Nia Dinata (kiri) dan Lucky Kuswandi (kanan) saat konferensi pers film A World Without, Selasa (12/10). (Dok. Netflix)

Nia Dinata & Lucky Kuswandi Cerita soal Produksi Film A World Without

13 October 2021   |   18:18 WIB

Jelang penayangannya pada Kamis (14/10), A World Without sudah menyita perhatian warganet dengan konsep distopia dan cerita organisasi The Light. Di balik itu, film yang digarap oleh sutradara Nia Dinata dan ditulis oleh Lucky Kuswandi juga menyimpan proses yang enggak kalah menarik.

Hadir dengan latar waktu masa depan, tepatnya pada tahun 2030, A World Without awalnya digagas pada 2018 dengan perbincangan mendalam tentang budaya anak muda masa kini yang banyak menghabiskan waktu di media sosial. 

Hal ini kemudian membentuk banyak hal mulai dari opini, ideologi, hingga gaya dan tujuan hidup yang dijual oleh media massa dan media sosial.

"Enggak hanya banyak pemimpin dan komunitas yang tiba-tiba memiliki banyak pengikut, ada juga hal yang boleh dan enggak boleh, sehingga anak-anak jadi percaya," jelas Nia dalam konferensi pers daring pada Selasa (12/10).
 
Film A World Without. (Dok. Netflix)



Lucky kemudian menjelaskan pula bahwa ini juga diperkuat dengan kecenderungan masyarakat masa kini yang membutuhkan kepastian akan masa depan, sense of belonging, dan kebutuhan akan validasi yang melonjak tajam. Tak hanya itu, terdapat juga peningkatan kebutuhan untuk menunjukkan keyakinan konservatif dan kemurnian.

Setidaknya naskahnya sendiri memakan waktu lebih dari dua tahun dalam proses pengembangannya yang juga bersamaan dengan penelitian mendalam tentang kehidupan anak muda. Proses ini kemudian berbenturan dengan pandemi COVID-19 yang akhirnya membuka peluang cerita yang meluas seiring dengan luasnya ruang penulisan naskah.

"Saya pikir kehidupan pasti akan berubah, sheingga saya menggunakan lisensi kreatif sebagai penulis bersama Lucky untuk membuat cerita mengenai bagaimana semua hal bisa saja terjadi dan menciptakan dunia yang ada di film ini," tambah Nia.

Hasilnya, tercipta cerita dari A World Without yang berfokus pada tiga orang, Salina (Amanda Rawles), Ulfah (Maizura), dan Tara (Asmara Abigail), yang sedang mencari tujuan hidup yang lebih bermakna tapi tak kunjung mendapatkannya akibat kondisi dunia di tahun 2030.

Tahun 2030 ternyata bukan dipilih sembarangan, akan tetapi ada pertimbangan waktu agar penonton emrasa relevan dengan situasi yang tersaji di dalam film ini dengan selisih kurang lebih 10 tahun. Menariknya, Nia mengatakan bahwa tak banyak perubahan yang bisa ditemukan dalam jeda waktu tersebut.

"A World Without berlatar sepuluh tahun dari pertama kali kami mengembangkan naskahnya, sehingga saya melihat gambar-gambar di tahun 2010 untuk mencari inspirasi set dan bangunan di film ini. Ternyata, baik itu fesyen maupun arsitektur, tidak ada banyak perubahan yang bisa ditemukan dalam kurun waktu 10 tahun," katanya.

(Baca juga: 5 Alasan Film A World Without Wajib Ditonton)

Inilah akhirnya yang membuat Nia bersama dengan Ricardo Marpaung selaki desainer produksi untuk menggunakan bangunan art deco dengan arsitektur tahun 1920an di Bandung yang terlihat timeless. 

Hal ini sendiri terinspirasi dari serial The OA yang juga mengambil gambar dari gedung yang terlihat mirip dengan latar tempat yang diambil A World Without, bedanya bangunan yang digunakan tim produksi memiliki sentuhan modern setelah direnovasi.
 

Film A World Without. (Dok. Netflix)

Film A World Without. (Dok. Netflix)

Film A World Without. (Dok. Netflix)

Film A World Without. (Dok. Netflix)

Tidak hanya lokasi, konsep distopia juga berpengaruh pada kostum yang disajikan. Dengan bayangan situasi di tahun 2030 merupakan situasi yang sudah diadaptasi dengan kondisi pandemi, kostum yang disajikan Nia bersama dengan desainer kostum Tania Soeprapto dan Isabelle Patricia serta beberapa desainer fesyen seperti Wong Hang Tailor dan Mahija Jewelry hadir dengan konsep baru.

"Kita ingin mengenakan pakaian yang memberikan perlindungan. Para anggota baru The Light sebaiknya mengenakan sesuatu yang panjang dan dilengkapi hoodie. Untuk anggota yang lebih senior, kostumnya sedikit lebih longgar dan lebih pendek karena mereka merasa lebih nyaman dengan satu sama lain. Di sisi lain, warna abu-abu dan monokrom pada kostum Ali (Chicco Jerikho) dan Sofia (Ayushita) justru menggambarkan bahwa mereka sebenarnya tidak seriang itu," tuturnya.

Ingin mengetahui keseluruhan tema beserta dengan detail kostum dan lokasi dengan lebih jelas? Genhype bisa tonton film A World Without mulai 14 Oktober 2021 di platform streaming Netflix.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Suka Kacang Kapri? Cek Manfaatnya Yuk

BERIKUTNYA

Pesona Batik Duren dari Lubuklinggau Sampai ke Milan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: