Jangan Asal Murah, Kenali Tiga Kode Ini saat Memilih Oli Mesin Kendaraan
19 October 2021 |
15:05 WIB
Ketika ingin mengganti oli kendaraan, banyak dari kita yang kurang mengerti jika melihat tulisan SAE, JASO, dan API pada kemasan oli mesin. Tentu saja tulisan tersebut punya maksud atau arti khusus yang tak boleh disepelekan. Jangan sampai Genhype memilih oli yang tidak sesuai spesifikasinya dengan kebutuhan mesin kendaraan.
Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai pengguna kendaraan bermotor mengerti istilah-istilah tersebut agar tidak salah. Berikut ini adalah maksud tiga kode mesin kendaraan kalian menurut Auto 2000.
Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai pengguna kendaraan bermotor mengerti istilah-istilah tersebut agar tidak salah. Berikut ini adalah maksud tiga kode mesin kendaraan kalian menurut Auto 2000.
1. Kode Oli SAE
Definisi SAE menurut SAE Internasional adalah singkatan dari Society of Automotive Engineer sebagai identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri adalah suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik dan manufaktur.
Pada kemasan oli akan tertulis kode SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50. Huruf W yang terletak di belakang angka merupakan singkatan dari ‘Winter’. Formulasi oli disesuaikan untuk musim dingin dan panas, sehingga saat suhu mobil dingin olinya tidak mengental.
Oleh karena itu, angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin dan angka setelah W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.
Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada kondisinya. Semakin dingin suhu suatu wilayah, maka semakin encer tingkat kekentalannya, biasanya pada angka SAE 5W-35.
“Semakin kecil angka W, maka pelumas akan semakin encer di temperatur dingin, misalnya pelumas 5W-30 akan lebih mampu mengalir daripada 10W-30 pada temperatur dingin, dan sebagai info tambahan, pengujian dilakukan pada kondisi -30 dan -35 derajat celcius,” ucap Aprian, Service Advisor Auto2000 Pandeglang.
Pada kemasan oli akan tertulis kode SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50. Huruf W yang terletak di belakang angka merupakan singkatan dari ‘Winter’. Formulasi oli disesuaikan untuk musim dingin dan panas, sehingga saat suhu mobil dingin olinya tidak mengental.
Oleh karena itu, angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin dan angka setelah W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.
Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada kondisinya. Semakin dingin suhu suatu wilayah, maka semakin encer tingkat kekentalannya, biasanya pada angka SAE 5W-35.
“Semakin kecil angka W, maka pelumas akan semakin encer di temperatur dingin, misalnya pelumas 5W-30 akan lebih mampu mengalir daripada 10W-30 pada temperatur dingin, dan sebagai info tambahan, pengujian dilakukan pada kondisi -30 dan -35 derajat celcius,” ucap Aprian, Service Advisor Auto2000 Pandeglang.
2. Kode Oli API
API yang merupakan singkatan dari American Petroleum Institute merupakan sebuah kode standar yang menentukan kualitas oli. Pada kemasan oli kita akan melihat kode API dengan 2 tambahan alfabet huruf dibelakangnya misalnya “API SN” atau “API CH”. Huruf pertama untuk menentukan jika jenis kendaraan bensin atau gasoline dilambangkan dengan kode S, sedangkan mesin diesel menggunakan kode huruf C.
Pada alfabet kedua menjelaskan kualitas yang terbaru dari oli mobil. Misalnya API SG dan API SN, API SN merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan API SG. Semakin baru oli maka kode alphabet akan semakin jauh.
Oli yang digunakan pada mobil-mobil keluaran tahun yang lebih baru akan menggunakan oli dengan kode pada alfabet keduanya yang mendekati huruf Z. Untuk mobil keluaran lama tidak dianjurkan untuk menggunakan oli keluaran terbaru. Hal ini disebabkan karena mesin mereka tidak dirancang untuk menerima tingkat kekentalan oli tertentu.
Pada alfabet kedua menjelaskan kualitas yang terbaru dari oli mobil. Misalnya API SG dan API SN, API SN merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan API SG. Semakin baru oli maka kode alphabet akan semakin jauh.
Oli yang digunakan pada mobil-mobil keluaran tahun yang lebih baru akan menggunakan oli dengan kode pada alfabet keduanya yang mendekati huruf Z. Untuk mobil keluaran lama tidak dianjurkan untuk menggunakan oli keluaran terbaru. Hal ini disebabkan karena mesin mereka tidak dirancang untuk menerima tingkat kekentalan oli tertentu.
3. Kode Oli JASO
JASO merupakan singkatan dari Japanese Automotive Standart Association, yakni lembaga Jepang yang mengecek standar kualitas oli. Apabila Anda melihat kode JASO pada botol oli, berarti itu adalah oli yang cocok untuk motor. Ya, kode JASO berarti oli tersebut khusus digunakan untuk motor, bukan mobil.
Kode oli JASO biasanya diikuti dengan MA atau MB. Keduanya mengacu kepada pemakaian yang berbeda. Oli JASO MA lebih cocok digunakan untuk motor dengan kopling basah seperti bebek dan sport. Fungsi oli JASO MA adalah untuk memberikan gesekan agar kopling tidak selip saat motor dikendarai.
Di sisi lain, JASO MB adalah oli untuk motor matic, alias memiliki kopling kering, yang koplingnya tidak terendam oli. Oli JASO MB biasanya digunakan pada motor skutik. Oli dengan kode JASO MB memiliki daya gesekan yang lebih rendah dibandingkan JASO MA.
Kode oli JASO biasanya diikuti dengan MA atau MB. Keduanya mengacu kepada pemakaian yang berbeda. Oli JASO MA lebih cocok digunakan untuk motor dengan kopling basah seperti bebek dan sport. Fungsi oli JASO MA adalah untuk memberikan gesekan agar kopling tidak selip saat motor dikendarai.
Di sisi lain, JASO MB adalah oli untuk motor matic, alias memiliki kopling kering, yang koplingnya tidak terendam oli. Oli JASO MB biasanya digunakan pada motor skutik. Oli dengan kode JASO MB memiliki daya gesekan yang lebih rendah dibandingkan JASO MA.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.