Nablus, Ibu Kota Kudapan Manis Palestina

Kota Nablus yang berusia 2.000 tahun, yang dianggap sebagai ibu kota Tepi Barat bagian utara, merupakan pusat pertanian yang subur dan produsen beberapa hasil bumi terbaik di daerah itu.

Lokasi Nablus yang terletak di jalur perdagangan kuno antara Jaffa atau Yerusalem dan Damaskus, memunculkan budaya makanan yang dinamis, terutama selama masa Ottoman.

Jika sobat Genhype penasaran dengan berbagai hidangan dan hasil bumi tradisional Palestina yang bersumber secara lokal, Nablus adalah tujuan yang tepat.

Selama bulan puasa, kunafeh atau kunafa merupakan bagian dari budaya Ramadan di Palestina dan menjadi suguhan istimewa bagi umat yang menikmatinya untuk berbuka puasa.

Kunafeh merupakan makanan penutup yang cukup populer selama bulan suci, di mana banyak restoran juga memproduksi makanan manis untuk memenuhi permintaan yang sangat besar.

Penganan ini dibuat dengan keju nabulsi versi ringan dan tawar, diapit di antara dua lapisan pastry renyah yang dimasak dengan mentega dan disiram dengan sirup gula, yakin tidak tergugah?

Toko roti al-Aqsa di kawan Kota Tua adalah institusi kunafeh, yang dikenal sepanjang sejarah Palestina, yang membuat kue kunafeh mereka dalam nampan bundar besar untuk dilihat semua orang di dapur terbuka tradisional mereka.

Budaya makanan pencuci mulut Nablus telah menyebar ke berbagai kota Palestina lainnya dan negara-negara Arab dan Islam.

Taher Bakeer, seorang peneliti yang mengkhususkan diri dalam sejarah Nablus, mengatakan toko Abaza adalah yang paling terkenal di Nablus.

“Ini adalah kota industri, terkenal dengan pembuatan manisan dan tahina, selain sebagai produsen sabun,” tulis sejarawan dan musafir Ibnu Batutah tentang Nablus dalam bukunya.

Selain kunafeh, Nablus terkenal karena memproduksi berbagai macam camilan manis lainnya, antara lain Baklava, Zeinab's Finger dan Awameh.

Editor: Indyah Sutriningrum