Banyak Kekerasan Verbal, Game League of Legends Matikan Fitur Chat All
13 October 2021 |
19:11 WIB
Permainan video gim League of Legends (LoL) yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Riot Games bakal kehilangan salah satu fitur interaktifnya. Perusahaan mengumumkan akan segera melakukan penonaktifan chat /all dalam antrean matchmade.
Dalam laman resmi League of Legends, Riot menyatakan bahwa mereka telah mendengar adanya peningkatan pelecehan verbal yang menjadi masalah di dalam gim, selain kasus perilaku buruk saat bermain seperti away from keyboard (AFK).
Mereka menyebut fitur chat /all, yang seluruh pesannya bisa dibaca oleh pemain di pertandingan menjadi sumber interaksi sosial yang buruk dengan banyaknya olok-olok. Bahkan disebutkan bahwa saat ini fitur itu lebih banyak menyebabkan interaksi negatif ketimbang positif.
Disebutkan bahwa fitur tersebut adalah satu-satunya yang dinonaktifkan. Pemain tetap dapat melihat dan mendengar emoji dan penguasaan champ. Teman satu tim juga masih dapat berkoordinasi satu sama lain dalam obrolan tim.
Riot juga tak memungkiri adanya risiko kekerasan verbal yang terjadi di dalam fitur obrolan tim. Akan tetapi, fitur itu memainkan fungsi penting untuk koordinasi tim sehingga tetap dipertahankan.
Keputusan yang diambil untuk menonaktifkan fitur obrolan ke semua pemain dalam pertandingan memang bisa jadi nilai minus karena pengguna tidak bisa berinteraksi secara menyeluruh. Akan tetapi, Riot meminta penggemarnya untuk memahami hal tersebut.
Editor: Avicenna
Dalam laman resmi League of Legends, Riot menyatakan bahwa mereka telah mendengar adanya peningkatan pelecehan verbal yang menjadi masalah di dalam gim, selain kasus perilaku buruk saat bermain seperti away from keyboard (AFK).
Mereka menyebut fitur chat /all, yang seluruh pesannya bisa dibaca oleh pemain di pertandingan menjadi sumber interaksi sosial yang buruk dengan banyaknya olok-olok. Bahkan disebutkan bahwa saat ini fitur itu lebih banyak menyebabkan interaksi negatif ketimbang positif.
Disebutkan bahwa fitur tersebut adalah satu-satunya yang dinonaktifkan. Pemain tetap dapat melihat dan mendengar emoji dan penguasaan champ. Teman satu tim juga masih dapat berkoordinasi satu sama lain dalam obrolan tim.
Riot juga tak memungkiri adanya risiko kekerasan verbal yang terjadi di dalam fitur obrolan tim. Akan tetapi, fitur itu memainkan fungsi penting untuk koordinasi tim sehingga tetap dipertahankan.
Keputusan yang diambil untuk menonaktifkan fitur obrolan ke semua pemain dalam pertandingan memang bisa jadi nilai minus karena pengguna tidak bisa berinteraksi secara menyeluruh. Akan tetapi, Riot meminta penggemarnya untuk memahami hal tersebut.
"Kami yakin pengorbanannya sepadan untuk mengurangi negativitas yang berkembang," tulis Riot.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.