Overdosis Parasetamol Sebabkan Kematian? Waspada Gejalanya!
17 September 2022 |
13:18 WIB
Parasetamol menjadi obat populer yang digunakan masyarakat untuk meredakan demam dan nyeri. Obat ini bisa dibeli dengan resep atau tanpa resep, menjadi bahan pembuat obat lain, dan dijual bebas di pasaran. Namun dalam penggunaannya tetap hati-hati ya Genhype, jika berlebihan, bisa menimbulkan kematian, lho!
Dalam laporan independen yang diterbitkan oleh regulator obat Australia, The Therapeutic Goods Administration, ditemukan adanya tingkat overdosis parasetamol di kalangan remaja dan dewasa muda. Lebih spesifik mengarah pada wanita dan anak perempuan.
Sama seperti di Indonesia, di Australia, jumlah paket parasetamol yang tak terbatas dapat dibeli tanpa resep di apotek atau supermarket. Adapun yang paling banyak dibeli yakni 1 paket parasetamol berisi 20 tablet dan 100 tablet.
Baca juga: Ternyata Obat-obat Ini yang Bikin Ginjal Rusak
Para ahli obat ini menjabarkan pemberian dosis berlebih parasetamol setidaknya menyebabkan 50 kematian di Australia setiap tahunnya. Sekitar setengahnya disebabkan oleh gagal hati, sisanya kemungkinan kasus ketika parasetamol dicerna tetapi zat lain yang tertelan berkontribusi sebagian besar atau seluruhnya terhadap kematian.
“Overdosis akibat penggunaan obat (parasetamol) yang disengaja menyumbang mayoritas rawat inap pada mereka yang berusia lebih dari 10 tahun," tulis laporan The Therapeutic Goods Administration, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (17/9/2022).
Laporan ini juga menyebut tingkat kelangsungan hidup setelah overdosis parasetamol terbilang cukup baik, dengan catatan mendapat merawatan kurang dari enam jam. Apabila telat, riisko cedera hati hingga kematian dapat menghampiri.
Dr Leonard Nelson dari Universitas Edinburgh yang juga sempat membuat penelitian terkait parasetamol, menyampaikan parasetamol dapat merusak hati dengan merusak terlebih dahulu koneksi struktural vial antara sel-sel yang berdekatan di dalam organ. Ketika koneksi dinding sel ini terganggu, struktur jaringan hati menjadi rusak.
Kerusakan tersebut dapat membaut sel-sel kamu tidak dapat berfungsi dengan baik dan kemugnkinan mati. Menurut British Liver Trust, kerusakan ini mirip dengan kerusakan parah yang disebabkan hepatitis, sirosis, dan kanker.
Sementara itu, kamu perlu waspada nih dengan gejala overdosis parasetamol. Beberapa jam setelah kamu mengonsumsi parasetamol secara berlebihan, kamu akan merasakan mual dan muntah.
Setelah 24 jam, timbul nyeri di bawah tulang rusuk sisi kanan dan bagian putih mata serta kulit yang menguning. Gejala lain kamu bisa mengalami kebingungan atau disorientasi, pengurangan volume urin, gula darah rendah, penumpukan asam dalam darah yang menyebabkan kamu bernapas lebih cepat, serta menunjukkan ciri-ciri depresi walauapun kasus ini jarang.
Apabila kamu tidak ingin mengalami overdosis parasetamol, perhatikan aturan pakai. Untuk dewasa, dosis yang dipakai yakni 500-1.000 mg atau 10-15 mg/kg berat badan. Dosisnya maksimal 4.000 mg per hari. Sementara bayi dan anak-anak cukup diberikan 10-15mg/kg BB.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dalam laporan independen yang diterbitkan oleh regulator obat Australia, The Therapeutic Goods Administration, ditemukan adanya tingkat overdosis parasetamol di kalangan remaja dan dewasa muda. Lebih spesifik mengarah pada wanita dan anak perempuan.
Sama seperti di Indonesia, di Australia, jumlah paket parasetamol yang tak terbatas dapat dibeli tanpa resep di apotek atau supermarket. Adapun yang paling banyak dibeli yakni 1 paket parasetamol berisi 20 tablet dan 100 tablet.
Baca juga: Ternyata Obat-obat Ini yang Bikin Ginjal Rusak
Para ahli obat ini menjabarkan pemberian dosis berlebih parasetamol setidaknya menyebabkan 50 kematian di Australia setiap tahunnya. Sekitar setengahnya disebabkan oleh gagal hati, sisanya kemungkinan kasus ketika parasetamol dicerna tetapi zat lain yang tertelan berkontribusi sebagian besar atau seluruhnya terhadap kematian.
“Overdosis akibat penggunaan obat (parasetamol) yang disengaja menyumbang mayoritas rawat inap pada mereka yang berusia lebih dari 10 tahun," tulis laporan The Therapeutic Goods Administration, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (17/9/2022).
Laporan ini juga menyebut tingkat kelangsungan hidup setelah overdosis parasetamol terbilang cukup baik, dengan catatan mendapat merawatan kurang dari enam jam. Apabila telat, riisko cedera hati hingga kematian dapat menghampiri.
Dr Leonard Nelson dari Universitas Edinburgh yang juga sempat membuat penelitian terkait parasetamol, menyampaikan parasetamol dapat merusak hati dengan merusak terlebih dahulu koneksi struktural vial antara sel-sel yang berdekatan di dalam organ. Ketika koneksi dinding sel ini terganggu, struktur jaringan hati menjadi rusak.
Kerusakan tersebut dapat membaut sel-sel kamu tidak dapat berfungsi dengan baik dan kemugnkinan mati. Menurut British Liver Trust, kerusakan ini mirip dengan kerusakan parah yang disebabkan hepatitis, sirosis, dan kanker.
Gejala Overdosis Parasetamol
Sementara itu, kamu perlu waspada nih dengan gejala overdosis parasetamol. Beberapa jam setelah kamu mengonsumsi parasetamol secara berlebihan, kamu akan merasakan mual dan muntah. Setelah 24 jam, timbul nyeri di bawah tulang rusuk sisi kanan dan bagian putih mata serta kulit yang menguning. Gejala lain kamu bisa mengalami kebingungan atau disorientasi, pengurangan volume urin, gula darah rendah, penumpukan asam dalam darah yang menyebabkan kamu bernapas lebih cepat, serta menunjukkan ciri-ciri depresi walauapun kasus ini jarang.
Apabila kamu tidak ingin mengalami overdosis parasetamol, perhatikan aturan pakai. Untuk dewasa, dosis yang dipakai yakni 500-1.000 mg atau 10-15 mg/kg berat badan. Dosisnya maksimal 4.000 mg per hari. Sementara bayi dan anak-anak cukup diberikan 10-15mg/kg BB.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.