Trik Menggambar & Melukis pada Tablet ala Seniman Teguh Ostenrik
28 September 2021 |
08:34 WIB
Menggambar atau melukis menggunakan tablet dan pena pintar (stylus pen) terlihat begitu mengasyikkan. Kalian tak perlu repot-repot media lukis berupa kertas atau kanvas, cat, serta peralatan pendukung lainnya. Namun, ternyata tak semua orang bisa melakukannya dengan mudah. Termasuk seniman yang sudah terbiasa menggambar atau melukis pada kertas atau kanvas.
Kesulitan yang dialami beragam, akan tetapi yang paling banyak ditemui adalah kesulitan menarik garis lurus. Menarik garis lurus menggunakan pena pintar di atas layar berbahan kaca memang bukan hal mudah apabila belum mengetahui tekniknya.
Menurut seniman Teguh Ostenrik, teknik menggambar atau melukis dengan tablet dan stylus pen memang berbeda dengan teknik menggambar atau melukis pada umumnya. Perbedaan yang paling mendasar adalah tumpuan tangan yang digunakan.
"Tumpuan tangannya berbeda, kalau mau bisa membuat garis lurus itu jangan bertumpu pada pergelangan tangan karena akan sulit. Bertumpu pada tulang belikat atau pundak karena media gambarnya juga berbeda. Saya memahami ini ketika ikut taichi," katanya kepada Hypeabis.id pada Senin (28/9/2021).
Selain itu, yang tak kalah penting menurut Teguh adalah membiasakan diri. Mengetahui tekniknya tetapi tak pernah membiasakan diri atau jarang mempraktikkannya tentu saja membuat kita tak kunjung bisa menggunakannya.
Teguh sendiri mengaku sudah lebih dari 5 tahun menggambar atau melukis menggunakan tablet. Awalnya tentu saja bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk melakukan itu.
Namun, dorongan untuk mengurangi penggunaan kertas dan media lukis lainnya demi kelestarian lingkungan membuat dirinya tak menyerah membiasakan diri. Dia menyebut seorang seniman atau ilustrator yang beralih menggunakan tablet dan stylus pen secara tidak langsung sudah mengurangi jejak karbon dalam aktivitas sehari-harinya.
"Dihitung saja berapa jejak karbon yang dihasilkan untuk produksi alatnya, medianya, belum lagi pengirimannya. Ketika membelinya ke toko pun demikian juga. Lingkungan juga berpotensi tercemar oleh pewarna yang kita gunakan itu," ungkapnya.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh pemula atau mereka yang mau beralih ke tablet dan stylus pen agar lebih mudah beradaptasi? Menurut Teguh, untuk saat ini sebenarnya mudah saja dilakukan karena sudah tersedia stylus pen dengan sensitivitas tinggi ditunjang layar yang tak kalah sensitif dengan sentuhan.
"Buat pemula bisa juga pakai screen guard atau pengaman layar yang memang khusus untuk menggambar atau melukis. Sentuhannya beda karena jadi mirip seperti menggoreskan di atas kertas, bukan kaca. Tetapi kalau sudah terbiasa sepertinya tidak perlu itu lagi," tutupnya.
Kesulitan yang dialami beragam, akan tetapi yang paling banyak ditemui adalah kesulitan menarik garis lurus. Menarik garis lurus menggunakan pena pintar di atas layar berbahan kaca memang bukan hal mudah apabila belum mengetahui tekniknya.
Menurut seniman Teguh Ostenrik, teknik menggambar atau melukis dengan tablet dan stylus pen memang berbeda dengan teknik menggambar atau melukis pada umumnya. Perbedaan yang paling mendasar adalah tumpuan tangan yang digunakan.
"Tumpuan tangannya berbeda, kalau mau bisa membuat garis lurus itu jangan bertumpu pada pergelangan tangan karena akan sulit. Bertumpu pada tulang belikat atau pundak karena media gambarnya juga berbeda. Saya memahami ini ketika ikut taichi," katanya kepada Hypeabis.id pada Senin (28/9/2021).
Selain itu, yang tak kalah penting menurut Teguh adalah membiasakan diri. Mengetahui tekniknya tetapi tak pernah membiasakan diri atau jarang mempraktikkannya tentu saja membuat kita tak kunjung bisa menggunakannya.
Teguh sendiri mengaku sudah lebih dari 5 tahun menggambar atau melukis menggunakan tablet. Awalnya tentu saja bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk melakukan itu.
Namun, dorongan untuk mengurangi penggunaan kertas dan media lukis lainnya demi kelestarian lingkungan membuat dirinya tak menyerah membiasakan diri. Dia menyebut seorang seniman atau ilustrator yang beralih menggunakan tablet dan stylus pen secara tidak langsung sudah mengurangi jejak karbon dalam aktivitas sehari-harinya.
"Dihitung saja berapa jejak karbon yang dihasilkan untuk produksi alatnya, medianya, belum lagi pengirimannya. Ketika membelinya ke toko pun demikian juga. Lingkungan juga berpotensi tercemar oleh pewarna yang kita gunakan itu," ungkapnya.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh pemula atau mereka yang mau beralih ke tablet dan stylus pen agar lebih mudah beradaptasi? Menurut Teguh, untuk saat ini sebenarnya mudah saja dilakukan karena sudah tersedia stylus pen dengan sensitivitas tinggi ditunjang layar yang tak kalah sensitif dengan sentuhan.
"Buat pemula bisa juga pakai screen guard atau pengaman layar yang memang khusus untuk menggambar atau melukis. Sentuhannya beda karena jadi mirip seperti menggoreskan di atas kertas, bukan kaca. Tetapi kalau sudah terbiasa sepertinya tidak perlu itu lagi," tutupnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.