Cek Karya Desainer Muda Pemenang Tama Fashion Design Competition 2021
19 October 2021 |
15:42 WIB
Tama Fashion Design Competition 2021, acara yang diselenggarakan oleh PT Multi Sandang Tamajaya bersama dua brand fesyen lokal, Dust dan Geela, mengajak para desainer muda Indonesia untuk menguji kebolehan mereka merancang busana ready to wear (siap pakai). Mengusung tema Dare to Create Ready to Wear, kompetisi ini mencoba memberikan twist pada konsep ready to wear yang cenderung memiliki model sederhana dan monoton.
Konsep fesyen ready to wear atau dalam bahasa Prancis pret-a-porter ini adalah sebuah istilah yang digunakan oleh para desainer untuk menamakan busana mereka yang bisa langsung dibeli dan dipakai dengan mudah tanpa harus melakukan pengukuran badan dan memesan desainnya terlebih dahulu.
"Konsep ini dapat dengan mudah untuk diproduksi secara massal oleh para brand fashion, namun kebanyakan item fashion dengan konsep ready to wear ini memiliki model yang sederhana dan cenderung monoton, hal inilah yang menginspirasi kami untuk mengadakan kompetisi bagi para fashion designer muda Indonesia," ujar Suradi Hanam, Direktur Utama Multi Sandang Tamajaya melalui siaran pers.
Kompetisi ini menjadi tantangan dan ajang pengembangan kreativitas dalam merancang dan menciptakan sebuah busana dengan konsep ready to wear yang kreatif, simple, dan nyaman. Desain juga diharapkan tidak menghilangkan kesan stylish dan fashionable bagi siapapun yang memakainya.
Selain itu, kompetisi ini juga memberikan kesempatan bagi para pencinta fashion di Indonesia untuk menampilkan konsep kreatif tentang ide gaya berpakaian, yang disesuaikan pula dengan kondisi pandemi seperti sekarang.
Tama Fashion Design Competition 2021 diikuti oleh 357 peserta dari berbagai daerah dan kota besar dari seluruh Indonesia seperti Aceh, Jakarta, Bandung, Medan, Gorontalo, Bali, hingga beberapa kota dan kabupaten di Kalimantan seperti Kota Banjarmasin dan Kabupaten Berau.
"Karena kondisi saat ini yang masih belum sepenuhnya pulih dari adanya pandemi, kami tentunya harus memanfaatkan teknologi yang ada sehingga seluruh rangkaian acara dari Tama Fashion Design Competition 2021 ini diadakan secara online," tutur Suradi.
Dalam kompetisi ini, para peserta membuat model busana bertemakan ready to wear dengan beberapa segmentasi busana seperti modest, casual, dan unisex. Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu penyaringan dari 357 peserta kemudian dipilih 20 finalis.
Setelah itu para finalis masuk ke tahap realisasi karya dengan bahan kain yang disediakan oleh Tamajaya, dilanjutkan dengan tahap wawancara dan presentasi karya secara online di hadapan juri yang terdiri dari Deden Siswanto (fashion designer), CEO Dust Aldo Susabda, dan CEO Geela Stanley Wiryadinata.
Grand Final Tama Fashion Design Competition 2021 diadakan secara daring melalui virtual fashion show yang di Zoom dan akun Youtube Tamajaya pada 16 Oktober 2021 dengan hasil akhir lima orang pemenang, yakni:
"Konsep ini dapat dengan mudah untuk diproduksi secara massal oleh para brand fashion, namun kebanyakan item fashion dengan konsep ready to wear ini memiliki model yang sederhana dan cenderung monoton, hal inilah yang menginspirasi kami untuk mengadakan kompetisi bagi para fashion designer muda Indonesia," ujar Suradi Hanam, Direktur Utama Multi Sandang Tamajaya melalui siaran pers.
Membara Biru karya Khansa Khairunnisa, Paper karya Alif Permana Wijaya & Trapped karya Rahma Safira. (Dok. Tama Fashion Design Competition 2021)
Selain itu, kompetisi ini juga memberikan kesempatan bagi para pencinta fashion di Indonesia untuk menampilkan konsep kreatif tentang ide gaya berpakaian, yang disesuaikan pula dengan kondisi pandemi seperti sekarang.
Tama Fashion Design Competition 2021 diikuti oleh 357 peserta dari berbagai daerah dan kota besar dari seluruh Indonesia seperti Aceh, Jakarta, Bandung, Medan, Gorontalo, Bali, hingga beberapa kota dan kabupaten di Kalimantan seperti Kota Banjarmasin dan Kabupaten Berau.
"Karena kondisi saat ini yang masih belum sepenuhnya pulih dari adanya pandemi, kami tentunya harus memanfaatkan teknologi yang ada sehingga seluruh rangkaian acara dari Tama Fashion Design Competition 2021 ini diadakan secara online," tutur Suradi.
Dalam kompetisi ini, para peserta membuat model busana bertemakan ready to wear dengan beberapa segmentasi busana seperti modest, casual, dan unisex. Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu penyaringan dari 357 peserta kemudian dipilih 20 finalis.
Setelah itu para finalis masuk ke tahap realisasi karya dengan bahan kain yang disediakan oleh Tamajaya, dilanjutkan dengan tahap wawancara dan presentasi karya secara online di hadapan juri yang terdiri dari Deden Siswanto (fashion designer), CEO Dust Aldo Susabda, dan CEO Geela Stanley Wiryadinata.
Purity karya Bima Wijasana, Motion karya Bianca Benita & Adequate karya Karen Christy. (Dok .Tama Fashion Design Competition 2021)
Grand Final Tama Fashion Design Competition 2021 diadakan secara daring melalui virtual fashion show yang di Zoom dan akun Youtube Tamajaya pada 16 Oktober 2021 dengan hasil akhir lima orang pemenang, yakni:
- Pemenang Pertama: Khansa Khairunnisa (Telkom University – Bandung)
- Pemenang Kedua: Alif Permana Wijaya (Arva Fashion School – Surabaya)
- Pemenang Ketiga: Rahma Safira (Esmod – Jakarta)
- Favorit Juri: Karen Christy (Lasalle – Jakarta )
- Favorit Medsos: Bima Wijaksana & Bianca Benita
Para pemenang berharap dari kompetisi ini akan lahir lebih banyak desainer fesyen muda Indonesia yang berani menunjukkan kreativitas dan inovasi pada rancangan mereka dalam rangka mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia.
Pada saat yang sama, kompetisi ini turut memberikan kontribusi positif dan segar dalam membangkitkan semangat dunia fashion di ditengah pandemi COVID-19.
Pada saat yang sama, kompetisi ini turut memberikan kontribusi positif dan segar dalam membangkitkan semangat dunia fashion di ditengah pandemi COVID-19.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.