit Ini Mengintai Akibat Aromaterapi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: