Papeda dengan ikan kuah kuning. (Dok. tangkapan layar YouTube Endeus.tv)

Cita Rasa Unik Papeda, Beda Daerah Beda Cara Menikmatinya

03 October 2021   |   09:23 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bukan sekadar jadi ajang olahraga loh, Genhype. Pada saat yang sama, acara nasional ini juga jadi sarana promosi yang efektif untuk  usaha kecil menengah (UKM), termasuk sektor  makanan atau kuliner khas Provinsi Papua seperti Papeda.

Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit.

Papeda kaya akan karbohidrat, rendah kolesterol, bergizi, meskipun dibandingkan dengan makanan pokok lainnya kurang beraroma dan cenderung tawar. 

Salah satu warga Mimika yang juga pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mimika, Jane, menjelaskan meski cara membuat Papeda sama, namun cara memakannya di setiap daerah di Papua berbeda.

Umumnya, papeda disajikan di piring lalu disiram dengan kuah kuning yang cukup banyak. Ambil papeda dengan cara digulung menggunakan sendok dan garpu kemudian santap papeda dengan cara diseruput atau langsung disantap.

Tidak sedikit pula orang yang menikmati papeda langsung dengan tangan.

“Kalau di daerah Jayapura di kampung suami saya, cara makan Papeda diseruput. Sedangkan di kampung saya beda lagi, diambil dari sini (tempat isi Papeda) langsung dimakan. Jadi di setiap daerah berbeda cara makan Papedanya,” kata Jane seperti dikutip melalui publikasi resmi PON XX di Papua, Info Publik, Sabtu (2/10).

Di kalangan masyarakat Papua, Papeda biasanya disimpan di atas seng beberapa lama. Jika sudah lebih dari tiga hari semakin bagus, bahkan ada yang awet hingga sepekan. 

Papeda sendiri kata Jane, dipercaya selain sumber karbohidrat sehat, juga bisa menetralisir paru-paru.

Pati sagu dimasak dengan air dan diaduk dengan garpu kayu khusus yang disebut gata-gata sampai menggumpal dan memiliki konsistensi dan tekstur seperti lem.

Kemudian dialiri dengan air dan langsung ditampung di baskom. Setelah direndam dan sagu mengedap dibawah, airpun dibuang dan endapan sagu langsung diberi air mendidih.

Papeda kemudian disajikan sebagai lauk pelengkap, kuah kuning, dibumbui kunyit, jeruk nipis, dan rempah-rempah lainnya. 

Ikan bakarnya bisa ikan tenggiri, tuna, kakap merah atau ikan mubara. Selain kuah kuning dan ikan bakar, terkadang masakan Papua yang gurih ini juga disantap dengan tumis kuncup bunga pepaya, singkong rebus, ubi rebus, atau tumis kangkung.

Kalau Genhype ingin mencoba cita rasa unik dari Papeda, berikut resepnya:

Bahan-bahan:
  • 100 gram tepung sagu
  • 1000 cc air
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt gula pasir
 
Cara memasak:
  • Campur tepung sagu dengan 300 ml air
  • Tambahkan gula dan garam
  • Rebus sisa airnya
  • Setelah air mendidih, tuang ke dalam adonan tepung sagu dan aduk perlahan agar sagu matang merata
  • Masak dengan api kecil dan aduk terus sampai berwarna putih
  • Kalau sudah matang warnanya bening dan apinya bisa di matikan.
Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Lebih Akrab dengan Green Beauty dalam Penjelajahan National Geographic

BERIKUTNYA

Jangan Terlewat, Waktu Pendaftaran Karya Jakarta Film Week Diperpanjang Nih!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: