Ilustrasi (Photo by Artem Podrez from Pexels)

Kepercayaan dan Literasi Digital Kunci Partisipasi Ekonomi yang Lebih Besar

14 October 2021   |   20:00 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Laporan platform ekonomi yang baru-baru ini dirilis oleh Bain and Tech for Good Institute menyatakan Asia Tenggara perlu fokus dalam meningkatkan kepercayaan dan literasi digital masyarakat untuk mendorong partisipasi ekonomi digital yang lebih besar. 

Keberadaan platform di kawasan ini secara signifikan telah berkontribusi pada ekonomi digital Asia Tenggara dengan mengembangkan infrastruktur fisik dan digital yang penting, serta menyediakan akses dan kenyamanan bagi konsumen dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Seperti halnya teknologi atau inovasi baru, negara perlu mengelola tantangan dan risiko dalam Ekonomi Platform. Tantangan dan risiko yang perlu dipertimbangkan termasuk isu-isu yang terkait dengan persaingan, perlindungan konsumen, perubahan di pasar tenaga kerja, dan kesenjangan digital yang berkembang.

Saat kawasan Asia Tenggara mengembangkan inisiatif kebijakan dan sosial-ekonomi tentang topik ini, penting bagi negara-negara untuk mengevaluasi potensi pertukaran dan mempertimbangkan tahap perkembangan Ekonomi Platform saat ini.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Mastercard dan Grab hari ini, Kamis (14/10), mengumumkan kerja sama regional untuk meningkatkan inklusi digital dan keuangan di kawasan Asia Tenggara dengan memberikan akses kepada jutaan pekerja informal dan pelaku usaha di platform Grab ke berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital yang dapat menciptakan lebih banyak cara dan peluang pendapatan.

Division President, Southeast Asia Emerging Markets, Mastercard Safdar Khan mengatakan  kerja sama ini bertujuan mengatasi kesenjangan tersebut dengan memberikan akses kepada masyarakat yang kurang terlayani ke dalam keterampilan inti digital, keuangan, dan bisnis.

Program ini nantinya akan membantu mereka untuk lebih baik dalam mengelola keuangan dan bisnis, serta berpartisipasi penuh dalam ekonomi digital.
 

Ilustrasi (Photo by Karolina Grabowska on Pexels)

Ilustrasi (Photo by Karolina Grabowska on Pexels)
 

Ruang lingkup kerja sama tersebut ni meliputi:
  • Program pelatihan khusus untuk pekerja informal dan pelaku usaha kecil: Mastercard dan Grab bersama-sama membuat tiga program latihan yang berbeda – Pelatihan Usaha Kecil, Pelatihan Kewirausahaan bagi Mitra Pengemudi dan Pelatihan Literasi Keuangan Mitra Pengemudi – yang ditargetkan kepada mitra pengemudi, pengantaran, dan mitra merchant Grab. 
  • Meningkatkan akses talenta digital di Indonesia: Sebagai bagian dari inisiatif Mastercard Academy 2.0, Mastercard memperluas program sertifikasi keamanan sibernya untuk para mitra pengemudi dan anggota keluarga mereka, serta program business mentorship untuk mitra pengemudi dan mitra merchant Grab.
  • Meningkatkan ekonomi digital melalui penelitian dan dialog: Mastercard telah bergabung dengan Tech for Good Institute Grab yang belum lama ini didirikan, sebagai anggota dewan penasihat. Institut tersebut berupaya untuk bekerja sama dengan sektor publik dan swasta untuk memanfaatkan teknologi demi kebaikan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun 2020, Grab telah melatih lebih dari 1,7 juta mitra pengemudi melalui platformnya di berbagai bidang, seperti literasi digital dan keuangan. 

Bulan lalu, dengan investasi filantropi awal sebesar US$25 juta dari Mastercard Impact Fund, Mastercard meluncurkan Strive, sebuah inisiatif global yang berfokus pada penguatan ketahanan keuangan usaha kecil, serta mendukung pemulihan dan pertumbuhan usaha.


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Lions Eye Bank Jakarta Membuka Layanan Eye Donation Center di 9 Kota

BERIKUTNYA

Tangani Limbah Makanan, Unilever Luncurkan Kampanye Lezat Tanpa Sisa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: